Sejarah Tari Rangguk Ayak Jambi, Gerakan dan Propertinya
Tari Rangguk Ayak Jambi – Pulau Sumatera adalah pulau yang sangat terkenal dengan kekayaan seni dan budayanya.
Dan salah satunya, berupa tarian tradisional Rangguk Ayak yang tepatnya berasal dari Provinsi Jambi.
Rangguk Ayak memiliki keunikannya tersendiri, dengan ciri khas gerakan kepala yang mengangguk-angguk.
Tarian ini masih terus dilestarikan, dan diperkenalkan kepada generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya hingga saat ini.
Mengingat, belum banyak orang mengetahui tentang tarian yang memiliki sejarah keislaman ini, dan penuh dengan makna di dalam setiap gerakannya.
Baca Juga:
- Inilah 10 Tari Adat Tradisonal Dari Sumatera yang terkenal
- Catat inilah Makna Tari Bosara dan juga sejarahnhya
Daftar Isi Contents
Sejarah Tari Rangguk Ayak Jambi
Tari Rangguk Ayak berasal dari Kabupaten Kerinci, yang dipercaya telah diciptakan oleh seorang ulama untuk menyebarkan syiar Islam di zamannya.
Agar dapat diterima dengan mudah, ulama tersebut menggabungkan dakwahnya dengan kesenian rebana, yang pernah dipelajarinya di Makkah.
Selain itu, juga digabungkan dengan silat Melayu.
Karena ciri khas gerakan yang mengangguk-angguk, maka dinamakanlah tarian ini dengan “Rangguk Ayak”, yang artinya “Anggukan”, dalam bahasa daerah.
Selain itu, tarian ini juga diselingi dengan lantunan pantun yang mengandung puji-pujian.
Properti Tari Rangguk Ayak
Berikut ini adalah beberapa properti yang digunakan dalam Tari Rangguk Ayak Jambi yang merupakan salah satu tari tradisional dari Provinsi jambi.
1. Rebana
Rebana adalah properti utama dari kesenian Rangguk Ayak, yang terbuat dari kulit hewan dan dipasang pada kayu berbentuk setengah lingkaran.
Selain itu, juga ditambahkan dengan hiasan untuk menambah keindahan rebana.
Jumlah rebananya sendiri, disesuaikan dengan jumlah penari yang akan tampil dalam pertunjukan. Atau dalam arti kata lain, setiap penari akan membawa satu rebana.
2. Busana Tari Rangguk Ayak Jambi
Busana tarian tradisional ini, menggunakan baju kurung bermotif keemasan, yang merupakan pakaian adat masyarakat Kerinci.
Untuk bawahan yang digunakan, dilengkapi kuluk dengan hiasan benang emas dan kerudung layaknya perempuan muslim.
Sedangkan untuk penari laki-laki, umumnya menggunakan atasan berlengan panjang serta celana panjang.
Untuk motif dan warnanya sendiri, akan disamakan dengan busana para penari perempuan.
3. Selendang
Properti tambahan yang digunakan dalam pertunjukan Rangguk Ayak, biasanya berupa selendang untuk penari perempuan.
Fungsinya sendiri, untuk memberikan nilai tambah dari segi estetika.
Meski begitu, selendang sebagai properti dalam tarian ini tidak wajib digunakan, karena fungsinya lebih sebagai pelengkap.
Dalam arti kata lain, dapat disesuaikan dengan tujuan dan kondisi dari pertunjukannya.
4. Aksesoris Tari Rangguk Ayak
Untuk penari perempuan, dapat mengenakan aksesoris untuk memperindah penampilannya.
Beberapa contohnya, dapat berupa gelang, anting hingga riasan.
Selain itu, penari juga dapat memakai hijab, maupun mahkota berbentuk lingkaran untuk kepala.
Gerakan Tari Rangguk Ayak Jambi
Salah satu ciri khas dari kesenian Rangguk Ayak, yaitu berupa gerakan anggukan kepala oleh setiap penarinya sambil memainkan rebana.
Posisi penari bisa duduk, berdiri atau berbaris rapi saat menari. Dan setiap gerakan tarian, memiliki makna rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Selain itu, tarian juga melambangkan gerakan makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan yang bergoyang saat tertiup angin, hingga gerakan manusia.
Keunikan Tari Rangguk Ayak
Rangguk Ayak adalah tarian unik, dimana semua penarinya akan memainkan rebana sambil mengiringi tariannya.
Ukuran rebana yang digunakan oleh setiap penari bisa berbeda – beda. Dari ukuran terkecil hingga hingga yang paling besar.
Pola Tari Rangguk Ayak
Salah satu Pola yang ada di tarian Rangguk Ayak ini adalah Pola Lantai.
Pola lantai adalah unsur paling penting dalam tarian ini.
Meskipun tidak terlihat langsung, namun memiliki peranan penting dalam gerakan dan posisi penari.
Sesuai dengan pola lantai, setiap penari akan bergerak sesuai dengan ketentuannya, untuk membuat tarian terlihat indah.
Disamping itu, pola lantai juga memiliki filosofi tersendiri.
Dalam tarian tradisional ini, pola lantai akan digunakan sejak awal kemunculannya dengan bentuk melingkar.
Pada saat itu, penari dalam posisi duduk melingkar, sambil memainkan rebana. Setiap penari juga akan menggerakkan kepalanya, dan mengucapkan puji-pujian.
Seiring berjalannya waktu, rangguk Ayak berubah fungsi menjadi tarian penyambutan, dimana pola lantainya menjadi sejajar atau horizontal.
Pola tersebut, akan membuat penari berdiri secara berjajar, yang melambangkan bahwa manusia diciptakan dengan derajat yang sama.
Baca Juga:
- Mengenal lebih jauh soal sejarah tari merak dan kostum serta gerakanya
- Catat Sejarah Tari Lima Serangkai dan juga gerakanya
Demikian sedikit ulasan tentang Tari Rangguk Ayak, yang merupakan kesenian kebanggaan masyarakat Jambi.
Diawali sebagai tarian untuk media dakwah, hingga berubah fungsi sebagai tarian penyambutan.
Selain itu, tarian ini tidak hanya dapat ditarikan oleh anak muda, tapi juga untuk penari yang lebih tua.
Sehingga, setiap generasi dapat mengenal dan mempelajari tarian Rangguk Ayak.
Dan sebagai penutup terakhir, perpaduan musik dengan tarian sederhana bernuansa ceria ini, ternyata dapat mengundang kegembiraan bagi semua orang.
Leave a Reply