7 Daerah Penghasil Tenun Ikat di Indonesia
Daerah penghasil Tenun Ikat di Indonesia tidak hanya memproduksi produk tradisional,tapi juga menjaga warisan budaya yang diturunkan antar generasi.
Hampir setiap daerah di Indonesia, memiliki tenun ikat bercirikan daerah nya masing – masing.
Tenun Ikat biasanya memiliki desain yang sarat akan makna filosofis, dan berhubungan dengan tradisi, kepercayaan maupun adat istiadat masyarakat daerahnya.
Selain itu, kain tradisional asal Indonesia ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Sedangkan beberapa daerah yang terkenal sebagai penghasil Tenun Ikat, antara lain Bali, NTT, NTB, Toraja, Sumatera dan masih banyak lagi.
Namun yang pasti, setiap daerah penghasil kain tenun ikat di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda.
Baca Juga:
12 Motif Kain Tenun Indonesia Dengan Yang Unik Dan Bercerita
Inilah 2 Baju Adat Pernikahan Suku Minangkabau Paling Sering Dipakai
Daftar Isi Contents
Daerah Penghasil Tenun Ikat
Berikut ini adalah 7 Daerah Penghasil Tenun Ikat di Indonesia yang bisa kalian kunjungi.
1. Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur merupakan daerah penghasil Tenun Ikat yang paling terkenal di Indonesia.
Memproduksi kain tenun hanya dengan menggunakan pewarna alami, yang terbuat dari daun maupun akar pohon.
Setiap suku di Nusa tenggara Timur memiliki ciri khas Tenun Ikat yang berbeda – beda antara satu dan lainnya.
Hal itu bisa terjadi, karena setiap pola dan desain yang tertuang di atas kain merupakan manifestasi dari kehidupan masyarakatnya.
Di Wilayah Nusa Tenggara Timur, banyak sekali daerah yang menghasilkan tenun ikat seperti di wilayah Flores, Sumba hingga wilayah Pulau Timor.
Lalu ada juga di Pulau Alor, Pulau Lembata dan pastinya Pulau Sabu hingga pulau Rote yang sudah terkenal dengan kain tenun ikatnya.
2. Nusa Tenggara Barat
Masyarakat yang memproduksi Tenun Ikat di Nusa Tenggara Barat adalah wanita, karena sudah menjadi bagian dari tradisi Suku Sasak.
Seorang wanita yang belum bisa menenun, maka secara adat dianggap belum cukup umur untuk menikah.
Keunikan lain dari Tenun Ikat khas Suku Sasak, yaitu kainnya yang terbuat dari bahan alami dan bukan fabrikasi.
Selain itu menggunakan bahan dasar kapas untuk kainnya, yang tidak mudah pudar meski telah dicuci berulang kali.
Nah beberapa daerah di Nusa tenggara Barat yang banyak menghasilkan tenun ikat seperti di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Misalnya di Desa Sukarara, Desa Suku Sade, tenun ikat Gumise, Desa Giri Tembesi Kecamatan Gerung dll.
3. Bali
Daerah penghasil Tenun Ikat berikutnya adalah di Pulau Bali, yang terkenal dengan Kain Tenun Gringsing nya.
Sedikit berbeda dengan Tenun Ikat dari daerah lainnya, kain tradisional Indonesia ini dibuat dengan sistem “teknik ikat dobel”.
Tenun Ikat ini kebanyakan diproduksi di Desa Tenganan, Provinsi Bali.
Keunikan lain dari kain ini, biasanya diwariskan secara turun temurun hingga ada yang berusia hingga ratusan tahun.
Kain Tenun Gringsing juga digunakan saat upacara adat maupun keagamaan.
Beberapa contohnya, biasa digunakan pada upacara potong gigi, pernikahan, berbagai acara yang berkaitan dengan keagamaan, dan lain sebagainya.
Sedangkan motif desainnya yang menonjol yaitu berupa flora maupun fauna.
4. Sumatera Barat
Wilayah Sumatera Barat memiliki kain tradisional Tenun Ikat, yang biasanya lebih dikenal sebagai Kain Songket.
Kain Tenun Pandai Sikek (Minangkabau) Ini adakah satu kerajinan kain tenun khas Indonesia asal Minangkabau, Sumatera Barat.
Sedangkan beberapa daerah yang memproduksinya, yaitu Muaro Labuah, Solok, Silungkang, Pandai Sikek, Lima Puluh Kota dan tempat lainnya.
Jenis Kain Songket, biasanya digunakan dalam setiap acara adat, pernikahan, penyambutan tamu dan lain sebagainya.
Sedangkan daerah yang memiliki pengrajin terbesar dan paling maju di Sumatera Barat adalah Pandai sikek.
Ciri khas dari desain Tenun Songket adalah, menggunakan bahan kain sutera yang dominan berwarna keemasan maupun keperakan.
Oleh karenanya, terlihat lebih mewah dan elegan ketika dikenakan untuk berbagai acara.
Beberapa daerah di Sumatera Barat ini yang menghasilkan tenun yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Tanahdatar.
5. Sumatera Utara
Sumatera Utara merupakan daerah penghasil Tenun Ikat berbentuk selendang, yang lebih dikenal dengan nama Ulos.
Kain tradisional tersebut merupakan hasil tenunan halus, dengan perpaduan warna emas, perak, hitam dan putih.
Kain tenun sakral ini, selalu digunakan dalam setiap acara yang menggunakan adat Batak seperti pernikahan, pemakaman, dll.
Selain itu, memiliki ketentuan dan hirarki yang harus diikuti, saat ingin memberikannya kepada orang lain.
Sebagai contoh seorang anak memberikan ulos kepada orang tua. Hirarkinya, seseorang berkedudukan rendah memberikan kepada yang lebih tinggi.
Selain itu, Tenun Ikat ini juga bisa diserahkan orang tua dari mempelai perempuan kepada ibu dari yang laki – laki.
Daerah penghasil ulos diantaranya Kabupaten Samosir yang merupakan salah satu kawasan penghasil ulos terbesar di Sumatera Utara.
6. Kain Tenun Jepara Jawa Tengah
Troso adalah nama sebuah desa yang lokasinya terletak di Jepara, Jawa Tengah. Daerah ini terkenal sebagai pusat pembuatan Tenun Ikat, yang produknya diberi nama Tenun Troso.
Adapun Proses pembuatannya tidak menggunakan mesin modern, tapi berupa alat tenun tradisional.
Kain Tenun Troso memiliki sangat kaya akan motif, dari yang tradisional, etnik, klasik hingga unik kontemporer modern.
Tidak hanya terkenal di Indonesia, Tenun Ikat Troso sudah berhasil melebarkan sayap pemasarannya hingga ke luar negeri.
7. Toraja Sulawesi Selatan
Tanah Toraja merupakan daerah penghasil Tenun Ikat di Indonesia, yang menggunakan simbol khusus.
Dalam hal ini, mencerminkan hubungan antara manusia dengan semesta, dan juga para leluhur yang sudah lahir terlebih dahulu.
Bagi masyarakat Toraja, Tenun Ikat memiliki kedudukan dan peranan penting dalam tatanan kehidupannya.
Oleh karena itu, kain tradisional ini selalu digunakan dalam berbagai kegiatan tradisi adat istiadat.
Selain itu, Kain Tenun Toraja merupakan simbol dari dari kejayaan dan kemakmuran.
Baca Juga:
Daftar Festival Budaya Dan Wisata Seluruh Indonesia
Uniknya Rumah Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang
Itulah 7 Daerah Penghasil tenun Ikat di Indonesia, yang sudah banyak dikenal hingga masyarakat mancanegara.
Semoga bermanfaat, dan bisa menambah wawasan akan produk, tradisi dan budaya di Tanah air dan khususnya bagi mereka yang mencintai budaya serta kain tenun.