Berkunjung Ke Rumah Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang

Rumah Adat Betang Ensaid Panjang – Menjadi salah satu kawasan wisata budaya, Rumah Adat Betang Ensaid Panjang adalah contoh dari konsistensi dan bukti nyata mayarakat Sintang dalam menjaga budayanya.

Melanjutkan Perjalanan saya untuk eksplore Kalimantan Barat, berlanjut menuju ke kabupaten lainnya yakni Kabupaten Sintang.

Dan setibanya saya di Sintang, saya langsung menghubungi teman saya Feriz yang kebetulan dia tinggal di Sintang.

Awal mula Kami berkenalan adalah saat trip bareng ke Raja ampat Tahun 2018 lalu.

Rumah Betang Ensaid Panjang

Singkat Cerita karena Feriz sedang diluar kota Sintang, akhirnya saya dikenalkan kepada temanya bernama Eno.

Bang Enolah yang mengajak saya berkeliling Sintang termasuk mendatangi salah satu Rumah adat Suku Dayak bernama Rumah Betang Ensaid Panjang.

Akhh beruntungnya saya, karena bisa punya banyak teman, bisa hidup dan dibantu dimanapun berada dan punya banyak koneksi juga.

Lokasi Rumah Betang Ensaid Panjang

Gerbang Rumah Betang Ensaid Panjang

Rumah Adat Betang Ensaid Panjang ini berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Sintang dan sekitar 380 km dari Kota Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.

Lokasi tepatnya berada di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang.

Jadi jika dari kota Sintang, kita harus menempuh perjalanan sekitar 1.5 jam dengan kendaraan motor atau mobil dari pusat kota Sintang.

Baca Juga : Uniknya Desa Adat Alor yang masih bertahan hingga Sekarang

Rumah adat Dayak betang ini menjadi warisan budaya

Panjang bangunan Rumah Betang ini mencapai 118 meter dan lebar 17 meter dengan bentuk rumah panggung dengan tinggi sekitar 12 meter.

Rumah Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang ini ditempati 22 lebih kepala keluarga yang hidup rukun berdampingan selama beberapa generasi.

Jadi gak heran saat kalian datang ke Rumah Betang Panjang di Sintang ini, kalian akan bertemu banyak penghuni rumahnya.

Bentuk dan Bagian Rumah Betang Ensaid Panjang

Bagian depan atau Teras rumah Adat betang Panjang

Seperti umumnya Rumah Betang, panjang dan bahan bangunan yang ada dirumah Betang Ensaid Panjang juga sama.

Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang juga Terbuat dari kayu alam dan terdiri dari beberapa bagian rumah, bagian depan, tengah dan bagian dalam.

Ruangan atau bangunan Bagian paling depan disebut Ruai. Bangunan ini merupakan ruang atau tempat untuk duduk bersama yang dibuat panjang tanpa sekat.

Nah tamu-tamu yang datang biasanya duduk diruai ini sembari bercengkarama dengan warga setempat. Wanita yang menenun juga biasanya dilakukan di ruangan ini.

Tangga Masuk Rumah Betang terbuat dari Kayu Ukiran

Bagian lainnya adalah bagian tengah dalam atau dalam bahasa setempat disebut sebagai bilik baruah.

Nah Bilik ini merupakan tempat yang dijadikan sebagai ruang tamu khusus dan ruang keluarga berkumpul.

Baca Juga : Inilah Jembatan Tayan, Terpanjang dikalimantan

Ruai dan bilik baruah dipisahkan oleh telok, yakni semacam selasar yang lantainya lebih rendah dibandingkan ruai dan bilik baruah.

Namun fungsinya sendiri sebagai tempat menyimpan berbagai perkakas seperti lesung untuk menumbuk padi dan juga tempat menyimpan peralatan untuk menenun.

Rumah Betang Panjang tampak dari depan

Sementara Ruang antar keluarga sendiri dipisahkan oleh papan kayu atau bilik serambi yang menjadi tempat istirahat atau kamar tidur.

Sementara bagian terakhir adalah bilik tingka yang digunakan sebagai tempat memasak alias dapur.

Aktifitas dan Kegiatan dirumah Betang

Selain menjadi tempat tinggal, Rumah Betang Ensaid Panjang juga menjadi rumah budaya yang terbuka untuk siapa saja.

Selain itu Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang juga Sering diadakan upacara keagamaan dan acara adat diwaktu tertentu.

Dirumah Betang ini juga kita bisa melihat keseharian warga dayak terutama kaum perempuanya.

Aktifitas Warga Rumah betang adalah Menenun

Wanita yang tinggal di Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang ini biasa menenun untuk membantu suaminya mencari nafkah.

Aktifitas menenun biasanya dilakukan setelah meretas karet atau bertani dan sore harinya setelah bekerja barulah mereka melakukan aktifitas menenun.

Sedangkan sang suami sendiri bekerja sebagai petani atau berkebun selama seharian penuh.

Wanita Dayak yang Tinggal di Rumah Betang akan menenun

Oh ya Kita bisa tinggal dan menginap dirumah betang Ensaid Panjang ini secara gratis loh.

Itu karena Mereka semua baik dan ramah serta siap menerima kita yang sudah mau jauh datang mengunjunginya.

Hanya saja, kita perlu membawa bahan makanan untuk dimasak atau jika malas membeli sayuran kita bisa membeli makanan yang dijual ditempat ini.

Baca : Catat 20 Destinasi Wisata di Ketapang Kalimantan Barat

Hasil tenunan berupa Kain Ikat

Hasil tenunan yang mereka kerjakan juga bisa kita beli. Harganya beragam tergantung tikat kerumitan dan bahannya.

Untuk kain tenun ikat yang ukuranya kecil dan cocok untuk ikat kepala dihargai Rp 50.000 sedangkan yang ukuranya lebih besar dihargai sekitar Rp 150.000.

Sementara kain tenun ikat ukuran besar yang biasa digunakan untuk bahan baju atau kain harganya diatas Rp 350.000 – 1 Juta.

Jadi Kalo kamu ke Sintang, wajib singgah dirumah Adat Betang Ensaid Panjang di Sintang ini.

Omed

Bapaknya komunitas Backpacker Jakarta yang hanya ingin menceritakan pengalaman saya berkeliling Indonesia selama 360 Hari ke 34 Provinsi dan lebih dari 380 Kabupaten atau kota se Indonesia. Jangan lupa Follow Instagram @kataomed untuk melihat aktivitas dan keseharian saya

You may also like...

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x