Mengenal Lembah Bada Poso Dan Cara Menuju Kesana
Sepertinya Perjalanan saya semakin menarik, apalagi perjalanan kali ini saya berhasil melintasi salah satu kawasan atau wilayah purba yang sangat terkenal dikalangan Arkeolog atau para pecinta Sejarah bernama Lembah Bada yang berada di Kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah.
Nah bagi kalian yang cukup penasaran tentang cerita Perjalanan atau cerita seru saya saat solo backpackeran ke Lembah Bada, bisa kalian simak langsung disini ” Perjalanan Solo Backpacker ke Lembah Bada Poso “.
Daftar Isi Contents
Sekilas tentang lembah Bada
Lembah Bada atau bernama asli Lembah Napu adalah sebuah kawasan lembah yang berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah Bada juga merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Lore Lindu yakni salah satu Taman Nasional yanga da di Sulawesi Tengah selain Taman Nasional Togean.
Lembah Bada merupakan sebuah pemukiman yang menurut saya cukup padat dan cukup ramai. Bahkan 1 lembah bada ini berisi 1 buah kecamatan yakni kecamatan Lore Selatan yang terdri dari 5 desa atau perkampungan. Bahkan dikawasan ini banyak gereja besar-besar, sekolah dan perkantoran daerah.
Di lembah Bada ini juga terdapat puluhan patung megalitikum yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14. Sebenarnya belum diketahui dengan jelas dan terbukti tentang tujuan patung tersebut didirakan. Namun bagi sebagian masyrakat menggap Patung-patung yang ada di Lembad Bada Poso ini merupakan simbol dari pemujaan kepada sang pencipta dieranya.
Lembah Bada terletak di daerah yang bisa dibilang cukup luas dan areanya cukup datar. Lembah Bada dikelilingi perbukitan, sehingga saat kita berada dijala menuju kawasan ini maka seolah kita sedang berada akan memasuki dimensi berbeda.
Karena dikelilingi pegunungan maka sering terlihat banyak awan gerumul atau gerombolan awan beryang tertahan di puncak bukit dan mengelilingi area lembah bada. Tentunya ini membat pemandangan di sekitar Bada semakin terlihat eksotis dan dramatis.
Ditengah Lembah Bada mengalir sebuah sungai cukup besar bernama Sungai Lariang. Sungai kemudian ini menyatu dengan Sungai Malei, sehingga aliran Sungai Lariang menjadi lebih deras. Karena inilah Sungai Lariang dulu pernah dipakai sebagai tempat olahraga pengarungan sungai alias alias arung jeram dan sejenisnya.
Sekilas Tentang Kawasan Poso
Oh ya karena Lembah Bada ini berada di Kabupaten Poso, maka saya juga akan mengulas singkat tentang Kabupaten Poso yang mungkin kalian pernah mendengarnya saat adanya konflik sara beberapa tahun lalu. Tapi tenang saja kini Poso sudah berbenah dan sudah pulih seperti sebelumnya plus sudah aman juga.
Kota Poso adalah ibu kota dari Kabupaten Poso. Posisi kota Poso terletak di tengah Pulau Sulawesi, di pesisir Teluk Tomini, dan menjadi kota pelabuhan dan perhentian utama di pesisir tengah bagian selatan Teluk Tomini. Kabupaten Poso sendiri mempunyai luas sekitar 7.112,25 km² dan jumlah penduduk kabupaten poso sebanyak 243.025 jiwa.
Mayoritas Penduduk kabupaten Poso 60 persenya adalah menganut agama Nasrani meski justru dikota Posonya dihuni oleh mayoritas penduduk yang beragam muslim. Kabupaten Poso terdiri dari 19 Kecamatan dan 28 kelurahan termasuk kecamatan Lore Selatan yang ada di Lembah Bada ini.
Ada yang menarik di Lebah Bada Poso
Banyak yang bertanya apa yang menarik di Lebah Bada poso ini ?
Apalagi saat saya mengupdate status akan mengunjungi kawasan lembah bada seorang diri. Banyak teman-teman yang langsung mencari tahu ada apa di Lembah Bada sampai-sampai saat nekad pergi sendiri kesana.
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas jika saya sengaja datang ke Lembah Bada Poso karena ingin melihat langsung benda-benda peninggalan bersejarah yang masih tersisa. Benda-benda tersebut bukan sebuah candi layaknya peninggalan-peninggalan di Jawa melainkan sebuah patung megalitikum yang konon menjadi cikal bakal awal peradaban masyarakat pertama di Sulawesi.
Kawasan Megalit di Lembah Bada ditemukan pertama kali pada tahun1908. Meski banyak peneliti yang datang ke lembah bada ini namun ternyata banyak yg belum bisa memastikan kapan patung-patung megalitik ini dibuat. Beberapa orang berspekulasi bahwa batu-batu tersebut dipahat sekitar 5.000 tahun lalu, sedangkan lainnya menduga megalit itu dibuat sekitar 1.000 tahun silam.
Terlepas dari itu semua saya hanya takjub dan sangat menggumi keindahan setiap patung yang masih bisa dilihat dengan jelas di kawasan Lembah Bada ini. Beberapa patung tersebut diantaranya adalah :
1. Patung palindo
Patung Palindo adalah salah satu patung purba yang amat terkenal hingga kemancanegara. Batuan megalitik yang paling terkenal di Lembah Bada Poso ini selain karena bentuknya yang masih terlihat jelas juga karena ukuranya yang paling besar diantara patung-patung lainnya.
Meski badan Patung Palindo ini miring namun justru terlihat unik dengan keadaan sekitarnya yang seperti seolah menandakan sesuatu hal yang rahasia. Patung ini dinamakan Palindo artinya sang penghibur. Wajah Watu Palindo ini seperti berwajah ceria dan terlihat ramah.
Tinggi batu Palindo atau Watu Palindo mencapai sekitar 4 meter dengan ukiran berbentuk tubuh oval memiliki mata yang bulat dan hidung besar yang memanjang kebawah. Pahatan mulut yang dalam berbentuk sebuah senyuman melengkapi keunikan bebatuan megalitik ini.
2. Patung Langka Bulawa
Selain patung Palindo, patung lainnya yang juga terkenal dan wajib kalian kujungi saat ke lembah bada Poso adalah Patung Langka Bulawa. Ukiran patung Langka Bulawa ini berbentuk sosok wanita dan mempunyai arti nama Ratu bergelang kaki emas.
Patung Langka Bulawa ini sekilas ukirannya hampir sama dengan Watu Palindo tetapi mempunyai kesan raut muka sebagai sosok rumah suku Lore. Patung ini terletak 5 kilometer dari patung Palindo dan tentunya masih berada dilembah Bada.
Lokasi Patung Langka Bulawa tidak berada diatas perbukitan seperti halnya patung palindo. Nah patung Langka Bulawa ini justru berada dikawasan perkebunan kopi milik warga. Sepertinya kawasan patung ini dulunya adalah bekas pemukiman warga sekitar mengingat berada diarea yang cukup datar dan dekat dengan sungai.
Oh ya selain patung Palindo dan Patung Bulawa, ada belaan patung serupa lainnya dilembah bada ini. Jadi jika kalian punya banyak waktu saat mengunjungi Lembah Bada, silahkan mengunjungi patung-patung megalitikum lainnya yah.
3. Kalamba
Selain dikenal akan patung-patung yang unik, Lembah Bada juga dikenal akan Kalambanya. Kelamba disini artinya tangki melingkar yang dipahat dari sebuah batu besar.
Kalamba dapat ditemukan di beberapa tempat di Lembah Bada dan memiliki bentuk serta ukuran bervariasi. Beberapa memiliki satu lubang di tengahnya, sementara lainnya memiliki dua lubang.
Menurut kepercayaan lokal, Kalamba digunakan sebagai bak berendam untuk para petinggi atau raja. Sementara yang lainnya menduga bahwa benda tersebut dulunya digunakan sebagai peti mati atau tangki air.
Tutup terbuat dari batu sering ditemukan di dekat Kalamba, dan muncul dugaan bahwa benda tersebut digunakan untuk menutupi Kalamba sehingga tak mungkin digunakan sebagai bak berendam.
4. Kain dari Kulit kayu
Nah ini dia salah satu yang membuat saya juga semangat datang ke Lembah Bada yakni ingin melihat langsung bentuk dari Kain Kulit Kayu khas Suku lembah Bada.
Baju dari Kulit Kayu hasil tangan dari Pak Agus dan warga sekitar ternyta sudah dipamerkan dan dijual hingga ke mancanegara loh. Bahkan pak agus dan timnya sering diundang keberbagai acara kebudayaan guna mempromosikan pakaian asli daerah Suku Bada yang masih tersisa.
Seluruh proses pembuatan kain kulit kayu di Lembah Bada dilakukan secara manual menggunakan bahan alamiah yang jauh dari teknologi mekanik otomatik dan bahan-bahan kimiawi. Tak heran jika harganya juga cukup mahal mengingat proses pembuatnya yang cuku prumit dan sulit.
5. Rumah Tambi Kaliade
Saat saya berkeliling Poso, saya melihat banyak sekali rumah-rumah yang bentuknya unik dan mirip. Setelah saya tanyakan ternyata rumah unik tersebut bernama Rumah Tambi yakni rumah adat atau rumah tradisional dari Tampo Lore, Kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.
Rumah Tambi merupakan rumah bagi Suku Kaili dan Suku Lore yang umumnya merupakan rumah penduduk setempat serta beberapa wilayah di Sulawesi Tengah menjadikan rumah ini sebagai rumah bagi kepala adat. Rumah Tambi Kaliade berbentuk panggung yang atapnya sekaligus berguna sebagai dinding.
Oh ya, yang membedakan rumah Tambi ini adalah jumlah anak tangga untuk menaiki rumah, di mana rumah Tambi yang digunakan sebagai rumah kepala adat jumlah anak tangganya ganjil, sedangkan untuk penduduk biasa anak tangganya berjumlah genap.
Alas rumah adat Tambi terdiri dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya terdiri dari batu alam. Tangga untuk naik tersebut terbuat dari daun rumbia atau daun bambu yang dibelah dua.
Ciri unik lainnya dari rumah adat Tambi ini adalah Bagian atap rumah yang berbentuk prisma dengan sudut kecil pada bagian paling atas sehingga terlihat tinggi dan dapat menaungi rumah secara keseluruhan.
Atapnya terbuat dari ijuk atau daun rumbia yang memanjang ke bawah sekaligus berfungsi sebagai dinding luar rumah. Jika ingin membangun rumah Tambi, syarat utama yang harus dipenuhi adalah rumah menghadap kearah utara-selatan, sehingga tidak boleh menghadap maupun membelakangi posisi matahari terbit dan terbenam.
Bagi kalian yang tertarik datang langsung ke Lembah Bada Poso seperti saya backpackeran sendiri kesana, tenang saja karena akses ke Lembah Bada bisa dibilang cukup bagus dan baik karena sudah ada banyak angkutan umum yang beroperasi kearah sana.
Karena lokasi Lembah Bada Poso ini berada d kawasa Taman Nasional Lore Lindu jadi kalian jangan sampai salah maps ya karena beberapa japrian teman saya yang menanyakan alamat lembah bada ini namun malah memberikan lokasi maps yang salah yakni ke kawasan Taman Nasional Lore Lindu didaerah lainnya.
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas jika Lembah Bada ini berada dikecamatan Lore Selatan. Kalian bisa menggunakan mobil pribadi atau naik motor atau bahkan naik travel dan juga naik angkutan umum seperti Bus Damri untuk sampai di lembah Bada.
Dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan jika langsung ditempuh dari Kota Tentena yakni sebuah kota kecil yang berada di Kabupaten Poso atau menjadi gerbang utama menuju Lembah Bada.
Sementara jika kalian datang dari Kota Palu maka kalian harus menuju Ke arah Kota Poso dengan waktu tempuh sekitar 4 jam perjalanan. Lalu Dari Kota Poso kalian kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kota Tentena sekitar 1-2 jam dan kemudian menuju ke Lembah Bada.
Setibanyak kalian di lembah Bada kalian bisa naik ojek atau sewa motor atau bisa berjalan kaki (trekking kalo kuat) ke lokasi Patung Palindo atau patung-patung lainnya yang berada dikawasan ini.
Oh ya inget, kawasan lembah Bada ini luas banget dan banyak desa jadi pastikan kalian siap mengelilingi kawasan ini. Lokasi patungnya berada di desa yang beda-beda jadi kalian kudu siapkan stamina.
Jadwal Bus Damri ke Lembah Bada dari Poso atau Tentena
Selain menggunakan Travel semacam Avanza dari kota Tentena atau Poso, kalian juga bisa naik angkutan Umum seperti Bus Damri baik dari Palu, Poso atau Tentena. Tentunya Bus Damri ini masih satu perusahaan jadi lebih aman dan bisa disambung-sambungkan kerute atau jalur yang sama.
Berikut ini adalah jadwal keberangkatan Bus Damri yang sempat saya catat jika kalian ingin naik angkutan umum menuju lembah bada Poso.
Penginapan & Kuliner di Lembah Bada poso
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas jika di Lembah Bada ini ada penginapan murah atau sederhana. Meski jumahnya tidak banyak namun saya mencatat ada papan nama wisama atau penginapan Lembah Bada ditepi jalan saat saya mengelilingi kota disepanjang Lembah Bada.
Nah bagi kalian yang ingin datang langsung dan menanyakan langsung ke warga soal lokasi penginapanya kalian jangan sungkan-sungkan untuk bertanya. Bahkan lokasinya yang ada ditepi jalan juga bisa terlihat dengan mudah juga.
Soal makanan, memang di Lembah Bada ini masih sangat jarang warung makanan terutama makanan berat. Jadi jika kalian datang ke Lembah Bada harus ekstra siap laper kecuali jika tak masalah dengan makanan ringan.
Mayoritas warga Lembah bada bisa dibilang 98 persen Nasrani dan hanya ada beberapa saja yang muslim jadi buat wisatawan yang muslim hati2 saat membeli makanan karena tidak semuanya halal.
Tapi di Lembah bada ada 1 buah masjid yang biasa digunakan untuk tempat ibadah warga Bada khususnya pendatang untuk melaksanakan ibadah sholat. Saat saya mencoba mendatangi masjid ini, ternyata didepanya ada beberapa warung makanan berat yang halal. Wah beruntungnyaaa.
Berikut ini beberapa Tips atau Catatan penting tentang perjalanan ke Lembah Bada Poso agar kalian lebih siap.
- Di kawasan Lembah Bada sinyal cukup baik tapi untk telponan saja, kalo signal internet cukup terbatas dan kadang ada kadang tidak ada. Usahakan gunakan Telkomsel yah biar lancar.
- Tidak ada ATM disini jadi bawa uang cash yang banyak ya.
- Mayoritas warga Lembah bada bisa dibilang 98 persen Nasrani dan hanya ada beberapa saja yang muslim jadi buat wisatawan yang muslim hati2 saat membeli makanan karena tidak semuanya halal.
- Tapi tenang saja, ada 1 buah masjid kecil dan disekitarnya ada warung makanan halal. Biasanya wisatawan muslim sholat dan makan disini.
- Jarang ada warung makanan berat di Lembah Bada jadi cukup susah mencari makanan berat kecuali dekat masjid yang memang pendatang yang menjual makananya.
- Banyak bensin eceran dan warung klontong disepanjang jalan disetiap desa di Lembah Bada.
- Ada Penginapan yang bisa dibilang murah di lembah bada hanya jumlahnya terbatas.
Sangat membantu… Sudah lama ingin ke sana… Hanya saja krn solo travelling… Jadi blm ada gambaran ke sana…
Terima kasih telah berbagi pengalaman
sama sama ka