10 Hewan Khas Pulau Jawa Yang Terancam Punah
Hewan khas Pulau Jawa banyak yang sudah terancam punah, akibat banyaknya perburuan satwa liar dan rusaknya habitat mereka.
Disamping itu, karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem dan kelestarian alam.
Satwa endemik di pulau ini pun banyak sekali variasinya. Seluruh hewan tersebut pun memiliki peran penting, khususnya bagi ekosistem sekitar tempat dimana habitatnya berada.
Jika kita bisa saling memberikan edukasi, akan banyak satwa liar yang dapat terselamatkan.
Baca Juga:
- Catat juga Daftar Cagar Alam Di Pulau Papua dan lokasinya
- Inilah 10 Taman Nasional Terluas di Indonesia dan lokasinya
Daftar Isi Contents
Daftar Hewan Khas Pulau Jawa
Berikut, adalah daftar hewan liar di Pulau Jawa yang terancam punah dan wajib dilindungi bersama agar populasinya masih bisa kita lihat hingga puluhan tahun kedepan.
1. Kukang Jawa
Kukang Jawa merupakan salah satu hewan eksotis yang selalu mencari makan di malam hari.
Hewan endemik ini juga memiliki kelenjar racun di bawah ketiaknya, yang akan digunakan saat harus berhadapan dengan predatornya.
Karena populasinya yang terus menurun, membuat Kukang Jawa sebagai salah satu satwa liar yang dilindungi.
Sehingga, tidak ada lagi yang boleh memelihara maupun memburunya, untuk menghindari kepunahan yang terlalu cepat.
2. Macan Tutul Jawa
Hewan khas Pulau Jawa yang juga terancam punah saat ini, yaitu Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang.
Hingga tahun 2008, populasinya hanya tinggal sekitar 250 ekor saja, akibat habitat alaminya yang semakin berkurang di hutan.
Perburuan liar serta kerusakan ekosistem alam, merupakan salah satu akibat dari semakin sulitnya menemukan hewan gagah ini.
3. Owa Jawa
Owa jawa merupakan hewan khas dari Jawa Barat, yang terkenal akan lolongan suaranya yang teramat nyaring.
Sayangnya, spesies yang dilindungi ini sudah semakin sulit untuk ditemukan keberadaannya.
Banyak peneliti yang mengatakan, bahwa suara Owa Jawa yang melengking tersebut, dapat terdengar hingga sejauh 1 kilometer.
Suara tersebut, juga digunakan untuk saling berkomunikasi antar mereka.
4. Badak Jawa
Badak Jawa atau yang lebih dikenal sebagai Badak Bercula Satu, adalah satwa liar yang sudah semakin langka di Indonesia.
Dan hingga saat ini, jumlah dari hewan endemik ini tidak lebih dari 74 ekor saja.
Reproduksinya yang rendah, serta banyaknya perburuan cula Badak Jawa, menyebabkan populasi hewan ini sulit berkembang.
Mayoritas dari habitatnya, dapat ditemukan di kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon.
Badak Jawa pernah menjadi salah satu badak yang paling tersebar luas di Asia. Populasi badak jawa dahuluya tersebar luas di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok.
Namun Kini, badak Jawa statusnya terancam kritis karena populasinya yang sedikit di alam bebas dan ketidadaannya di kebun binatang manapun.
Banyak yang mengatakan jika Badak Jawa berkemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi untuk saat ini.
Terdapat 50-60 badak Jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Indonesia.
5. Babi Kutil
Hewan khas Pulau Jawa yang satu ini adalah Babi Kutil, yang dikenal pula dengan nama Babi Jawa atau Babi Bagong.
Penampilannya sendiri hampir mirip dengan Babi Hutan, yang bisa ditemukan di kawasan hutan maupun padang rumput.
Penyebab semakin berkurangnya populasi satwa ini, karena tingginya kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia.
Habitatnya yang semakin sulit ditemukan, membuat banyak Babi Hutan yang turun ke kawasan pemukiman untuk mencari makanan.
6. Banteng Jawa
Banteng Jawa adalah hewan endemik, yang terkenal sebagai satwa liar yang kuat dan tangguh.
Namun sayangnya, hal tersebut tidak dapat membuatnya terhindar dari kepunahan. Oleh karena hal itu, membuat Banteng Jawa termasuk sebagai satwa yang dilindungi.
Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Bali Barat adalah beberapa pusat konservasi yang menjadi rumahnya.
Pembukaan lahan hutan yang terlalu sering, serta ancaman Anjing Hutan, membuat hidup satwa endemik ini menjadi terancam.
7. Elang Jawa
Elang Jawa adalah spesies burung Indonesia, yang saat ini juga nyaris terancam keberadaannya.
Meskipun termasuk sebagai hewan predator yang suka memangsa Tikus serta berbagai Burung kecil, namun populasinya sudah tidak banyak lagi.
Burung gagah yang memiliki kemampuan jelajah dan terbang hingga 400 hektar dari sarangnya ini, terancam punah karena sulit reproduksi.
Apalagi Elang Jawa hanya dapat bertelur sekali dalam setahun.
8. Surili Jawa
Surili jawa adalah spesies monyet Dunia Lama terancam yang endemik pada sebagian pulau Jawa, Indonesia.
Hewan berjenis monyet ini menyukai hutan primer dan penghuni pohon (arboreal).
Terdapat dua subspesies surili jawa yakni Presbytis comata comata yang ditemukan di Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae yang menghuni hutan Jawa Tengah.
Hewan khas Pulau Jawa ini, termasuk sebagai satwa yang dilindungi, meskipun masih bisa ditemukan di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Satwa herbivora yang menyukai tumbuhan dan biji-bijian ini, sekarang hanya tinggal sekitar 2.500 ekor saja.
Surili Jawa dapat ditemukan mulai dari bagian barat hingga bagian tengah Pulau Jawa mulai dari ketinggian 600 mdpl hingga diatas 2500 mdpl.
Di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten, surili dapat ditemukan pada kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon, Cagar Alam Kawah Kamojang, Cagar Alam Situ Patenggang.
Juga ada di kawasan Cagar Alam Gunung Tukung Gede, Taman Nasional Gunung Halimun, Taman Nasional Gunung Ciremai, Gunung Tilu, Gunung Kamojang, dan beberapa kawasan hutan di Kabupaten Kuningan.
Sedangkan di Jawa Tengah, surili dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) dan beberapa hutan di sekitar Gunung Sindoro, Sumbing, Slamet, dan Dieng.
9. Trulek Jawa
Meskipun Burung Trulek Jawa pernah dinyatakan punah, namun akhirnya termasuk sebagai hewan yang dilindungi sejak tahun 2000.
Karena termasuk sebagai Burung pantai, populasinya memang banyak di sekitar laut untuk mencari makanan.
Satwa liar ini terancam punah, karena perburuan yang semakin liar dan tidak terkontrol, serta kerusakan habitat dalam jumlah besar.
Hidup Burung Trulek Jawa berpasangan di padang rumput terbuka sepanjang pantai utara Jawa Barat dan pantai selatan Jawa Timur.
Burung endemik ini hidup dari memakan antara lain kumbang air, siput, larva serangga, dan biji-bijian tumbuhan air.
10. Kancil
Kancil atau pelanduk, adalah sejenis ungulata berteracak genap bertubuh kecil anggota suku Tragulidae.
Hewan yang menyebar di Asia Tenggara hingga ke Sumatra dan Kalimantan, ini merupakan salah satu jenis pelanduk terkecil di dunia.
Kancil juga termasuk hewan khas Pulau Jawa, dan termasuk sebagai satwa liar yang dilindungi.
Faktor penyakit dan binatang buas yang mengancam kelangsungan hidup hewan ini, membuat populasinya menjadi semakin berkurang.
Pelanduk bertubuh kecil, tinggi bahu sekitar 200 mm; panjang kepala dan tubuh 400-480 mm; ekor 65-80 mm; dan beratnya 0,7-2 kg.
Baca Juga:
8 Taman Nasional di Pulau Kalimantan
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Taman Nasional di Sulawesi Tenggara
Itulah beberapa Hewan Khas Pulau Jawa Yang Terancam Punah, dan perlu untuk dilindungi keberadaannya.
Semoga bermanfaat, dan tetaplah menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga keseimbangannya.
Leave a Reply