Berkunjung ke Desa Takpala, Desa Budaya Alor yang masih Tersisa
Desa Takpala – Setelah memutuskan meninggalkan Kupang dan memilih explore Pulau Alor, saya merasa perjalanan saya kali ini semakin menarik.
Dari Kupang ke Alor saya naik pesawat Trans Nusa sebab saat itu cuaca sedang buruk jadi tak ada kapal yang berlayar ke Alor.
Meski dihari pertama tiba sempat seharian disambut hujan namun akhirnya dihari kedua saya bisa bernafas lega setelah matahari kian bersinar dengan terangnya.
Sekitar 30 menit perjalanan menggunakan motor dari pusat Kota Kalabahi yakni Ibu Kota Kabupaten Alor, akhirnya saya tiba juga disebuah desa adat yang lokasinya berada diatas perbukitan.
Namanya Desa Adat Takpala yang hingga kini masih mempertahankan prinsip-perinsip dan kehidupan nenek leluhurnya.
Baca Juga :Â Mencoba Pakaian Adat Sampit Kota Waringin
Menurut bapak Martin yang kebetulan saat itu menjadi pemandu saya mengatakn jika Dulunya area Desa Takpala adalah hutan.
Suku yang mendiami daerah sini dikenal sebagai Suku Abui, yang artinya orang gunung. Nah mereka inilah yang sampai saat ini masih bertahan didesa Takpala.
Selain bisa mengenal lebih dekat suku adat dipesisir Alor ini, saya juga mendapat kesempatan untuk mencoba langsung pakaian adat Alor.
Menurut saya, pakaian adat in sangat menarik baik dari segi kain tenunya, aksesorisnya maupun senjata yang biasa digunakanya.
Bisa dibilang pakaian adat Alor khususnya laki2 adalah salah satu pakain adat Paling Epik di Indonesia Versi saya.
Cara Menuju Desa Takpala
Sebelum mendatangi Desa Adat Takpala, kita harus terlebih dahulu tiba di kota Kalabahi.
Ada banyak alternatif rute menuju ibu Kota kabupaten Alor ini yakni melalui Pesawat Udara seperti Wings atau Trans Nusa dan bisa juga melalui Jalur Laut yakni Via Pelni atau Very.
Selengkapnya tentang Rute ke kota Kalabahi, silahkan simak disini : Inilah jadwal kapal dari kupang ke kalabahi alor terbaru.
Setibanya di Kota Kalabahi kita harus melanjutkan perjalanan menuju Desa Takpala. Bisa dengan menyewa Motor atau Mobil di penginapan tempat kalian menginap.
Saya sendiri mendapat info sewa Motor di homestay Cantik yang lokasinya tak jauh dari pelabuhan Kalabahi.
Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan menuju Desa Takpala.
Ingat bawa kendaraanya harus pelan-pelan terlebih petunjuk menuju desa Takpala hanya berupa papan plang jalan saja, tidak ada gapura atau gerbang desa.
Setibanya dijalan setapak menuju perkampungan adat yang berada diatas bukit, kita harus melewati tanjakan yang cukup curam.
Kurang lebih sekitar 5 menitan kita melewati bukit tersebut barulah kita sampai diujung jalan dan akan bertemu parkiran desa adat.
Yang Unik di Desa Adat Takpala
Setibanya kita di Desa adat maka kita akan disambut oleh guide lokal yang akan membantu menjelaskan dan menerangkan semua hal yang ada disini.
Kebetulan saat itu tidak seramai biasanya dan hanya bertemu beberapa orang wisatawan dari Kalabahi.
Disini kita bisa melihat kerajinan tangan hasil tenunan para wanita yang dilakukan setiap hari.
Dereta rumah adat khas Pulau Alor terbentang dan tersusun rapi menambah kesan istimewa dan Eksotis kawasan kampung adat yang masih sangat kental ini.
Seperti yang sudah diinfokan diatas jika kita juga bisa menyewa baju adat khas mereka.
Lengkap dengan pakaian Adat, senjata dan aksesorinya. Biasanya kalo dalam rombongan kita hanya perlu membayar Rp 50.000 saja per orang yang memakai.
Kebetulan saat itu saya sendirian jadi saya berikan saja Rp 100.000.
Baca Juga :Â Pulau Sebatik, Dapur di Malaysia Ruang Tamunya di Indonesia
Tak hanya itu, jika ingin melihat kesenian lengkap dengan tarianya, upacaranya dan detailnya wajib merogoh kocek sekitar Rp 1.500.000 / rombongan.
Namun agar semuanya tersusun rapi dan acaranya bisa berjalan lancar maka kita harus menginfokan jauh-jauh hari sebelum kedatangan kita.
Intinya buat kalian yang sedang ada di Alor Wajib singgahi dan kunjungi desa adat Takpala, Desa khas Pulau Alor yang masih bertahan lama hingga sekarang.
Keren bang, menarik ulasannya jadi pengen ke sana. Kalo ada trip ke sana lagi kabarin bang
Siappp kkaa
Keren banget yakkkk,, suatu saat gue pasti kesitu juga .. keren omeddd
Maksih kaka.. Smmngat
Menarik kaaa… Pengen juga berkunjung ke suku suku gitu, yg kesampean baru suku baduy ajaa.. 😂
Padahal baduy deket. Kiy kesana