Melihat Wajah Kraton Sintang ditepian Sungai Kapuas

Setelah puas berkeliling kota Sintang dan sempat singgah dirumah adat dayak yakni Rumah Ensaid Panjang, Bang Eno yang menemani saya berkeliling Sintang mengatakan jika di Sintang Juga ada sebuah Istana atau Kraton kerjaan bernama Istana Al-mukarramah.

Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang ini menjadi saksi bisu bahwa kerjaan Melayu atau kesultanan Melayu pernah berjaya diwilayah ini.

Karena saya penasaran dan juga sedang melengkapi beberapa dokumentasi keraton yang ada di Klaimantan Barat, kesempatan itu tentunya tidak saya lewatkan.

Baca : Daftar tempat wisata di sintang kalimantan barat yang bisa kalian kunjungi

Kraton Sintang di Kalimantan Barat

Keraton Sintang memang tidak seterkenal keraton kerjaan lainnya di Kalimantan Barat.

Misalanya seperti Kraton Sambas, Mempawah, Ketapang atau Keraton Kesultanan Kadriyah di Pontianak.

Namun Kraton di Sintang ini bisa dibilang pernah menjadi saksi bisu berdirinya kota Sintang sekaligus pusat pemerintahan diera masa kejayaanya hingga masa penjajahan Belanda.

Secara bentuk, keraton sintang masih meneyerupai keraton lainnya di Kalimantan Barat baik dari segi warna dan juga sekilas bentuk bangunannya.

Lokasi Istana Al-mukarramah Atau Kraton Sintang

Karena bang Eno sedang sibuk, jadilah Saya hanya ditemanai Bang Jimmy dan salah satu temanya untuk pergi mengunjungi Kraton Sintang yang kebetulan saat itu posisi Kraton ada disebrang sungai.

Baca JugaInilah Rumah Adat Bentang khas Sintang Kalbar

Rupanya Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang ini tepat berada didepan muara pertemuan dua sungai besar yakni sungai Melawi dan sungai Kapuas.

Alhasil kami harus menumpang Speed untuk menyebrang ke Kraton Sintang.

Kraton Sintang berada ditepian sungai Kapuas

Istana Al-mukarramah Atau Kraton Sintang sendiri Berada dilahan seluas 652 meter persegi.

Kraton Sintang atau Istana ini berada di Kampung Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Atau secara administrasi berada di Jl. Bintara No.87, Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat 78615.

Keraton ini memang tidak terlalu besar dan sekilas mirip dengan rumah para bangsawan pada umumnya.

Sejarah Singkat Kraton Sintang

Kerajaan Sintang dulunya adalah kerajaan Hindu yang kemudian menjadi kerajaan Islam yang pernah berdiri di Kota Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Kerajaan Sintang didirikan oleh Demong Irawan sekitar abad ke-13 atau pada tahun 1262 Masehi di wilayah saka tiga atau titik pertemuan 2 buah Sungai yakni sungai Melawi dan Sungai Kapuas.

Kraton Sintang atau biasa disebut Istana Al-mukarramah Ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Nata.

Istana Sintang Saksi bisu berdirinya kota Sintang

Awal mula pembangunanya sendiri mengambil konsep arsitektur sederhana seperti Rumah Panjang yakni rumah adat khas masyarakat Dayak.

Namun sekitar tahun 1937 saat beralihnya kekuasaan pemerintahan ke tangan Raden Abdul Bachri Danu Perdana, Istana ini kembali dibangun ulang dengan bentuk baru seperti sekarang.

Design dan Arsitektur Kraton Sintang

Istana Al-mukarramah Tampak dari depan

Keraton Sintang di design baru atau desig nulang dengan memadukan antara bangunan khas dayak dan arsitektur gaya Belanda.

Rangka kayu utamanya sendiri merupakan pondasi tiang tongkat utama dan ditopang dengan beton.

Sementara pada bagian Atapnya menggunakan kayu atau biasa disebut sirap dari kayu belian. Pada bagian Lantai istana sendiri masih menggunakan bahan dasar kayu belian.

Baca Juga :Mengenal Kota Maumere di NTT

Megahnya Kraton Sintang

Istana Al-mukarramah Atau Kraton Sintan Yang bersejarah

Tepat didepan pintu masuk terdapat sebuah meriam yang masih tersisa dan masih menjadi saksi bisu masa lampau hingga kini.

Bahkan sampai saat ini, istana Al-mukarramah Atau Kraton Sintang masih dihuni oleh keturunan keluarga Kerajaan.

Koleksi Keraton Sintang

Koleksi Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang

Koleksi Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang – Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang

Hingga kini, kompleks Istana Sintang atau Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang ini masih terawat dengan baik.

Bahkan saat ini sudah menjadi kediaman Sultan Sintang, yaitu Pangeran Ratu Sri Negara H.R.M Ikhsan Perdana.

Dari teras bangunan utama, kita juga dapat memandang taman rumput yang cukup luas di halaman depan istana.

Ada juga sebuah dermaga kecil, serta pertemuan aliran Sungai Kapuas dan Sungai Melawi yang lazim masyarakat di Sebut Saka Tiga.

Dengan mengunjungi Istana Kesultanan Sintang, kita tentunya akan melihat berbagai benda sejarah dan juga Koleksi Keraton Sintang.

Beberapa peninggalan tersebut Seperti gundukan tanah yang berasal dari kerajaan Majapahit, Meriam Raja Suka, Meriam Anak Raja Suka sebanyak 7 buah.

Koleksi Keraton Sintang

Koleksi Keraton Sintang – Ady Setiawan

Lalu ada Meriam Raja Beruk, Kampak Batu, Alat Musik Suku Dayak yaitu Kecapi dan lain-lain.

Selain itu, kita juga dapat menyaksikan berbagai macam benda-benda bersejarah di istana ini.

Di halaman istana misalnya, kita dapat menyaksikan sebuah meriam dan situs batu kundur, yaitu sebuah batu peninggalan Demong Irawan sebagai lambang berdirinya Kerajaan Sintang.

Dan pada bagian serambi depan istana, kita juga dapat melihat salinan Undang-undang Adat Kerajaan Sintang, serta silsilah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Sintang.

Koleksi Keraton Sintang lainnya yakni meriam dalam berbagai ukuran, peralatan-perlatan dari logam seperti talam, kempu, dan bokor, koleksi senjata seperti tameng dan tombak.

Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang

Keraton Almukarimah Kesultanan Sintang – Muhammad Irvan

Ada juga naskah Al-Quran tulisan tangan pada masa Sultan Nata, berbagai macam stempel dan surat-surat kerajaan, serta foto-foto dan lukisan Raja-raja Sintang.

Istana ini juga masih menyimpan barang-barang hantaran Patih Logender (seorang perwira dari Majapahit) ketika meminang Putri Dara Juanti (putri Demong Irawan—pendiri Kerajaan Sintang).

Yakni antara lain seperangkat gamelan, patung garuda dari kayu, serta gundukan tanah dari Majapahit.

Kalo Berguna, Silahkan Share

Omed

Bapaknya komunitas Backpacker Jakarta yang hanya ingin menceritakan pengalaman saya berkeliling Indonesia selama 360 Hari ke 34 Provinsi dan lebih dari 380 Kabupaten atau kota se Indonesia. Jangan lupa Follow Instagram @kataomed untuk melihat aktivitas dan keseharian saya

You may also like...

1
Leave a Reply

avatar
1 Comment threads
0 Thread replies
0 Followers
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
1 Comment authors
Suy Recent comment authors
  Subscribe  
Notify of
Suy

Bagusssss..