Mengenal Budaya Melayu di Rumah Adat Melayu Ketapang

Perjalananku menyusuri Wisata Budaya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terus berlanjut.

Setelah sebelumnya melihat Istana Kerajaan Matan dan Klenteng Tua Pek Kong kini saya berkesempatan melihat Istana Atau Rumah Adat Melayu yang bisa dibilang Pusat kebudayaan Melayu di Ketapang.

Rumah bernuansa adat melayu ini juga bernama Balai kyai mangku negeri Ketapang atau rumah Melayu kepala pulau.

Meski istana ini masih dalam tahap pengembangan, namun buat warga yang ingin melihatnya diperbolehkan.

Rumah Adat Melayu Ketapang atau yang biasa disebut bagi warga setempat sebagai Rumah Adat Melayu Kyai Mangku Ketapang ini merupakan sebuah rumah Adat khas Melayu.

Adapun lokasi Rumah Adat Melayu Ketapang ini tepat berada di tepian Sungai Pawan kota Ketapang, Kalimantan Barat.

Lokasi Rumah Adat Melayu Ketapang

Lokasi Rumah Adat Melayu Ketapang ada ditepi Sungai Pawan

Rumah Adat Melayu Kyai mangku Ketapang terletak di Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan, kira-kira 2 km dari pusat kota Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Untuk menuju Rumah Adat Melayu Ketapang ini Bisa ditempuh sekitat 10 menit dari pusat kota Ketapang dengan kendaraan bermotor.

Jalanan menuju ke tempat ini sudah bagus dan bisa dilalui oleh kendaraan motor atau mobil.

Baca JugaMegahnya Keraton Matan di Ketapang

Rumah Adat Melayu Kyai Mangku Ketapang tepat ditepi sungai pawan

Sejarah dan Design Rumah Adat Melayu Ketapang

Sejarah Rumah Adat Melayu Ketapang

Rumah Adat Melayu Ketapang atau  Balai kyai mangku negeri Ketapan ini terdiri dari tiga bangunan utama.

Ketiga bangunan utama yang ada di rumah adat ini menjadi titik sentral bangunan utama seperti bangunan induk yang berukuran 20 x 30 meter.

Lalu ada bangunan Balai Rung Sari yang berukuran 9 x 15 meter dan Balai Peranginan yang berukuran 6 x 30 meter.

Sedangkan Luas bangunan Rumah Adat Melayu Ketapang sendiri diperkirakan mencapai 2 hektar.

Baca juga : Potret megahnya keraton sintang dan melihat koleksinya

Ruangan Istana Adat Melayu di Ketapang

Rumah Adat Melayu Ketapang adalah saksi bisu sejarah perkembangan kebudayaan Melayu.

Pada tanggal 29 Mei 2009 dilakukan pendeklarasian dan pelantikan pengurus Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS).

Sekaligus pembangunan dan pendirian Rumah Adat Melayu Ketapang atau yang kini bernama Balai kyai mangku negeri Ketapang.

Baca Juga : Uniknya Rumah Adat Betang di Sintang

Tower yang ada dirumah Adat Melayu Ketapang

Tujuan dibangunya Rumah Adat Melayu Ketapang adalah untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di wilayah Kalimantan Barat khususnya Ketapang.

Sekaligus juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat budaya Melayu Ketapang.

Selain itu juga untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang adat budaya Melayu Ketapang yang sebenarnya.

Salah satu Bagian Rumah Adat Melayu Ketapang

Design Rumah Adat Melayu Ketapang

Rumah Adat Melayu Ketapang dibangun dari bahan baku kayu belian (ulin).

Designya yang futurisik membuat banyak warga sengaja datang kesini tidak hanya untuk belajar ilmu kebudayaan melayu tetapi juga untuk berwisata menikmati keindahan bangunanya.

Rumah Adat Melayu ini terletak di kota Ketapang ini umumnya didominasi warna kuning dan hijau dan terdiri dari beberapa bagian bangunan.

Sangat sesuai dengan ciri khas orang melayu dan kesultanan melayu.

Aula Utama bagunan Balai Adat Melayu Ketapang

Pembangunan proyek Rumah Adat Melayu Kabupaten Ketapang atau Balai kyai mangku negeri Ketapang yang berada  di Jalan Pangeran Kusuma Jaya, Kelurahan Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong saat ini masih terus dalam tahap pembangunan dan pengembangan.

Sayangnya kini Rumah Adat Melayu Ketapang seperti sudah tidak terawat dengan baik.

Banyak tanaman liar dan kebersihanya tidak dirawat dengan baik oleh pengelola. Bahkan ada kesan angker saat saya mencoba masuk kedalamnya.

Semoga terus dikembangkan dan tidak terhenti sampai disini saja. Apalagi ciri khas bumi melayu harus elalu ada dinegri ini.

Omed

Bapaknya komunitas Backpacker Jakarta yang hanya ingin menceritakan pengalaman saya berkeliling Indonesia selama 360 Hari ke 34 Provinsi dan lebih dari 380 Kabupaten atau kota se Indonesia. Jangan lupa Follow Instagram @kataomed untuk melihat aktivitas dan keseharian saya

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of