6 Bahasa Daerah Sulawesi Selatan Yang Sering Digunakan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Sedangkan pusat pemerintahan dari Provinsi Sulawesi Selatan, berada di Kota Makassar, dan juga memiliki 24 kabupaten.
Selain menjadi tempat incaran para turis lokal maupun mancanegara, Sulawesi Selatan juga memiliki berbagai bahasa daerah.
Semua bahasa tersebut, berasal dari wilayah yang berbeda-beda, sekaligus menjadi kekayaan budaya yang masih eksis hingga saat ini.
Jenis Bahasa daerah apa sajakah yang masih populer di kawasan provinsi ini? Yuk, kita lihat daftarnya berikut ini.
Baca Juga:
- 5 Bahasa Daerah Nusa Tenggara Timur Yang Paling Banyak Digunakan
- 6 Lagu Bugis Yang Masih Sering Dinyanyikan hingga Saat Ini
Daftar Isi Contents
1. Bahasa MakassarÂ
Makassar merupakan bagian dari Bahasa Austronesia, yang memiliki penutur sebanyak lebih dari 2.000.000 orang. Sesuai dengan namanya, penutur dari bahasa ini masyarakat dari Suku Makassar.
Beberapa dari Suku Makassar tersebut banyak berdomisili di beberapa kota dan kabupaten seperti:Â
- Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Takaleng, Bantaeng, Maros, Pangkajene dan Kepulauan Selayar.
Selain itu, Bahasa Makassar juga memiliki 4 macam dialek, yang terdiri dari:
- Lakiung
Penutur dari Dialek Lakiung banyak berasal dari Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Gowa, dan beberapa kecamatan serta desa lainnya.
- Turatea
Seperti halnya dengan Dialek Lakiung, penutur terbanyak dari Dialek Turatea juga berasal Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa. Namun selain kedua kabupaten tersebut, ada juga penutur yang berasal dari beberapa desa dan kecamatan.
- Makassar Konjo
Lokasi dari para penutur Dialek Makassar Konjo, banyak berasal dari Kabupaten Gowa, Kecamatan Biringbulu dan Desa Tonrorita.
- Selayar
Kebanyakan penutur dari Dialek Selayar ini, berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Kecamatan Bontoharu, dan beberapa desa sekitar.
2. Bahasa Bugis
Bugis adalah salah satu dari rumpun Bahasa Austronesia yang penuturnya banyak berasal dari Suku Bugis. Sedangkan beberapa tempat dari para penuturnya, banyak tersebar di beberapa wilayah, seperti:
- Bone , Kabupaten Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng dan Enrekang
Selain itu, Bahasa Bugis juga terdiri dari beberapa dialek seperti Dialek Pinrang, Bone, Soppeng, Wajo, Barru, dan Sinjai.
3. Bahasa TorajaÂ
Toraja-Sa’dan merupakan salah satu bahasa daerah, yang penuturnya berasal dari Kabupaten Tana Toraja dan sekitarnya.
Keunikan dari bahasa ini adalah, sebagian besar pemetaan bahasanya, tercipta dari para penyebar Agama Kristen Belanda. Beberapa pemeta bahasa tersebut seperti N. Adriani dan Hendrik van der Veen, yang saat itu bekerja di Tana Toraja.
4. Bahasa Duri
Bahasa Duri masih merupakan rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kelompok Dialek Massenrempulu.
Bahasa ini juga memiliki kedekatan dengan Bahasa Toraja. Selain itu, dalam sejarahnya perkembangangannya, juga terdapat pengaruh dari Bahasa Bugis.Â
Terdapat banyak sekali kosakata yang sama antara Bahasa Duri dengan Bugis. Penuturnya banyak tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang, hingga perbatasan Tana Toraja.
Penyebarannya terus meluas hingga ke beberapa wilayah kecamatan berikut ini:Â
- Kecamatan Baraka, Buntu Batu, Alla’, Malua, Anggeraja, Baroko dan MasalleÂ
5. Bahasa Mandar
Bahasa Mandar merupakan bahasa yang menjadi bagian dari kelompok Utara, dalam rumpun bahasa Sulawesi Selatan. Selain itu, rumpun dari bahasa ini juga termasuk dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun Bahasa Austronesia.
Penutur dari Bahasa Mandar terbanyak berasal dari Suku Mandar yang tinggal di Sulawesi Barat, dengan wilayah persebaran seperti berikut ini:
Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara, beberapa wilayah di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Timur.
6. Bahasa Konjo
Konjo memiliki perbedaan dengan bahasa daerah lainnya di Sulawesi Selatan, karena terbagi menjadi dua. Kedua bahasa tersebut meliputi Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan.Â
Penutur dari Bahasa Konjo Pesisir berdomisili di kawasan pesisir Bulukumba, serta bagian tenggara dan selatan Pulau Sulawesi. Sedangkan Bahasa Konjo, penuturnya banyak terdapat di kawasan tenggara Gunung Bawakaraeng.
Baca Juga:
Suatu bahasa daerah yang terdapat pada satu wilayah, merupakan identitas dari suatu masyarakat tertentu, yang juga menjadi warisan para leluhur.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk tetap dijaga kelestariannya, agar tidak punah termakan zaman.
Demikian cerita kita kali ini, tentang Bahasa Sulawesi Selatan, yang masih berfungsi hingga saat ini. Semoga dapat menambah wawasan, dan berguna bagi kamu semua.