Tugu Kupiah Meukeutop, Landmark Baru kota Teuku Umar

Perjalanan saya mengelilingi Aceh masih berlanjut menuju kawasan pesisir Barat Aceh yakni di Meulaboh.

Di tahun 2004, Kota Meulaboh merupakan salah satu kawasan terparah akibat bencana tsunami yang dipicu oleh gempa bumi di Samudera Hindia.

Ada yang unik saat saya berada di Meulaboh Aceh. Terutama ketika Say melihat Beberapa Bangunan banyak yang menggunakan Bentuk Unik berundak seperti candi.

Bahkan saat saya ketoko oleh-olehpun, banyak yang menjual Benda atau souvenir seperti ini.

Tugu Kupiah, Topi khas Tenku Umar

Usut punya usut, Bentuk seperti ini adalah Sebuah Kopiah atau Kupiah atau Penutup Kepala.

Penutup kepala ini biasa digunakan oleh Sang Pahlawan Kenamaan Aceh yakni Teuku Umar.

Beliau adalah Suaminya Dari Tokoh Aceh lainnya yakni Cut Nyak Dien. Pastinya kalian Kenal dong Cut Nyak Dien itu siapa.

Baca Juga : Kopi khas Aceh, Kopi Khop

Sejarah Teuku Umar dan perkataanya yang diabadikan di tugu

Tugu Kupiah Teuku Umar, Icon kota Maeulaboh

Nah beruntungnya saat Explore Aceh, saya sempat singgah langsung dikota Asal Teuku Umar yakni Kota Meulaboh Aceh Barat.

Meulaboh sendiri adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Barat, provinsi Aceh, Indonesia. Dan lokasi Meulaboh ini terletak sekitar 240 km dari Kota Banda Aceh, di sebelah Barat Laut Pulau Sumatra.

Menurut sejarah, Meulaboh diperkirakan sudah berdiri sejak masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah yang berkuasa di Kesultanan Aceh yakni pada tahun 1589-1604.

Dan Pada masa Sultan Iskandar Muda, kawasan Meulaboh ini menjadi tempat penanaman lada.

Tugu kupiah kini menjadi icon kota Meulaboh

Dikota Meulaboh ini, berdiri megah sebuah Tugu Kupiah bernama Tugu Kupiah Meukeutop atau yang juga dikenal dengan nama Tugu Kupiah Teuku Umar yang menjadi lambang daerah Kabupaten Aceh Barat.

Nah tepat dilokasi Tugu inilah gugurnya Pahlawan Nasional Teuku Umar ditembak dengan peluru Emas oleh tentara Belanda.

Sementara Sang Istri dibawa Belanda ke Sumedang dan Meninggal disana.

Baca Juga : Indahnya Wisata Pulau Banyak di Aceh Singkil

Lokasi Tugu Kupuah inu berada di tepi Pantai pasir Batu Putih

Lokasi Tugu Kupiah Teuku Umar

Seperti yang sudah dijelaskan diatas jika Lokasi Tugu Kupiah Teuku Umar ini berada di kawasan Pasie Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan.

Oh ya, Tugu Kupiah Meulaboh ini terletak di Desa Suak Ujong Kalak, Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Lokasi ini juga menjadi saksi bisu syahidnya pahlawan kebanggaan Indonesia tersebut.

Pasie Ujong Kalak, atau lebih dikenal dengan sebutan Pasie Batee Puteh berada tak jauh dari pusat kota Meulaboh, Ibukota Aceh Barat.

Lokasi Tugu Kupiah Teuku Umar ini Berada sekitar 1 km dari pusat kota atau dari simpang Pelor.

Tugu Kupiah Teuku Umar juga dikelilingi panorama sungai dan pantai yang indah.

Ada Sungai besar ini tercipta pascatsunami menerjang Aceh pada Desember 2004 silam. Lalu Bermacam flora dan fauna berkembang di lahan rawa atau disekitar sungaiini.

Kemudian Di beberapa sudut tugu banyak pohon nipah yang biasa diambil pucuk sebagai bahan baku daun rokok pucuk.

Sekilas Tentang Kupiah meukeutop

Kupiah meukeutop

Kupiah meukeutop memang menjadi ciri khas Topi tradisional adat Aceh yang biasanya digunakan sebagai pelengkap pakaian adat yang dikenakan kaum pria.

Topi ini biasa Dipakai ketika upacara-upacara adat maupun seremonial lainnya.

Biasanya Kupiah meukeutop ini terbuat dari kain berwarna dasar merah dan kuning. Kain dirajut jadi satu, berbentuk lingkaran.

Pada Pinggiran bawah kupiah, terdapat motif anyaman dikombinasikan warna hitam, hijau, merah dan kuning.

Lalu ada Anyaman serupa terdapat di bagian tengah, yang dibatasi lingkaran kain hijau di atasnya dan kain hitam di bawah.

Pada lingkaran kepala bagian bawah Kupiah meukeutop, terdapat motif yang lebih dominan, berbentuk “lam” dalam huruf hijaiyah.

Namun ada garis yang menyambung antara bagian bawah dan atas motif tersebut. Motif tersebut sama juga terdapat di lingkaran kepala bagian atas.

Hanya saja ukurannya lebih kecil. Di bagian paling atas, terdapat rajutan benang putih sebagai alas mahkota kuning emas, bertingkat tiga.

Kupiah meukeutop Aceh

Warna yang dipakai pada Kupiah meukeutop juga memiliki makna tersendiri.

Misalnya warna Merah yang melambangkan kepahlawanan, kuning berarti kerajaan atau negara, hijau menandakan agama, hitam berarti ketegasan atau ketetapan hati.

Sementara warna putih Kupiah meukeutop, bermakna kesucian atau keikhlasan.

Secara keseluruhan, kupiah meukeutop terbagi empat bagian. Sama seperti pada warna, tiap bagian ini juga memiliki arti tersendiri.

Pada Bagian pertama bermakna hukum, bagian kedua, bermakna adat, bagian ketiga bermakna kanun dan bagian keempat bermakna reusam.

Bentuk dan motif kupiah meukeutop secara umum juga sama.

Hanya warna kain songket untuk membalut lingkaran kupiah saja yang berbeda. Biasanya disesuaikan dengan warna songket pada pakaian yang akan digunakan.