Suku Naulu, Suku Unik Dari Maluku, Inilah Budaya dan Lokasinya
Banyak yang masih berpikir jika menyebut orang Maluku pasti kita langsung tertuju dengan orang Ambon.
Padahal kenyataanya, di Provinsi Maluku sendiri ada banyak sekali Suku yang berbeda-beda dan tersebar di berbagai wilayah di hampir semua penjuru Maluku.
Selain Suku Ambon dari pulau Ambon, di provinsi Maluku juga Ada Suku lainnya seperti suku Kei dari Kepulauan Kei, Ada Suku Tanimbar dari kepulauan Tanimbar, ada Suku Buru dari kepulauan Buru.
Lalu ada juga Suku Banda dari Kepulauan Banda Naira, Suku Aru dari epulauan Aru hingga ada juga Suku Naulu atau juga dikenal Suku Nuaulu yang mendiami pulau Seram.
Baca juga : Inilah Daftar suku di maluku dan Maluku Utara yang masih ada
Saat saya akan menuju sumber mata air Ninivala yang berada dikaki gunung Binaiya, saya melihat banyak perkampungan unik dan masih tradisional disepanjang tepi jalan raya.
Karena saya penasaran, saya bersama teman saya mampir sekaligus membeli buah durian yang mereka jual dari hasil kebunnya.
Ternyata mereka sangat ramah dan menyambut kita dengan baik.
Sayangnya kunjungan saya ke kampung ini sangat singkat karena hari sudah mulai hujan dan saya harus segera melanjutkan perjalanan saya menuju Ninivala.
Semoga next, saya bisa lebih lama lagi jika kembali ke kampung ini.
Daftar Isi Contents
Tentang Suku Naulu
Suku Noaulu atau Suku Naulu adalah sebuah suku yang berada di Desa Sepa bagian selatan-tengah Pulau Seram, Maluku.
Suku Noaulu atau Noahatan sendiri berasal dari kata “noa” yang merupakan nama sungai serta “hatan” yang artinya kepala sungai (hulu).
Jadi suku Noahatan (Noaulu) dapat diartikan sebagai orang-orang yang mendiami hulu sungai Noa.
Menurut sejarah, awal mula Suku Noaulu ini adalah para pendatang dari Maluku Utara atau tepatnya berasal dari pulau Halmahera.
Nah Pasca perang hotebanggoi, kemudian mereka memilih migrasi ke wilayah selatan pulau Seram dan berdiam atau bermukim di hulu sungai Noa petuanan desa Sepa kecamatan Amahai.
Di pulau seram bagian utara, juga ada sejenis suku seperti ini yang disebut Masyarakat Huaulu.
Suku Huaulu menghuni dua desa di pantai utara Pulau Seram dan suku Noahatan (Noaulu) hanya ada di desa Sepa di pantai selatan.
Keunikan Suku Naulu
Suku Naulu sendiri amat sangat berbeda dengan orang Ambon atau orang suku lainnya di Maluku.
Hal ini bisa terlihat dari keseharian atau kehidupan masyarakat suku Naulu yang masih sangat Tradisional dan Memiliki ciri khas yang unik baik dari rumahnya, Agamanya hingga Pakaiannya.
Berikut ini beberapa keunikan yang dimiliki oleh suku Naulu yang harus kamu ketahui.
1. Menggunakan Ikat Kepala Merah
Para Pria Suku Naulu umumnya akan selalu mengenakan ikan kepala Merah terutama bagi mereka yang sudah dikatakan Dewasa dan wanitanya mengenakan sarung dalam keseharianya.
Pada Zaman Dahulu, bagi mereka yang akan menggunakan ikat kepala merah, adalah seorang pria dewasa yang berhasil menumbalkan sebuah kepala musuh.
Namun diera modern, praktik menyeramkan ini sudah mulai ditinggalkan.
Ikat kepala merah tersebut tidak akan pernah dilepas kemanapun mereka pergi sebab jika di lepas artinya mereka sudah bukan lagi keturunan Suku Naulu.
Hampir semua upacara adat suku naulu pada masa lalu, mengharuskan adanya korban kepala. Tetapi sekarang sudah diganti dengan hewan khusus seperti Sapi, Kambng atau Babi.
2. Tradisi Penggal Kepala
Pada era zaman dahulu, suku Naulu masih menganut adat memotong kepala atau tradisi mengayau seperti masyarakat Dayak di Kalimantan.
Tetapi sejak tahun 1970, mereka tidak melakukannya lagi karena sudah dilarang dan dianggap berdosa jika melakukan praktik ini.
3. Agama Suku Naulu
Umumnya Suku Naulu menganut kepercayaan yg diturunkan secara turun temurun oleh nenek Moyang.
Namun tak sedikit di antara mereka yang juga mengikuti agama Hindu. Mereka menyebutnya dengan nama agama Noaulu atau Naurus.
Tuhan mereka disebut dengan Upuku Anahatana atau biasa disingkat dengan Anahatana selaku Tuhan pencipta alam semesta dan merupakan sesuatu yang gaib dan maha agung.
Secara etnis, orang Nuaulu juga terkait dengan orang Manusela. Mereka memang mirip dengan suku Manusela baik dalam bahasa maupun agama atau keyakinannya.
Seperti yang kita tahu jika pemeluk kepercayaan asli orang Manusela yakni Naurus.
Bentuk-bentuk ritual yang diadopsi dari agama Hindu dapat kita temukan dalam berbagai ritual mereka.
Budaya Suku Naulu
Hingga saat ini suku Naulu masih banyak melakukan berbagai jenis ritual adat yang unik.
Ritual yang masih sering dilakukan antara lain adalah pataheri, pinamou, mau sahae, dan autotu nimoe.
Salah satu ritual yang unik yang masih dilakukan oleh suku naulu adalah ritual Pataheri.
Ritual ini sendiri adalah ritual khusus untuk para lelaki Noaulu yang dianggap telah dewasa.
Ritual ini juga disebut dengan upacara cidaku. Dimana Pada upacara ini, lelaki yang sudah dianggap dewasa akan diberikan sebuah kain berwarna merah (kaeng berang) untuk diikatkan di kepala.
Baca juga : Daftar musik tradisional Maluku yang harus kamu ketahui
Selain itu mereka yang mengikuti ritual ini juga wajib menggunakan cidaku yaitu cawat khas Noaulu.
Kain merah pengikat kepala dan cawat yang dikenakan ketika ritual dilakukan tidak hanya semata bersifat duniawi tetapi juga bersifat rohaniah.
Sementara itu ritual untuk wanita dinamakan ritual Pinamou yakni ritual adat menuju pengakuan seorang wanita dewasa ketika mendapatkan menstruasi pertama mereka.
Pada Ritual ini, wanita tersebut akan diasingkan dari keluarga dan masyarakat karena darah menstruasi dianggap tidak baik bagi lingkungan adat mereka sehingga harus diasingkan ke posune selama sebelas hari.
Posune ini terletak di bagian belakang rumah atau di pinggiran kampung. Selama di situ, sang gadis hanya dilayani oleh ibu dan saudara perempuannya.
Posune adalah sebuah rumah kecil yang terbuat dari daun rumbia berukuran 2 x 2 meter dengan tinggi 1,5 meter.
Lokasi Suku Naulu
Suku Naulu banyak tersebar diberbagai pedalaman wilayah pulau Seram termasuk di Dusun Bunara atau Dusun Nuanea, Negri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, provinsi Maluku.
Suku Naulu hampir banyak tersebar diwilayah Pulau Sram Maluku.
Umumnya tersebar dipetuanan Desa Sepa di Pulau Seram yaitu di Yaisuru pindah ke Nua Nea, Bunara, Latan (Kampung Lama), Hahuwalan, Simalouw, Rohua, Rohua Waemanesi.
Nah buat kalian yang ingin berkunjung ke kampung budaya suku Naulu ini, kalian bisa menuju Mata Air Ninivala yang ada di kaki gunung Binaiya.
Nanti selama diperjalanan, perkampungan adat atau kampung budaya suku Naulu ini bisa kalian jumpai dengan mudah.
**
Indonesia memang amat sangat kay akan suku dan budayanya. Semoga saja masih bisa melihat langsung semua kebudayaan yang ada.