Inilah 9 Suku Di Maluku dan Maluku Utara yang Terkenal
Suku Di Maluku Dan Maluku Utara – Maluku Merupakan Provinsi Yang Meliputi Kepulauan Wilayah Maluku Bagian Selatan.
Sementara Provinsi Maluku Utara Berada Di Wilayah Kepulauan Maluku Bagian Utara. Dulu Sebelum Di Mekarkan Menjadi 2 Provinisi, Kedu Wilayah Ini Merupakan Satu Otonom Yakni Provinsi Maluku .
Maluku Terkenal Karena Memiliki Banyak Pemandangan Alam Yang Sangat Indah Dan Masih Terjaga Hingga Sekarang.
Nah Wisatawan Yang Datang Ke Maluku Bukan Hanya Berasal Dari Indonesia Melainkan Juga Dari Luar Negeri.
Selain Terkenal Karena Tempat Wisatanya Yang Indah, Daerah Maluku Juga Terkenal Akan Budayanya Yang Unik Dan Beragam.
Hal Ini Dikarenakan Maluku Memiliki Banyak Suku Yang Sampai Sekarang Masih Hidup.
Suku-Suku Tersebut Saling Berdampingan Satu Dengan Yang Lainnya Yang Membuat Maluku Semakin Beragam.
baca juga ya :
- Catat 32 gereja paling bersejarah di indonesia
- Mau liburan ke pulau dodola morotai, ini info lengkapnya
Daftar Isi Contents
Daftar Suku Di Maluku Dan Maluku Utara
Di Bawah Ini Kami Akan Memberikan Informasi Tentang Beberapa Daftar Suku Di Maluku Dan Juga Suku Di Maluku Utara Yang Terkenal yang bisa kalian jumpai.
1. Suku Ambon
Suku di Maluku yang sudah tidak asing di telinga kita adalah Suku Ambon. Suku ini merupakan salah sat suku terkenal di Indonesia.
Perlu kamu tahu bahwa Suku Ambon merupakan campuran Austronesia Papua dari Pulau Nusalaut, Haruku, Saparua, Seram Barat, dan juga Ambon.
Untuk agama yang dianut mayoritas Suku Ambon adalah Islam dan Kristen Protestan.
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa Ambon. Untuk bahasa Ambon masuk ke dalam dialek bahasa Melayu, akan tetapi hanya dipakai di wilayah Provinsi Maluku.
2. Suku Kei
Suku Kei menamai dirinya sebagai Evav. Mayoritas agama yang dipelukn masyarakat di sini adalah Islam dan Kristen. Meskipun begitu, masih ada yang menganut kepercayaan kekuatan ghaib dan roh.
Mereka masih berkeyakinan bahwa roh mampu mendatangka kebahagiaan serta kesuksesan.
Setelah masyarakat melakukan upacara kecil, kemudian akan lanjut dengan upacara besar. Tujuannya agar negeri ini bersih secara menyeluruh.
Sementara untuk garis keturunan, garis keturunan yang dianut oleh Suku Kei adalah Partilineal.
Kemudian azas hubungan kekerabatan yang dianutnya adalah azas primogenitur yang mengutamakan hak anak sulung maupun golongan senior yang harus diprioritaskan.
3. Suku Nuaulu
Suku di Maluku yang ketiga adalah Suku Nuaulu yang berada di bagian selatan tengah dari Pulau Seram. Suku ini juga ada yang menyebutnya sebagai suku Noaulu.
Kata ‘Noa’ memiliki arti sungai dan kata ‘Ulu’ memiliki arti hulu. Itu artinya, Suku Nuaulu merupakan masyrakat yang tinggal di hulu sungai Noa.
Suku ini masih menganut agama nenek moyang yang bernama agama Nurus atau Noaulu.
Mereka menyebut sesembahan atau Tuhan mereka dengan nama Upuku Anahatana.
Di dalam menjalankan kepercayaannya, suku ini tidak berhubungan dengan Tuhan secara langsung, melainkan hanya melalui perantara.
Ritual-ritual pun masih tetap dilakukan di sini seperti pinamou dan pataheri.
Pataheri merupkan ritual bagi laki-laki yang sudah dianggap dewasa. Sementara untuk pinamou merupakan ritual menuju masa dewasa baik laki-laki maupun perempuan.
4. Suku Tidore
Suku Tidore memiliki ras asli bernama Melanesia yang pada masa penjajahan Belanda, Tidore merupakan daerah kesultanan.
Suku Tidore bertempat di Provinsi Maluku Utara yang mana mayoritas mata pencaharian masyarakat di sini adalah sebagai nelayan.
Beberapa hasil laut yang biasanya mereka dapatkan antara lain: teripang, cumi-cumi, dan juga ikan tongkol. Kemudian hasil lautnnya akan dijual ke Ternate.
Dikarenakan dulunya merupaka daerah kesultanan, maka tidak heran jika masyarakat di sini banyak yang menganut agama islam serta banyak masjid serta surau berdiri di sini.
Rumah adat Tidore bernama fola sowohi yang atapnya terbuat dari rumbia. Sementara itu, untuk pakaian adatnya bernama manteren lamo yang biasanya dipakai sultan.
Untuk wanita, pakaian adatnya bernama kimun gia atau kebaya panjang.
5. Suku Ternate
Tidak jauh dari Tidore, ada Suku Ternate yang juga masih berada di Provinsi Maluku Utara. Selain menempati Pulau Ternate, suku ini juga menempati Pulau Bacan dan Pulau Obi. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahas Ternate yang tergolong ke dalam bahasa non-Austronesia.
Mayoritas masyarakat di sini menganut agama Islam Sunni dan sebagian menganut Kristen Protestan. Kemudian untuk mata pencahariannya yaitu nelayan dan petani.
Hasil pertanian yang dihasilkan antara lain: kacang – kacangan, sayur-sayuran, ubi jalar, ubi kayu, dan juga padi. Terdapat juga tanaman keras yaitu kelapa, cengkeh, dan juga pala.
6. Suku Tobelo
Suku di Maluku yang terakhir kami bahas adalah Suku Tobelo. Suku ini tinggal di semenanjung utara Pulau Halmahera serta sebagian daratan dari Pulau Morotai.
Mayoritas masyarakat di sini menggantungkan hidupnya dengan bertani dengan komoditas utamanya antara lain: sayur, jagung, padi, pisang, tebu, dan kacang-kacangan.
Selain bercocok tanam di ladang, masyarakat di sini juga menanam hasil hutan, seperti rotan dan damar. Bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Tobelo.
Sementara untuk dialek yang digunakan ada 6, diantaranya: Heleworuru, Dodinga, Boeng, Paca, Popon, Danau, dan juga Kukumutuk.
Mengenai kepercayaan, Suku Tobelo masih menyembah dewa dan nenek moyang. Salah satu keunikan dari suku ini adalah anak-anaknya diberi nama pohon terdekat tempat mereka dilahirkan.
Ketika sudah meninggal, jasadnya dimakamkan di dekat umum.
7. Suku Togutil
Salah Satu Suku Yang Juga Terkenal Karena Kehidupanya Di Alam Liar Adalah Suku Togutil .
Suku Togutil Merupakan Sebuah Kelompok Atau Etnis Yang Hidup Di Hutan-Hutan Halamahera Khususnya Kawasan Pulau Halmahera.
Suku Ini Hidup Secara Nomaden Alias Pindah-Pindah Dari Lokasi Satu Ke Lokasi Lainnya Di Sekitar Hutan Totodoku Untuk Bercocok Tanam Sekaligus Mencari Tenmpat Tinggal Baru.
Suku Togutil bisa diartikan sebagai Suku Terbelakang. Memang Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli.
Mereka bermukim secara berkelompok di sekitar sungai di hutan.
Mereka hidup sangat bersahabat dengan alam dengan memanfaatkan keberaneka ragaman flora dan fauna seperti memancing Ikan, Berburu Babi dan Rusa, menanam Ubi jalar dan lainnya.
8. Suku Galela
Suku Galela Adalah Kelompok Etnik Dengan Wilayah Asalnya Di Pulau Halmahera, Mereka Berdiam Terutama Di Pantai Bagian Utara Pulau Halamhera.
Suku Di Maluku Utara Ini Memang Jumlahnya Cukup Banyak Dan Bahkan Kawasan Kepulauan Morotai Juga Dihuni Oleh Masyarakat Dari Suku Galela.
Sebagai satu kelompok etnik mereka memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Galela.
Sumber tertentu mengatakan bahwa bahasa ini merupakan salah satu dari 10 bahasa besar dalam kelompok bahasa yang disebut Siwalima atau satu diantara ratusan bahasa yang ada di Maluku.
9. Suku Tanimbar
Suku Tanimbar Adalah Sekelompok Etnis Atau Masyarakat Asal Indonesia Yang Mendiami Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Yang Berasal Dari Campuran Austronesia-Papua.
Kata ”Tanimbar” Berasal Dari Kata Tanempar Dalam Bahasa Yamdena Timur.
Masyarakat Tanimbar Mayoritas Memeluk Agama Katolik. Setiap Mantra Yang Diucap Dalam Upacara Atau Ritual Adat Selalu Diakhiri Dengan Doa Agama Katolik.
Di Bukit Tertinggi Di Saumlaki, Dimana Kita Dapat Melihat Hampir Seluruh Pulau Yamdena, Terdapat Goa Maria Dan Patung Kristus Raja.
Biasanya Masyarakat Melakukan Prosesi Setiap Hari-Hari Besar Keagamaan Di Tempat Ini
***
Itulah Tadi Daftar Beberapa Suku Yang Ad Adi Maluku Dan Suku Maluku Utara. Sebenarnya Masih Ada Banyak Suku-Suku Lainnya Di Maluku Maupun Di Maluku Utara.