7 Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan
Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan – Sejatinya, setiap manusia pasti memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungannya. Karena jika terlanjur rusak, maka dapat berakibat buruk bagi manusia.
Salah satunya, adalah bencana alam seperti banjir.
Oleh karena itu, meminimalisir kerusakan lingkungan sebaiknya dimulai sejak awal.
Selain itu, menanamkan sikap disiplin dalam merawat lingkungan, tidak ada salahnya juga ditanamkan sejak usia muda.
Baca Juga:
- Catat inilah Dataran Rendah di Pulau Jawa yang harus kamu tahu
- Perbedaan Konservasi Suaka Margasatwa, Hutan Lindung dan Taman Nasional
Daftar Isi Contents
Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan Yang Efektif
Banyak cara untuk menanggulangi kerusakan alam dan hutan. Beberapa diantaranya, akan dijelaskan di bawah ini.
1. Menerapkan Konsep 4R
Menerapkan konsep 4R, merupakan salah satu cara menanggulangi kerusakan hutan yang terbukti efektif.
4R tersebut, terdiri dari Reduce, Reuse, serta Recycle dan Replant. Disamping itu, apakah yang dimaksud dengan konsep 4R?
Reduce adalah mengurangi pemakaian barang yang susah untuk dihancurkan atau tidak bermanfaat.
Sementara Reuse, menggunakan kembali benda yang masih dapat digunakan.
Recycle mendaur ulang barang bekas pakai maupun sampahnya, untuk menjadi barang bermanfaat.
Dan yang terakhir adalah Replant, yakni menimbun jenis sampah organik menjadi kompos untuk tanaman.
2. Reboisasi
Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan berikutnya adalh dengan melakukan Reboisasi.
Reboisasi sendiri adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Hutan ini memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, pelindung manusia dan juga aneka satwa.
Dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut persediaan udara, air dan bencana alam bisa dicegah.
Banyak yang menyamakan reboisasi dengan penghijauan. Namun penghijauan dengan reboisasi ini berbeda.
Penghijauan adalah menanam pohon di tempat yang diyakini bisa tumbuh misalnya saja di halaman rumah Anda sendiri.
Hutan merupakan salah satu paru-paru bagi dunia. Jika ada sebagian yang sengaja dirusak, maka banyak pula negara yang akan terkena dampaknya.
Namun yang paling terkena dampak, adalah negara sudah merusak lingkungan hutan nya sendiri.
Salah satu cara untuk menanggulangi kerusakan hutan di suatu negara, berusahalan untuk tidak merusaknya dengan sengaja.
Jika akan melakukan penebangan pohon, pastikan dahulu untuk melakukan Reboisasi, yaitu menanam benih baru.
3. Bioremediasi
Mungkin belum banyak yang mengetahui, bahwa limbah tidak hanya berasal dari industri saja.
Karena, masih ada jenis limbah lainnya yang berasal dari rumah tangga. Meskipun efeknya, tidak seburuk limbah industri.
Jadi tidak mengherankan, jika suatu pembangunan industri harus disertai juga dengan pengetahuan mengenai Bioremediasi.
Khusunya, untuk jenis industri yang akan menghasilkan limbah berbahaya dalam jumlah banyak.
Karena tidak hanya dapat mencemari lingkungan, tapi juga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan orang banyak di sekitarnya.
Bioremediasi bisa juga dilakukan untuk Menanggulangi Kerusakan Hutan.
Bioremediasi juga terbilang efektif untuk menghindari tanaman dari racun limbah, yaitu dengan cara memanfaatkan mikroba.
Atau pada intinya, sebelum dibuang, limbah limbah yang terkumpul akan dibersihkan dahulu, sehingga tidak merusak alam dan hutan
4. Rehabilitasi Lahan
Banyak kasus yang terjadi dimana sebuah lokasi/ areal bekas tambang dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik.
Dan akhirnya menimbulkan dampak bahaya dan merugikan, tidak saja kepada lingkungan tetapi juga keselamatan jiwa manusia.
Nah dengan Rehabilitasi Lahan, hal ini merupakan cara menanggulangi kerusakan hutan yang sering dilakukan, karena dapat mengembalikan fungsinya secara ekologis.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan memulihkan kembali lahan dan vegetasi yang telah rusak agar dapat berfungsi optimal sesuai dengan peruntukkannya.
Setelah aktivitas pertambangan berakhir, lahan paska tambang harus direhabilitasi untuk meminimalisir efek kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Selain itu, Rehabilitasi Lahan dapat menjadi cara untuk mengembalikan kondisi hutan menjadi lebih baik.
Umumnya, tanggung jawab dari rehabilitasi lahan ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan penambangan, yang melakukan pekerjaan di suatu wilayah.
Pasalnya, jika hal ini diabaikan, maka tanah pertambangan hingga hutan di sekitar nya akan mati kekeringan.
5. Penanaman Pohon Mangrove
Penanaman Pohon Bakau, dapat menjadi cara menanggulangi kerusakan hutan yang paling cepat dan efektif.
Penanaman mangrove di tepi pantai yang sudah kritis menjadi cara yang paling tepat untuk menghindari adanya abrasi terhadap lahan yang terkikis ombak.
Bahkan ekositem baru dapat tercipta dengan adanya reklamasi pantai.
Mangrove adalah suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang.
Selain itu juga bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas.
Hutan mangrove juga memiliki fungsi dan manfaat secara fisik, ekologis dan ekonomis.
Secara fisik manfaat mangrove antara lain, sebagai perlindungan terhadap sedimentasi, abrasi dan instrunsi air laut, penahan badai dan angin yang bermuatan garam, serta untuk menurunkan emisi karbon.
Secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, perlindungan dan sumber pakan bagi biota laut dan spesies yang ada di sekitarnya.
Sedangkan secara ekonomis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat rekreasi wisata, sumber bahan baku untuk bangunan dan kayu bakar.
Selain itu juga berfungsi sebagai sumber mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan penangkap ikan, udang, kepiting dan lainnya.
6. Reklamasi Pantai
Reklamasi Pantai adalah salah satu aktivitas pemulihan pantai, untuk menyelamatkan lahan kritis atau yang sudah mati menjadi lahan produktif.
Terjadinya lahan kritis sendiri, diakibatkan oleh kecerobohan manusia saat menambang pasir.
Reklamasi mempunyai dampak positif sebagai daerah pemekaran kawasan dari lahan yang semula tidak berguna menjadi daerah bernilai ekonomis tinggi.
Dan di sisi lain jika tidak diperhitungkan dengan matang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Di sinilah diperlukan kepedulian dan kerja sama sinergis dari semua komponen stakeholders.
Dalam melakukan perencanaan reklamasi pantai perlu mempertimbangkan banyak aspek termasuk kondisi perubahan kondisi perairan.
Dengan melakukan perencanaan yang tepat maka dampak tersebut dapat di minimalisasikan.
Oleh karena itu, perencanaan desain reklamasi pantai perlu menggunakan beberapa alternatif disain dan menguji dampak yang akan dihasilkannya.
Cara Menghindari Kerusakan Hutan Yang Efektif
Meski sudah mengetahui cara menanggulangi kerusakan hutan yang efektif, maka selanjutnya adalah mengetahui cara menghindarinya.
Hal ini sangat penting, untuk menghindari terjadinya kerusakan hutan di kemudian hari.
Berikut, adalah cara – cara yang sering digunakan, untuk menghindari kerusakan hutan, yang dapat menjadi ancaman bagi habitatnya.
Dalam hal ini, termasuk hewan, tumbuhan, mikroorganisme, hingga banjir, erosi tanah, dll.
Berikut, adalah cara – cara untuk menghindari kerusakan alam dan hutan:
- Sebaiknya, hanya memilih pohon yang telah cukup umur, sebelum melakukan penebangan pohon.
- Hindari segala aktivitas, yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.
- Cegah penebangan hutan untuk membuat lahan pertanian baru
- Hindari menebang pohon secara sembarangan.
- Atur pembuangan limbah industri sesuai dengan tata cara yang berlaku, sehingga tidak mencemari atau merusak lingkungan dan ekosistem hutan.
- Membuat sanksi dan regulasi yang memiliki kekuatan hukum. Artinya, akan ada sanksi hukum bagi bagi pihak melakukan kerusakan hutan.
- Gunakan pestisida sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga, tidak sampai menimbulkan pencemaran pada alam dan hutan.
Baca Juga:
- Harga Tiket Bukit Senyum Bandung, Hutan Pinus di Kaki Burangrang
- Cafe Arborea, Cafe Hutan Pertama di Kota Jakarta
Demikianlah, ulasan seputar Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa menjaga kelestarian hutan, sama artinya dengan mempertahankan ekosistem hewan, tumbuhan serta mikroorganisme yang ada di dalamnya.