8 Contoh Alat Teknologi Komunikasi Tradisional
Teknologi Komunikasi Tradisional – Komunikasi adalah hal yang penting dalam bermasyarakat. Karena tanpa komunikasi, manusia tidak dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan.
Secara umum, komunikasi tradisional merupakan proses penyampaian pesan, dengan menggunakan alat sederhana.
Namun secara fungsi, alat tersebut ikut memiliki kontribusi dalam mempermudah aktivitas kehidupan manusia.
Baca Juga:
- Daftar cerita fantasi dan contohnya yang paling terkenal
- Inilah Tips Memilih Kamera Vlog Untuk Traveling para pemula wajib tahu
Beberapa dari alat komunikasi tradisional tersebut, bahkan masih ada yang mempergunakannya hingga saat ini.
Terutama, di beberapa daerah pelosok pedalaman, yang masih jauh dari modernisasi teknologi.
Daftar Isi Contents
Contoh Alat Teknologi Komunikasi Tradisional
Berikut ini, adalah beberapa Contoh Alat Teknologi Komunikasi Tradisional di Indonesia yang pernah digunakan di masa lampau untuk menyampaikan infomasi.
Umumnya Alat Komunikasi Tradisional ini sudah tidak digunakan lagi karena digantikan dengan teknologi komunikasi yang lebih canggih dan modern.
1. Kentongan
Kentongan merupakan sarana teknologi komunikasi tradisional yang tertua di Indonesia, karena sudah dipakai sejak zaman kerajaan di masa lampau.
Dan berdasarkan sejarah, Kentongan juga menjadi media antar komunitas.
Alat komunikasi tradisional ini, fungsinya lebih banyak berguna untuk mengumpulkan massa, ketika sedang terjadi bahaya.
2. Surat
Teknologi komunikasi tradisional kedua yang paling populer di Indonesia dan pada eranya adalah Surat.
Biasanya surat sering digunakan untuk mengirimkan informasi jarak jauh.
Namun sayangnya, mengirim dan menerima informasi dengan media ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Meski begitu, Surat masih menjadi sarana komunikasi hingga saat ini. Bahkan, alat komunikasi ini sudah dimodifikasi menjadi email elektronik.
3. Bedug
Bedug adalah media teknologi komunikasi tradisional, yang terbuat dari kayu dan lapisan kulit kambing pada permukaannya.
Cara menggunakannya, adalah dengan memukul bagian permukaan tersebut dengan pemukul, hingga terdengar suara gemuruh.
Di Indonesia dan beberapa negara muslim lain, Bedug digunakan sebagai tanda panggilan saat masuk waktu shalat.
Para muadzin akan memukul bedug, sebelum adzan berkumandang. Irama pukulan bedug untuk adzan, tidak sama dengan bedug tradisional pada umumnya..
4. Burung Merpati
Masyarakat zaman dahulu, sering menggunakan Burung Merpati sebagai alat teknologi komunikasi tradisional.
Pasanya, hewan ini tergolong cerdas, dan dapat menghafal rute jalan yang dilalui dengan baik.
Dan apabila jika melatihnya dengan telaten, Burung Merpati bisa menjadi penyampai informasi yang andal.
Adapun caranya, yaitu dengan membungkus benda yang akan dikirim. Kemudian, ikat pada bagian kaki burung agar mudah dibawa terbang ke tempat tujuan.
5. Lonceng, Teknologi Komunikasi Tradisional
Alat komunikasi tradisional berikutnya adalah lonceng, yang bahannya terbuat dari logam.
Adapun sumber suaranya berasal dari pemukul, yang saling beradu dengan badan lonceng. Perbedaannya dengan Kentongan, Lonceng bersuara lebih keras karena berbahan logam.
Lonceng biasa digunakan untuk mengumpulkan masyarakat sekitar sebagai peringatan. Biasanya, sebagai pengingat waktu ibadah dan juga bel untuk sekolah – sekolah.
6. Telegraf
Telegraf merupakan sarana teknologi komunikasi, yang tidak hanya untuk mengirim tapi juga menerima pesan jarak jauh.
Informasi yang dikirimkan bukan berupa tulisan, tapi lebih berupa kode morse sederhana.
Dan jika menggunakannya, akan dikenakan biaya pulsa listrik, yang sistemnya menggunakan kabel tunggal.
Pasalnya, Telegraf memang baru digunakan saat listrik baru ditemukan, yaitu sekitar tahun 1800 – 1900 san.
7. Prasasti
Kebiasaan manusia yang selalu mencoba mencatat informasi di perjalanan hidupnya, merupakan cikal bakal dari terciptanya media pencatat. Salah satunya, yaitu berupa Batu Prasasti.
Selain itu, tulisan juga dianggap sebagai solusi dari adanya kebutuhan tersebut.
Melalui tulisan, informasi dapat tersimpan dengan lebih lama dan mudah dimengerti, meskipun sifatnya akan diturunkan secara turun temurun.
Teknologi komunikasi tradisional ini, salah satunya yang terkenal adalah adalah Prasasti Yupa.
Adapun isinya, bercerita tentang upacara Waprakeswara, yang dilakukan oleh Mulawarman sebagai Raja Kutai saat itu.
8. Daun Lontar
Banyak masyarakat di zaman dahulu, yang memanfaatkan Daun Lontar sebagai media komunikasi tradisional melalui tulisan.
Bentuk tulisannya sendiri, merupakan tulisan huruf Arab, namun dibaca dengan menggunakan Bahasa Melayu dan Indonesia.
Untuk isinya sendiri, biasanya berupa informasi penting berupa pengumuman.
Banyak kerajaan di Indonesia, yang memanfaatkan alat komunikasi ini untuk menulis naskah kuno, karena sifatnya yang lebih tahan lama dan dapat diabadikan.
Jika tertarik untuk melihatnya, salah satu naskah kuno dari Daun Lontar tersedia di Perpustakaan Nasional.
Baca Juga:
- Inilah 10 Daftar Aplikasi Pencari Jodoh Paling Populer dan juga aman
- Catat 12 Daftar Aplikasi Musik Gratis Yang Bisa di Dowload dan kelebihanya
Demikianlah, sedikit cerita mengenai Teknologi Komunikasi Tradisional di Tanah Air.
Semoga dapat bermanfaat, untuk menambah pengetahuan tentang kekayaan sejarah di Indonesia.