Inilah 5 Contoh Cerita Fantasi Yang Terkenal

Setiap kanak-kanak, umumnya menyukai dongeng maupun cerita fantasi yang seru, hingga membuat mereka dapat ikut berimaginasi.

Contoh cerita fantasi dalam artikel ini, sudah banyak dikenal, dan tergolong populer di kalangan anak – anak.

Mendengarkan cerita fantasi sebagai pengantar tidur, tidak hanya dapat memberikan pendidikan, tapi juga hiburan bagi anak – anak.

Jika sedang mencari contoh cerita fantasi untuk anak – anak yang dapat memberikan edukasi, maka artikel ini berisi tentang beberapa daftarnya.

Baca Juga:

Daftar Contoh Cerita Fantasi

Berikut, adalah beberapa contoh cerita seputar fantasi anak – anak terbaik, yang dapat menjadi rekomendasi.

1. Cerita Fantasi Dongeng Kelinci dan Kura – Kura

Kelinci dan Kura - Kura

Kelinci dan Kura – Kura – Photo by Kompasiana

Kelinci merupakan hewan cerdik dan gesit ketika berlari. Sayangnya, kelebihannya tersebut malah membuatnya sombong dan tinggi hati.

Kelinci suka meremehkan hewan lain yang ada disekitarnya. Pada satu saat, ia melihat kura – kura yang sedang berjalan.

“Hai kura-kura, mengapa lambat sekali jalanmu”, kata kelinci dengan sombongnya.

Meskipun sakit hati saat mendengarnya, kura – kura tetap melanjutkan perjalannya, meskipun tertinggal jauh dari langkah kelinci.

Sayangnya, hal tersebut malah membuat kelinci menjadi semakin pongah. Dengan sengaja, Ia malah menirukan gaya berjalan dari kura-kura malang tersebut.

“Hai kelinci, janganlah sombong meski engkau dapat berlari dengan cepat. Karena hal itu, bukanlah suatu jaminan dari kesuksesanmu”, kata kura-kura.

“Diam kau kura-kura lambat! Kalau berani, ayo lomba lari bersamaku!” Tantang kelinci.

Kura-kura menyetujui tantangan lomba lari tersebut. Dalam waktu singkat, kelinci berhasil menyalip kura-kura.

Merasa bahwa dirinya pasti menang, kelinci memilih untuk bersantai terlebih dahulu, sambil berbaring menikmati sejuknya angin.

Meskipun tertinggal jauh, kura – kura tidak menghentikan langkahnya. Ia tetap berjalan walau sedikit demi sedikit, namun tidak berhenti.

Tanpa terasa, kura-kura berhasil melewati kelinci yang sudah tertidur. Dan ia meyakini, bahwa tidak lama lagi akan tiba di garis finish.

Ketika kura – kura hampir menyentuh garis finish, kelinci pun terbangun. Betapa terkejutnya dia, saat menyadari lawannya akan menang.

Kemudian, kelinci pun mulai berlari lagi untuk mengejar ketinggalannya. Namun terlambat, karena kura-kura berhasil mencapai garis finish.

Kelinci merasa malu karena telah meremehkan kura-kura yang sedang tersenyum puas, dan mengatakan sesuatu kepadanya.

“Mulai saat ini, jangan pernah meremehkan makhluk yang terlihat lemah ya!” Kelinci pun hanya tertunduk malu.

2. Contoh Cerita Fantasi Aladin

Cerita Fantasi Aladin

Cerita Fantasi Aladin – Photo by Guru Pendidikan

Suatu saat di Kota Persia, hiduplah seorang laki-laki miskin yang baik hati bernama Aladin. Ia tengah melakukan perjalanan bersama pamannya yang serakah, untuk merantau ke kota.

Ditengah – tengah perjalanan, pamannya memaksa Aladin untuk masuk ke dalam suatu lorong.

“Masuklah, disana banyak harta karun yang bisa kau ambil sepuasmu. Hanya tolong ambilkan aku lampu untuk penerangan”

Aladin terus didorong oleh pamannya, hingga terjerembab ke lorong yang gelap tersebut.

Saat mencoba menyusuri lorong itu, ia terkejut karena menemukan setumpuk emas dan berlian di hadapannya.

Tidak hanya takjub Aladin juga bingung, kenapa temannya memaksa dia untuk mengambil harta karun tersebut, dan bukan ia yang melakukannya.

Ketika berencana untuk mengambil harta karun tersebut sebanyak mungkin, Aladin teringat pesan ibunya untuk tidak menjadi orang yang tamak.

Akhirnya ia memutuskan, hanya akan mengambil sebuah lampu dan satu butir berlian saja untuk ibunya.

Dan saat ia siap keluar lorong, Aladin merasa terkejut, karena jalan keluar di ujung lorong tadi sudah tertutup.

Kemudian Aladin termenung dan merasakan kesedihan mulai menyelimutinya. Saat tengah duduk di samping tumpukan emas, tidak sengaja ia menggosok-gosok lampu yang diambilnya.

Seketika keluar jin yang menyapanya, “Hahaha Aladin. Aku bisa mengabulkan tiga permintaan, jika engkau menginginkannya. Pergunakanlah dengan bijak kesempatan ini”.

Meski kebingungan, Aladin juga merasa kesenangan. Permintaan pertama,  ia hanya meminta untuk bisa pulang.

Sedangkan permintaan lainnya, ia gunakan untuk dapat menolong keluarga dan orang disekitarnya yang kekurangan. Akhirnya, Aladin dan ibunya hidup berbahagia.

3. Avatar

Avatar

Avatar Photo by Main-Main.id

Pada dasarnya, ada empat elemen pengendali yang terdapat di Bumi. Elemen tersebut, yaitu berupa air, tanah, udara dan api. Keempat pengendali tersebut, lebih dikenal dengan sebutan Avatar.

Namun sayang, seluruh Avatar tersebut tidak pernah hidup rukun, dan sering bertengkar.

Bahkan, mereka sering adu kekuatan untuk membuktikan siapa yang terkuat dengan kelebihannya masing – masing.

Saat Avatar Air bertarung dengan Avatar Udara, justru malah menyebabkan hujan deras, yang disertai dengan angin ribut.

Dan ketika Avatar Udara bertarung dengan Avatar Api, yang terjadi adalah kebakaran hutan yang dahsyat.

Kelakuan mereka yang selalu saling adu kekuatan, akhirnya membuat penduduk bumi merasa resah dan khawatir.

Dari semua Avatar tersebut, Avatar Tanah adalah yang paling bijaksana.

Pada suatu hari ia mengumpulkan ketiga temannya, untuk berdiskusi mengenai keresahan penduduk bumi. Ia meminta Avatar lain, untuk menjalankan tugasnya tanpa perlu membuat kerusakan.

Dengan bijak, Avatar Tanah memberikan ruang kepada setiap Avatar untuk menyalurkan energinya.  Ia meminta Avatar Air untuk mengisi setiap sumber mata air, untuk lahan tandus.

Avatar Api menyinari Bumi dengan cahaya matahari, sedangkan Avatar Udara, diberikan ruang untuk menggerakkan setiap kincir angin.

Hasil dari kerjasama tersebut, akhirnya membuat penduduk Bumi menjadi berbahagia, dan tidak takut lagi akan datangnya bencana seperti sebelumnya.

4. Cerita Peri Bunga

cerita peri bunga

cerita peri bunga

Contoh Cerita Fantasi berikutnya adalah berjudul Rahasia Peri Bunga.

Morita memandangi peri-peri bunga yang beter bangan di depan jendelanya. Mereka terbang sambil bercanda dan tertawa-tawa gembira. Morita jadi iri.

“Seandainya aku bisa terbang, pasti menyenangkan! Aku bisa memetik mangga di rumah Bibi Nella, duduk-duduk di atas jam menara di tengah kota, bahkan bisa terbang ke awan. Pasti seru sekali!” gumam Morita.

Wuiiing! Seorang peri bunga melintas di depan mata Morita sambil menghamburkan wangi melati. Morita kaget! Hihi… Peri Melati tertawa cekikikan.

“Peri Melati, ajari terbang, dong!” pinta Morita. Peri Melati cuma tertawa. “Kenapa aku harus mengajarimu?” katanya.

“Kalau mau, kamu pasti bisa sendiri!” Peri Melati pun terbang menjauh, bergabung dengan temantemannya.

Morita bingung. “Masak sih, aku bisa terbang sendiri?” tanyanya. Morita ingat, beberapa waktu yang lalu, dia mencoba terbang dari loteng.

Hasilnya? Morita jatuh bedebum dengan suksesnya. Untung jatuhnya di atas tumpukan jerami. Kalau tidak, mungkin dia sudah gegar otak.

Kali ini Morita memanggil Peri Alamanda yang asyik membersihkan bunga alamanda. “Ssst, Peri Alamanda, apa sih rahasianya biar bisa terbang?”

Peri Alamanda memamerkan giginya yang kecil-kecil dan rapi. “Ah, itu kan rahasia,” kata Peri Alamanda sambil mengedipkan sebelah matanya.

Uuugh, Morita geregetan. “Kenapa sih, para peri bunga enggak mau mengajariku terbang?” katanya kesal.

Diam-diam Morita punya rencana untuk menjahili para peri itu. Pyuuur! Morita menaburkan bubuk bersin di antara bunga-bunga di depan jendelanya.

“Hatsyiii!” Peri Melati bersin dengan keras.

“Hatsyiiiiii!!!” Peri Mawar menyusul dengan bersinnya yang lebih kuat. Hihi, Morita cekikikan sendiri.

Tiba-tiba, Peri Melati, Peri Mawar, dan Peri Anggrek sudah melayanglayang di hadapan Morita. Morita terkejut.

“Oh, tamatlah riwayatku! Mereka pasti marah padaku!” piker Morita. Morita Memejamkan matanya ketakutan.

“Hihihi… Morita, kamu lucu sekali!” Morita membuka matanya. Ketiga peri yang ada di depannya sedang tertawa terkikik-kikik.

“Lucu bagaimana?” tanya Morita bingung.

“Kamu membuat kami bersin-bersin, hihihi,” Peri Mawar kembali tertawa.

“Ah, peri-peri yang aneh,” gumam Morita. Kalau dia yang dikerjain teman-temannya, pasti marah-marah. Tapi, peri-peri bunga itu malah tertawa-tawa.

Kali ini, Morita punya rencana keisengan lain.

“Ssst, sini!” panggil Morita. Lima peri kecil terbang mendekat dengan semangat.

Kemudian, Tiba-tiba mereka menjerit bersama-sama. Aduuuh, ternyata Morita iseng sekali melempari mereka dengan kumbang karet raksasa.

“Morita! Kami kan takut kumbang!” protes Peri Mawar. Morita menjulurkan lidahnya.

“Hihihi, sekarang mereka pasti marah,” pikir Morita ketika melihat muka Peri Mawar yang mulai memerah.

Tapi, tiba-tiba Peri Melati mengangkat kumbang mainan itu dan melemparkannya ke arah teman-temannya. Mereka langsung menyingkir sambil tertawa. Loh, kumbang mainan itu malah jadi mainan.

“Kok kalian enggak marah, sih?” tanya Morita kesal.

Hihihi… Peri-peri bunga itu cuma tertawa. “Kamu kesal, Morita?” tanya Peri Mawar. “Pantas saja kamu enggak pernah bisa terbang!”

“Maksudmu?” tanya Morita heran.

“Dengar ya, Morita. Kalau kamu kesal, hatimu akan terasa berat. Jadi, badanmu juga akan terlalu berat untuk terbang,” jelas Peri Mawar.

Morita masih tidak mengerti. “Gimana, sih?” tanyanya penasaran. “Kalau kamu ingin terbang, hatimu harus gembira. Makanya, kami selalu bergembira, bahkan ketika mengalami kesulitan sekalipun.”

“Ah, tidak masuk akal! Pasti kalian membohongiku!” seru Morita.

Morita kesal. Daripada pusing dengan peri-peri bunga itu, lebih baik tidur.

“Moritaaa!” panggil Nenek Rumi. Morita mengucek kedua matanya.

“Astaga! Aku punya janji dengan Nenek Rumi!” jerit Morita.

Ya, hari ini Nenek Rumi akan mengajari Morita merajut tas jaring-jaring yang indah.

“Kamu hebat, Morita! Kamu cepat belajar!” puji Nenek Rumi ketika Morita hampir selesai merajut tas kecilnya.

Sebenarnya rajutannya banyak yang salah, tapi Morita senang dipuji Nenek Rumi.

Dan ketika tas kecil Morita sudah benar-benar selesai, Nenek Rumi punya kejutan untuknya. Sekantung permen cokelat kesukaan Morita!

“Masukkan ke dalam tas barumu dan bawalah pulang.”

“Wah, Nenek baik sekali!” seru Morita semakin gembira. “Aku akan membaginya dengan adikku. Terima kasih, Nek!” Morita segera berlari gembira menuju rumahnya.

Buuuk! Tiba-tiba kaki Morita terantuk batu. Darah mengalir dari lututnya. Hampir saja Morita mengumpat. Tapi, ketika ingat permen cokelat di tasnya, Morita segera bangkit dan ingin segera sampai di rumah.

Morita kembali berlari dengan gembira. Saking gembiranya, tanpa terasa kaki Morita terasa melayang-layang. Morita membelalakkan kedua matanya.

Dan Ajaib! Tubuhnya jadi ringan melayanglayang di udara. Semakin Morita bergembira, semakin tinggi terbangnya.

“Astaga, peri bunga tidak bohong! Kalau kau gembira, aku bisa terbang! Oh, ini benar-benar ajaib! Cihuy! Kini aku bisa terbang!” teriak Morita gembira.

Cerita oleh: Veronica Widyastuti. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo

Baca Juga:

Demikianlah, ulasan mengenai Contoh Cerita Fantasi untuk anak – anak terbaik, dan juga banyak memberikan pesan moral dan edukasi. Semoga bermanfaat!.

Kalo Berguna, Silahkan Share

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of