Tugu Perdamaian Sampit, Simbol Persatuan Suku Dayak & Madura

Tugu Perdamaian Sampit ini menjadi simbol tentang kejadian kelam dimasa lalu yang pernah terjadi di kawasan Kotawaringin Timur khususnya di kota Sampit.

Mungkin kalo kalian mendengar Kota sampit, tentu membuat kita teringat akan tragedi berdarah dimana banyak terjadi kerusuhan dan pertikaian antara entis Madura dengan Suku Dayak pada Februari tahun 2001 lalu.

Namun kejadian yang sudah berlalu ini, acap kali masih menjadi kenangan buruk bagi sebagain orang yang pernah merasakan langsung bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi.

Baca Juga : Uniknya Tugu Ikan Jelawat dikota Sampit

Pembangunan Tugu Perdamaian Sampit

Tugu perdamaian Suku Dayak dan suku Madura Kota Sampit

Tugu perdamaian Suku Dayak dan suku Madura Kota Sampit

Kini setelah hampir 17 tahun lamanya (2018) setelah peristiwa yang memilukan tersebut kota Sampit berubah menjadi kota yang tenang, damai dan Aman.

Hal ini bisa kita lihat dari semakin banyaknya perubahan yang terjadi di ibu kota kabupaten Kota Waringin provinsi Kalimantan Tengah ini.

Misalanya saja pembangunan dan pertumbuhan kota yang semakin pesat serta banyaknya bangunan megah hingga Mall dibangun dikota yang memiliki julukan Sungai Mentaya.

Saat saya pertama kali datang ke Kota Sampit, saya langsung menuju Bundaran utama kota Sampit dimana bundaran inilah yang menjadi Lambang perdamaian setelah terjadinya tragedi Sampit Berdarah.

Lokasi Bundaran Perdamaian Sampit

Taman yang ada disekeliling bundaran Tugu perdamaian Kota Sampit

Taman yang ada disekeliling bundaran Tugu perdamaian Kota Sampit

Tepat ditengah bundaran yang berada di Jl. Jend Sudirman Sampit-Pangkalan bun km 3. 5 ini berdiri sebuah Tugu unik yang biasa disebut sebagai Tugu Perdamaian Dayak dan Madura.

Jika dilihat dari jauh, Tugu atau monumen Perdamaian dayak-madura ini berbentuk seperti cawan atau kendi khas suku Dayak. Design Tugunya sangat megah, besar dan menjulang tinggi.

Disekeliling tugu juga dibangun sebuah taman yang semakin mempercantik bundaran perdamaian Sampit. Nah tepat didepanya juga ada sebuah Masjid Agung Wahyu Al Hadi yang merupakan kawasan Islamic Center kota Sampit.

Baca Juga :

Masjid Agung Al hadi, Islamic Center di Sampit

Masjid Agung Al hadi, Islamic Center di Sampit

Tugu perdamaian Dayak-Madura Sampit dibangun dan diresmikan pada bulan Mei Tahun 2015. Sebenarnya Bundaran ini dulunya dikenal dengan Bundaran Pantar dan lebih dulu dibangun sebuah monumen Kayu yang juga dijadikan sebagai Tugu perdamaian Suku Dayak-Madura.

Tugu ini terbuat dari Sebuah Tiang Kayu yang diukir dengan ukiran tertentu dan berdiri kokoh ditengah bundaran.

Namun Tiang kayu ini tetap dibiarkan kokoh berda ditengah Monumen Atau Tugu Balanga yang menjadi Icon Perdamaian kota Sampit yang baru.

Awalnya tugu perdamaian Dayak-Madura terbuat dari Kayu yang diukir ini

Awalnya tugu perdamaian Dayak-Madura terbuat dari Kayu yang diukir ini

Selain menjadi Tugu perdamaian, Bundaran ini juga menjadi objek wisata kota Sampit sebab banyak warga yang melintas jalan ini pasti akan berhenti dan berfofo ditengah Tugu.

Begitupun dengan keberadaan Masjid Agung Al Hadi yang ada didepan bubdaran membuat banyak wisatawan yang akan menuju Masjid menyempatkan berfofo ditugu perdamaian ini.

Sebenarnya ada tugu lainnya di Kota sampit yang sangat iconik yakni Tugu Ikan Jelawat ditepian sungai Mentaya, kamu juga berkunjung kesana.

Bundaran Kota Sampit

Bundaran Kota Sampit – foto situsbudaya

Semoga saja kedepanya tetap damai dan aman seperti sekarang ini. Tidak ada konflik ataupun pertikaian lagi entah antar Etnis atau Agama. Setidaknya Tugu ini juga menjadi simbol dan saksi bisu jika Kota Sampit pernah berduka dengan konflik yang menyiksa.

Meski kisah ini pernah menjadi catatan, harapanya kita sebagai generasi penerus bisa memaknai pertikaian ini sebagai sebuah tragedi yang tidak akan terulang lagi dan saling mengerti serta menghargai satu sama lainnya dimapun kita berada.

Sampit sumpah i love u full

Omed

Bapaknya komunitas Backpacker Jakarta yang hanya ingin menceritakan pengalaman saya berkeliling Indonesia selama 360 Hari ke 34 Provinsi dan lebih dari 380 Kabupaten atau kota se Indonesia. Jangan lupa Follow Instagram @kataomed untuk melihat aktivitas dan keseharian saya

You may also like...

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Nufus
Nufus
5 years ago

Bangunannya keren banget

Suy
Suy
5 years ago

Art banget bangunannya.

daniibibink
daniibibink
5 years ago

masalalu tinggalah masalalu..indonesia damai selalu~~~

Hadi sukriadi
Hadi sukriadi
5 years ago

Saya merasakan Goib yang menyetrum daya rendah. Bila menyentuh nya ketika difoto mata ku terlihat merah

Ervan
Ervan
5 years ago

Akhirnya Tugu ini berdiri juga,semoga tugu ini bukan hanya sekedar lambang perdamaian,tp juga membuktikan bahwa hidup di dalam kedamaian itu sangat indah,seindah tugu ini

6
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x