Pendakian Bukit Daun Bengkulu 2467 mdpl, Ada Danau Telapak Kaki Di Puncaknya
Bukit Daun Bengkulu – Jika Anda ingin berlibur menikmati perkebunan sambil mendaki, Bukit Daun bisa menjadi salah satu pilihan destinasi Anda. Tempat yang sejuk, nyaman, dan pemandangan alam hijau yang membentang luas.
Di bukit ini juga terdapat hutan lindung dengan jutaan jenis flora dan fauna. Bukit yang memiliki ketinggian 2.467 mdpl ini berada di kawasan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Bukit Daun juga menjadi tempat pemanfaatan panas bumi dengan memanfaatkan lahan seluas 90 hektar oleh PT. Gheotermal.
Daftar Isi Contents
Sekilas tentang Bukit Daun
Bukit Daun termasuk ke dalam salah satu gunung tertinggi di provinsi Bengkulu setelah Gunung Hulu Airpulus dan Gunung Belirang yang ada di Kabupaten Kaur.
Berikut ini lokasi google mas bukit daun Bengkulu agar lebih jelas :
Bukit Daun BengkuluÂ
Pematang Balam, Hulu Palik, North Bengkulu Regency, Bengkulu 39119
Bukit Daun juga merupakan salah satu gunung dari deretan Pegunungan Bukit Barisan wilayah Bengkulu. Di kaki bukit, terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Telaga Tujuh Warna dan Telaga Gadang.
Kedua objek wisata ini ramai dikunjungi oleh warga lokal maupun mancanegara. Terdapat juga Danau Telapak Kaki yang letaknya mendekat ke puncak bukit.
Bukit Daun ini lebih cocok menjadi tempat pendakian ketimbang tempat wisata, dibandingkan dengan Gunung Kaba yang masih satu kawasan.
Bukit ini termasuk ke dalam jenis stratovolcano tipe B. Stratovolcano yaitu bentuk gunung api paling umum dan paling membahayakan diantara gunung-gunung yang lain.
Bagian dasar gunung landai, namun semakin ke atas semakin curam dan membentuk kerucut ke puncaknya. Di puncak terdapat sebuah kaldera, yaitu kawah vulkanik yang terbentuk setelah letusan gunung berapi yang luas.
baca juga : ini dia daftar 14  danau di sumatera yang terkenal, salah satunya dari bengkulu
Sebelum berangkat mendaki, hendaknya pendaki mempersiapkan barang-barang apa saja yang harus dibawa, seperti bekal, air minum, obat-obatan, kompor, tenda, peta, dsb.
Pendakian ke puncak Bukit Daun ini disarankan untuk pendaki yang sudah berpengalaman saja, bukan untuk pendaki pemula.
Rute Menuju Lokasi Bukit Daun & pendakian Bukit Daun
Dari Kota Lebong, Anda bisa meneruskan perjalanan menuju ke Kampung Melayu di Kecamatan Bermani Ulu.
Pendakian dimulai dari perkebunan teh di atas Kecamatan Bermani Ulu. Pemandangan dari sini sangat asri dan hamparan kebuh teh yang luas menambah kesegaran mata.
Perjalanan mulai menanjak dan Anda harus hati-hati memilih jalan karena banyak persimpangan.
Jika persediaan air habis, tidak perlu khawatir karena setiap shelter/pemberhentian di Bukit Daun terdapat sumber air yang melimpah. Menuju ke shelter 2, pendaki akan melewati Hutan Lumut.
Menurut kepercayaan penduduk setempat, jika sudah berada dalam kawasan hutan tersebut, pendaki wajib mengoleskan lumut ke kening mereka.
Perjalanan dari shelter 1 ke shelter 2 memakan waktu kurang lebih 2 jam. Kemudian dari shelter 2 ke puncak, memakan waktu sekitar 1 jam setengah.
Baca juga :Â Info wisata Pulau Kumayan Bengkulu, Spot Wisata Baru yang Lagi Hits
Pesona dan Keunikan Bukit Daun
Perjalanan mendaki menuju puncak tentu melelahkan, namun pendaki akan disuguhkan pemandangan yang unik. Pendaki bisa melihat beberapa jenis kantung semar, katak, dan bekas cakaran hewan-hewan karnivora selama pendakian.
Jika sudah memasuki kawasan puncak, pendaki akan melihat barisan bukit yang indah, serta cahaya matahari yang masuk melalui celah pegunungan.
Momen seperti ini sayang sekali jika tidak diabadikan. Lalu ketika malam tiba, dari puncak pendaki bisa melihat gemerlap kota Curup.
Selain mendaki, Anda juga bisa berjalan-jalan ke hutan lindung. Hutan ini sangat mudah ditempuh. Luas hutan ini adalah 8.045 hektar, namun hutan primernya hanya memiliki luas 1.038 hektar.
Banyak satwa yang dapat dijumpai di hutan lindung Bukit Daun ini. Di sini, Anda bisa melihat flora endemik, yaitu bunga Rafflesia Arnoldi.
Udara segar sangat nyata terasa di sini. Suara kicauan burung dan monyet-monyet yang saling bersahutan sesekali terdengar.
Hutan lindung Bukit Daun juga merupakan sumber kehidupan masyarakat setempat, karena kaya akan hasil bumi, seperti kayu, rotan, damar, madu, dan buah-buahan lain.
Air juga bukan hak yang sukit didapatkan di sini. Penduduk setempat pun tidak pernah khawatir dengan musim kemarau, karena sumber air di Bukit Daun tidak akan pernah habis.
Baca juga :Â pesona Bukit Sewu Sambang, Melihat Pulau Bali dari Banyuwangi
Jika ingin mendaki ke Bukit Daun atau sekedar berjalan-jalan ke kebun teh dan hutan lindung, jangan takut untuk bertanya ke penduduk setempat.
Penduduk di sana sangat ramah, bahkan ada yang berbaik hati memberikan penginapan untuk yang datang dari luar kota.