7 Lagu Daerah Sumatra Selatan Dan Maknanya
Lagu Daerah Sumatra Selatan ada banyak sekali jumlahnya, maka dari itu jangan sampai kita sebagai generai penerusnya melupakan lagu daerah kita.
Sebagai bagian dari sebuah negara dengan warisan seni budaya beragam, hampir semua orang Indonesia suka bernyanyi.
Karena itulah banyak daerah otoritas di Indonesia, memiliki lagu daerahnya masing-masing seperti Sumatra Selatan.
Sumatra Selatan, sebuah provinsi yang dikenal dengan makanan khasnya yaitu pempek palembang
Nah sama dengan daerah di sumatera lainnya, provinsi Sumatra Selatan juga memiliki keunikan lainnya, yaitu lagu daerah.
Baca : 6 Tempat Kuliner di Palembang yang Enak dan Terkenal
Yang tidak banyak kita tahu, setiap lagu daerah memiliki nilai filosofi yang bisa kita jadikan pelajaran kehidupan.
Nah,alangkah baiknya sambil belajar berseni, kita juga belajar menjadi orang yang lebih baik dari lagu-lagu daerah Sumatra Selatan.
Apa saja itu? Biar sama-sama tahu, yuk, kita belajar lagu daerah dari Sumatra Selatan berikut ini.
Daftar Isi Contents
1. Lagu Dek Sangke
Arti Dek Sangke adalah Tak Disangka. Lagu ini mengisahkan seseorang yang tidak menyangka suatu kebohongan.
Dalam lagu ini kita bisa belajar bahwa pada akhirnya setiap kehohongan pasti akan terbongkar juga. Jadi, jangan suka bohong, yaa, teman~
Berikut adalah penggalan lirik lagu Dek Sangke.
Dek sangke aku dek sangke
Cempedak babuah nangke
Dek sangke aku dek sangke
Cempedak babuah nangke
Dek sangke aku dek sangke
Awak tunak ngaku juare
Kalau kalian penasaran dengan lagu Dek Sangke, kalian bisa mendengarkannya langsung dengan klik link berikut ini.
https://youtu.be/aGGFDYPWawM
2. Lagu Pempek Lenjer
Kalau kalian sering jalan-jalan, kalian pasti pernah makan pempek. Pempek adalah makanan khas Palembang, ibukota Provinsi Sumatra Selatan.
Dan Uniknya, saking sukanya masyarakat Sumatra Selatan dengan kuliner ini, mereka memiliki lagu khususnya, lho!
Keren, ya? Coba baca sebait lagu Pempek Lenjer berikut ini.
Bulet besak panjang mak lengen
kejel-kejel rasonyo marem
Masok ke mulut matonyo mejem
mertuo lewat masih ditelen
Kejel keras sudah biaso
asak bae iwaknyo teraso
Digoreng pake minyak kelapo
jadi nambah lemak rasonyo
Dari liriknya saja, sudah terasa asyik, kan?
Lagu Pempek Lenjer selain menceritakan rasa dari pempek juga mengajarkan kita untuk senantiasa bangga dengan warisan kuliner daerah.
Lagu Pempek Lenjer juga bisa dianggap sebagai upaya warga Sumatra Selatan untuk menarik pengunjung ke daerahnya.
Baca juga: Lima Makanan Khas Sumatera Selatan
Kalau sudah mendengar lagu pempek lenjer, siapa, sih, yang nggak pengen makan pempek?
Sebuah kombinasi yang pas, makan pempek lenjer sambil mendengar lagu pempek lenjer via link berikut.
3. Lagu Sayang Selayak
Sayang selayak burung lempipi
Sayang selayak burung lempipi
Menarap abang keputehan ai keputehan
Kakang berayak ke duson ini
Kakang berayak ke duson ini
Tuape batan perulehan, ai perulehan
Sebait lagu di atas adalah bait awal lagu Sayang Selayak. Lagu ini mengisyaratkan kasih sayang antarsesama. Kasih sayang pada manusia dan juga alam.
Karena bagusnya nilai dan nada lagu Sayang Selayak, sebuah kelompok paduan suara universitas menampilkan lagu ini dengan sangat apik. Penasaran? klik link di bawah ya!
4. Lagu Sukat Malang
Naseb malang nian
Ditinggalkan kundang
Kumbang suhang terbang
Terbang Jauh malang
Sukat malang badan
Senasep bunge lalang
Tinggal dusun laman
Kemambang midang suhang
Ngeding sukat dek betulan
Sepanjangan …
Ngape nian tibe badan sukat malang
Lirik di atas adalah lirik lagu berjudul Sukat Malang. Terdengar sedikit sedih?
Kalian tidak salah. Sukat Malang memiliki arti nasib malang. Nasib malang seseorang yang hidup sendiri ditinggal orang terkasih.
Jika kalian sedang galau, coba, deh, dengar lagu Sukat Malang agar kalian tidak merasa sedih sendiri. Dan, jangan lupa setelah bersedih, bangkit kembali dan membahagiakan diri lagi!
5. Lagu Gending Sriwijaya
Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah!
Begitulah pesan orang Sumatra Selatan dengan lagu Gending Sriwijaya. Berbeda dengan lagu lainnya, Gending Sriwijaya ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Lagu ini dibuat oleh A. Dahlan Muhibat dan Nungtjik A.R. di tahun 1943. Gending Sriwijaya juga diadaptasi dalam bentuk tari daerah dengan nama yang sama.
Seperti judulnya, lagu ini mengisahkan tentang kebesaran Sriwijaya, satu di antara kerajaan-kerajaan terbesar di nusantara.
Dari bait lagu berikut, kalian bisa sedikit belajar sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Borobudur candi pusaka di zaman Sriwijaya,
saksi luhur berdiri teguh kokoh sepanjang masa.
Memasyurkan Indonesia di daratan se-Asia,
melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa.
Taman sari berjengjangkan emas perlak Sri Ksetra,
dengan kalam pualam bagai di Surga Indralaya.
Taman puji keturunan Maharaja Syailendra,
Mendengarkan iramanya lagu Gending Sriwijaya.
Sebagai bentuk nasionalisme, seorang musisi papan atas kita, yaitu Addie MS, mengaransemen lagu Gending Sriwijaya bersama Sidney Philharmonic Orchestra.
Kalian bisa mendengar vocal version-nya dengan klik link berikut ini.
7. Lagu Ya Saman
Lagu daerah Sumatera selatan lainnya yang bisa kalian dengarkan adalah Lagu Ya Saman.
Dan sangking terkenalnya, Lagu Ya Saman ini adalah salah satu lagu khas daerah Palembang yang sering sekali dimainkan di upacara pernikahan.
Lagu ini memiliki bermakna pujian kepada gadis yang cantik jelita baik sifat dan parasnya.
Lirik dan aransemen lagu Ya Saman sangat kental dengan musik melayu. Mulai diperkenalkan sejak tahun 2009 dan diciptakan oleh Kamsul A Harla.
Nah berikut ini Lirik lagu Ya Saman
Nyelek belumban Perahu Bidar di Sungi Musi
Janganlah lupo meli telok abang
Cantik rupo penyabar dan baek hati
Adek manis berambut panjang dikuncit kepangLika-liku banyu Batanghari Sembilan
Mengalir bemuaro ke Sungi Musi jugo
Elok laku ngaesi rupo cindo menawan
Muat kakak siang tekenang malem tejagoPulo Kemaro melah Sungi Musi ke Sungsang
Nak ke Pusri laju kesasar ke Kalidoni
Badan saro pikiran resah hati teguncang
Ngarapke adek kalu be galak jadi biniAy…ya…ya…ya… Ya Saman
Pecaknyo mudah tapi saro nian
Ay…ya…ya…ya… Ya Saman
Nyari bini yang bener-bener setolok anAy…ya…ya…ya… Ya Saman
Ya Saman Ya Saman Ya Saman
Bagaimana? Asyik, bukan? Lagu daerah tidak hanya menjadi media pengenalan wisata dan budaya, melainkan juga mengajarkan nilai kehidupan dan kekayaan bahasa.
Selain lima lagu tersebut, masih banyak lagu-lagu daerah Sumatra Selatan seperti Dirot, Kebile-bile, Kance Lame, dan lainnya.
Lagu-lagu tersebut menjadi cerminan besarnya cinta warga Sumatra Selatan terhadap seni suara dan warisan budaya daerahnya.
Bagaimana dengan lagu daerah kalian? Yuk, lestarikan budaya seni Indonesia bersama-sama.
Oh iya, jangan lupa komentar dan bagikan artikel ini, ya!
Baca juga: Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Baru di Sumatera Selatan