Pemakaman Bori, Situs Warisan Dunia yang melegenda
Pemakaman Bori – Setelah saya berkunjung kekawasan wisata Buntu Burake alias Patung Yesus Tertinggi di Indonesia dan Dunia, perjalanan saya dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu kawasan wisata lainnya yang masuk kedalam situs warisan Dunia UNESCO yakni Pemakaman Bori.
Kawasan Wisata Toraja Memang Menyimpan Begitu Banyak Hal Unik Dan Seru Untuk Dikunjungi Apalagi Wisata Makam Yang Menurut Saya Cukup Unik Dibanding Makam Lainnya Yang Ada Di Indonesia.
Lokasi Pemakaman Bori dan Harga Tiket Masuk
Bori atau tempat Pemakaman unik ini berada di Kalimbuang atau tepatnya berada di Jalan Bori, Kecamatan Sesean
Bori Kalimbuang.
Baca juga :
- Pesona tulak langi sepot baru melihat lautan awan di toraja
- catat 11 Suku di Sulawesi yang paling terkenal
Pemakaman Bori berjarak sekitar 8 kilometer dari Pusat Kota Rantepao yakni ibukota Kabupaten Toraja Utara.
Kawasan pemakaman Bori akan dibuka setiap hari oleh pengelolanya sejak pagi hinga sore hari. Harga tiketnya sendiri yakni Rp 15.000 per orang.
Ada apa saja di Pemakaman Bori Kalimbuang
Saat pertama kali saya melihat tempat ini, kekaguman dan rasa takjub saya pada kawasan Bori ini semakin bertambah.
Bagaimana tidak, dipemakaman ini kita bisa melihat banyak bebatuan besar dan tinggi menjulang tersusun rapi ditengah rerumputan hijau dan dikelilingi oleh Tongkonan dan makam-makam yang ada dibebatuan.
Mungkin bentuknya yang unik dan sejarah yang tinggi dipemakaman ini, menjadikan Bori sebagai salah satu dari sembilan objek wisata warisan dunia oleh UNESCO.
Di dalam Kompleks pemakaman Bori terdapat sebuah area bernama Rante Kalimbuang. Nah Rante Kalimbuang ini digunakan untuk mengadakan upacara penguburan adat yang cukup terkenal yakni bernama Rambu Solo.
Beberapa bangunan yang ada juga beragam. Saat saya bertanya kepada bapak yang berjaga tentang manfaat dan bangunan apa saja yang ada disini, beliau menjelaskanya secara rinci seperti ada Lakkian yang menjadi tempat mayat disemayamkan.
Lalu ada Sarigan yang biasa digunakan sebagai usungan jenazah. Dan Ada Balakkayan yakni panggung untuk membagi daging kurban yang disembelih.
Usia bebatuan yang ada di Bori juga mencapai ratusan tahun. Sebut saja Menhir pertama yang ada disini. Batu ini didirikan pada tahun 1657 dimana ada 100 ekor kerbau yang sempat dikurbankan.
Jika ditanya darimana bebatuan yang ada dikawasan ini, jawabanya adalah berasal dari gunung yang ada di Toraja dan batu tersebut kemudian akan dibentuk oleh seorang ahli pahat yang biasa disebut To’mapa untuk diukirkan ditempat bersejarah ini.
Leave a Reply