Lokasi Tugu Khatulistiwa Bonjol Pasaman
Di sebuah kecamatan yang bernama Bonjol, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat terdapat sebuah Tugu.
Namanya adalah Tugu Khatulistiwa Bonjol yang merupakan salah satu penanda garis khatulistiwa yang cukup populer di negara kita.
Sesuai dengan nama Tugunya, kota Bonjol di Provinsi Sumatera Barat ini juga merupakan tempat kelahiran pahlawan Indonesia yaitu Tuanku Imam Bonjol.
Daftar Isi Contents
Keunikan Tugu Bonjol
Tugu Khatulistiwa Bonjol, Sumatera Barat, foto: Ig/ Ekaoktavia0215
Saat tiba di kota Bonjol, kalian akan disambut hangat oleh sebuah gerbang terletak di sebuah lapangan beraspal yang bertuliskan “You Are Crossing The Equator” atau “Anda melintasi Khatulistiwa”.
Tulisan ini menandai bahwa kalian telah memasuki kawasan yang dilewati oleh garis khatulistiwa.
tugu Khatulistiwa Bonjol Pasaman Timur – foto ig @panjiasmr
Berbeda dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak, di Tugu Equator Bonjol ini terdapat bangunan bulat yang disanggah oleh tiga buah tiang dan bertulisakan “Equator”.
Jika diperhatikan, bangunan bulat besar yang berwarna biru muda di depan pintu masuk kawasan Tugu ini menyerupai globe atau bola dunia.
Festival Tahunan Seni Budaya
patung kudu imam bonjol di tugu khatulistiwa bonjol – foto ig @rafiqi1507
Apabila kalian ingin pergi mengunjungi Tugu Khatulistiwa Bonjol ini sebaiknya saat matahari benar-benar berada di titik nol derajat.
Kemudian, titik kulminasi ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Pasalnya, pada setiap bulan Maret dan September ini matahari akan tepat melintasi ekuator atau disebut dengan equinox.
Lalu, apabila berkunjung tepat pada pukul 12 siang maka, kalian akan dapat melihat bayang-bayang tubuh hilang dari permukaan tanah.
Menariknya lagi, pada bulan Maret dan September di Tugu Khatulistiwa Bonjol ini rutin diadakan festival tahunan seni dan budaya
Museum Tuanku Imam Bonjol
Museum Tuanku Imam Bonjol, foto: Ig/ andrefebrima
Di sebelah Tugu Khatulistiwa Bonjol ini, terdapat Museum Imam Bonjol yang berisi tentang bukti perjuangan Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat.
Museum ini tempatnya berbentuk rumah khas Minangkabau yang indah dan terdiri dari dua buah lantai.
Kemudian, di pintu masuk kalian dapat melihat patung Tuanku Imam Bonjol yang sedang menunggang kuda dengan posisi kaki kiri kuda mengangkat ke atas.
Pada lantai satu, terdapat perpustakaan dan apabila kalian melihat ke setiap sudut ruangan ini juga terdapat relief perlawanan Tuanku Imam Bonjol dalam peperangan.
Lalu, di lantai satu museum Tuanku Imam Bonjol ini kalian dapat menjumpai pakaian adat khas Minangkabau, pakaian zaman Belanda, dan kain songket.
Menuju ke lantai dua dari museum ini kalian akan menjumpai beberapa koleksi benda-benda sejarah yang bermacam-macam.
Mulai dari, lukisan, senjata dan juga peralatan dapur. Untuk lukisan yang dipamerkan, kebanyakan tidak memiliki keterangan yang ditulis secara lengkap.
Namun, apabila kalian lihat dari gambarnya terlihat jelas bahwa tulisan-tulisan tersebut menggambarkan suasana saat perang.
Sedangkan untuk senjata yang dipamerkan, mulai dari senjata yang sederhana seperti ketapel hingga miniatur meriam yang digunakan oleh Tuanku Imam Bonjol.
Di museum ini hanya ada miniatur meriamnya saja, sementara meriam asli terdapat di Pasar Bonjol.
Sementara itu, alat-alat dapur yang berada di museum ini adalah peralatan yang dipakai di dapur umum saat peperangan dulu.
Hal ini juga digambarkan dalam salah satu lukisan yang terdapat di museum Tuanku Imam Bonjol ini.
Dimana dalam lukisan tersebut tampak para wanita sedang sibuk melakukan kegiatan di dapur.
Apabila kalian ingin mengelilingi seluruh kawasan ini harus membeli tiket masuk terlebih dahulu.
Lokasi dan Rute Menuju ke Tugu Khatulistiwa Bonjol
Tugu Khatulistiwa Bonjol – foto ig @timers.id
Alamat wisata Tugu Khatulistiwa Bonjol ini berada di Kabupaten Pasaman, Bonjol berbatasan dengan Kabupaten Agam di selatan dan Kecamatan Lubuk Sikaping di utara.
Untuk menuju ke lokasi Tugu Khatulistiwa Bonjol ada banyak pilihan rute yang dapat kalian tempuh.
Kalian dapat memulai perjalanan dari kota Bukittinggi, selanjutnya melewati Matur-Palembayan hingga Panti dengan jarak tempuh kira-kira 360 KM.
Di sepanjang perjalanan, kalian akan melewati jalan berkelok-kelok dengan pemandangan indah dan juga melewati hutan tropis yang sejuk.
Rute menuju ke lokasi tujuan bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil karena jalurnya cukup bersahabat.
Sumber: idntimes, travel.okezone
