Lirik Lagu Caping Gunung Dan Maknanya

Lagu Caping Gunung adalah lagu berbahasa Jawa yang sangat menarik untuk dinyanyikan. Bahkan kabarnya lirik dari lagu ini mengandung pesan moral yang bagus.

Sehingga semua kalangan boleh menyanyikan lagu caping gunung ini termasuk anak-anak.

Lagu Caping Gunung termasuk lagu lama dan karena sudah dirilis pada tahun 1997 dan diciptakan oleh Gesang.

Lagu Caping Gunung dipopulerkan oleh musisi kenamaan Jawa dari Surakarta yaitu Didi Kempot.

Selain Didi Kempot, Wajinah juga termasuk penyanyi yang mempopulerkan lagu Caping Gunung ini.

Selain sarat makna, Lirik lagu Caping Gunung menggunakan bahasa Jawa dan penuh arti serta kiasan.

lagu caping gunung

lagu caping gunung // youtube.com

Lagu caping gunung sendiri memiliki lirik yang sangat liris dengan notasi-notasi singkat namun standar.

Oleh sebab itu, siapapun bisa menyanyikannya dengan mudah bahkan juga bisa diiringi dengan alunan musik seperti gitar dan piano. Ini juga salah satu pesona dari lagu Jawa yang satu ini.

Nah, di bawah ini akan dijelaskan tentang lagu Caping Gunung terutama tentang liriknya yang bernuansakan nasihat atau petuah.

Semoga artikel ini bisa menjadi motivasi bagi Anda untuk ikut menyanyikannya. Silakan disimak ini dia ulasan selengkapnya:

Seputar Lagu Caping Gunung

Lagu Caping Gunung merupakan lagu yang berjenis musik campur sari yang cukup populer di tanah jawa.

Meskipun demikian, dari segi tema lagu tidak seperti lagu-lagu modern yang lebih kental dengan tema-tema percintaan.

Tetapi inti dari tema lagu adalah tentang kerinduan orang tua kepada anaknya yang pergi demi mengejar cita-citanya.

Karena tema lagu inilah genre musik lebih melankolis dengan lantunan irama yang sedikit mendayu-dayu.

Bahkan siapapun yang mengerti lirik serta dipadukan dengan irama yang sangat liris akan menitikkan air mata jika mendengar lagu yang satu ini.

Terutama bagi mereka yang memang memiliki nostalgia terkait dengan lagu yang satu ini.

Intinya lagu Caping Gunung memang menjadi ikon lagu berbahasa Jawa karena memiliki daya tarik yang mempesona.

Tidak hanya untuk orang tua, anak dan remaja juga banyak yang menyukainya.

Padahal lagu ini bukan lagu khas dari daerah tertentu melainkan nyanyian yang populer karena sering dinyanyikan saja.

Lirik Lagu Caping Gunung

lagu caping gunung

lagu caping gunung // youtube.com

Sudah dijelaskan di atas kalau lirik lagu Caping Gunung menjelaskan tentang kerinduan orang tua pada anaknya yang pergi untuk mengejar cita-citanya.

Jika dibaca dari terjemahan lirik lagu sepertinya setting yang digunakan adalah masa perjuangan.

Ini terlihat pada lirik pertama yang berbunyi “Ndek Jaman Berjuang” yang bermakna “Di Jaman Berjuang”.

Di bawah ini beberapa lirik asli dari lagu Caping Gunung. Sedangkan di akhir nanti akan dijelaskan tentang beberapa lirik yang bagus lengkap dengan terjemahannya. Ini dia lirik lagu Caping Gunung:

LAGU CAPING GUNUNG

Ndek jaman berjuang
Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Ning nggunung tak cadhongi sego jagung
Yen mendung tak silihi caping gunung
Sukur bisa nyawang
Gunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone pada lara lapa

Lirik Lagu Caping Gunung yang Asyik

Notasi Lagu Caping Gunung

Notasi Lagu Caping Gunung

Setelah Anda mengetahui lirik asli lagu Caping Gunung secara keseluruhan, maka berikutnya akan dipilihkan beberapa lirik yang memang benar-benar mengasyikkan untuk disenandungkan dan diterjemahkan.

Inilah dia lirik-lirik yang dimaksud:

1. Ndek Jaman Berjuang, Njur Kelingan Anak Lanang

Lirik pertama yang sangat liris adalah “Ndek Jaman Berjuang, Njur Kelingan Anak Lanang”.

Jika di bahasa Indonesiakan menjadi “Di Jaman Berjuang Jadi Teringat Pada Putraku”.

Ini merupakan teks liris pertama yang bisa membuat hati si pelantunnya menjadi mengharu biru.

Apalagi jika memang memiliki kisah kerinduan yang sama seperti lirik lagu di atas. Ini yang terkadang membuat air mata menetes tanpa sadar.

Apalagi jika lirik dinyanyikan bersama iringan musik yang melankolis.

2. Mbiyen Tak Openi, Ning Saiki Ana Ngendi

Lirik yang begitu menyentuh yang berikutnya ialah “Mbiyen Tak Openi, Ning Saiki Ana Ngendi”. Lirik ini bermakna “Dulu Kurawat tapi Sekarang ada Dimana”.

Ini merupakan dua lirik terakhir dari lirik pertama yang sudah dijelaskan di atas (no. 1). Sekaligus lirik ini menjadi latar belakang konflik yang terdapat di dalam lirik-lirik berikutnya.

3. Ning Nggunung Tak Cadhongi Sego Jagung, Yen Mendung Tak Silihi Caping Gunung

Lirik “Ning Nggunung Tak Cadhongi Sego Jagung” yang bermakna “Di Gunung Kusiapkan nasi Jagung” adalah lirik yang paling esensial sebagai pesan-pesan spiritual.

Sedangkan lirik selanjutnya yaitu “Yen Mendung Tak Silihi Caping Gunung” yang bermakna “Kalau Mendung, Kupinjami Caping Gunung”, juga memiliki petuah yang sama yaitu kita harus senantiasa suka berbagi.

4. Sukur Bisa Nyawang, Gunung Desa Dadi Reja

Lirik yang berikutnya ialah “Sukur Bisa Nyawang, Gunung Desa dadi Raja” yang kalau di bahasa Indonesiakan menjadi “Syukur Bisa Melihat Gunung Desa Jadi Sejahtera”.

Mungkin maksud dari lirik ini ialah sekalipun sang putra tidak pulang tetapi ada yang telah ia berikan terhadap gunung di desa tersebut.

Itulah sebagian dari makna lirik lagu Caping Gunung yang fenomenal dan layak dijadikan pembelajaran oleh kita semua.

Jadi silakan senandungkan lalu resapi makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Kalo Berguna, Silahkan Share

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of