Inilah Goa Jepang Biak, Saksi Bisu perang Sekutu
Kalian pernah melihat Film Pearl Harbour ?
Nah Film Perang keren tersebut menceritakan tentang Perang Dunia Ke-2 yang akhirnya melibatkan tentara Amerika Serikat ikut melawan tentara Jepang.
Terutamaa saat setelah Jepang menghancurkan Pangkalan Militer Udara Amerika Serikat di Hawai.
Film yang diambil berdasarkan kisah nyata ini rupanya ada kaitannya dengan negara Indonesia.
Sebab saat Perang Dunia Ke-2 antara Jepang dan Amerika, pulau Biak yang berada di provinsi Papua ini menjadi markas atau tempat tentara Jepang melancarkan serangan kepada tentara Amerika.
Itulah sebabnya mengapa pulau Biak ini menjadi pulau bersejarah yang menjadi saksi bisu bagaimana kedahsyatan Perang Dunia Ke-2 kala itu.
Terlebih saat Amerika mendirikan markasnya di pulau Owi dan Jepang mendirikan benteng pertahanan di pulau Biak.
Daftar Isi Contents
Harga Tiket Masuk Goa Jepang Biak
Pulau Biak memang terkenal sebagai pulau bersejarah yang sangat indah dengan beragam objek wisata yang bisa dikunjungi.
Oleh karena itu, banyak wisatawan asing terutama Jepang sengaja mengunjungi pulau ini untuk berwisata sejarah sekaligus ziarah.
FYI, harga tiket masuk ke goa ini adalah Rp 25.000/pengunjung. Jam bukanya sendiri setiap hari mulai pukul 09.30 – 17.00 sore.
Pengelola tempat ini adalah Swadaya Masyarakat, jadi ya semua serba seadanya.
Ingat Jika kalian ingin berkunjung ketempat ini pastikan membawa senter atau headlamp untuk melihat isi Goa Jepang.
Sisa peninggalan Jepang tersebut bisa dilihat dari bekas peninggalan yang ada di Goa Jepang.
Nah goa inilah yang menjadi pusat utama tentara Jepang melancarkan serangan. Di Biak sendiri ada dua buah goa yang menjadi peninggalan Jepang saat Perang Dunia Ke-2.
Pertama adalah Goa Jepang Binsari dan yang kedua adalah Goa Jepang Lima Kamar. Goa yang sempat saya kunjungi adalah Goa Binsari karena lokasinya dekat dengan pusat kota Biak.
Akses dan Rute Menuju Goa Jepang Biak
Untuk bisa sampai di Goa Jepang Binsari kita bisa naik kendaraan ojek seharga Rp 20.000 dari pusat kota Biak.
Atau naik angkutan kota namun tidak bisa sampai ke area goa karena hanya melintasi jalan utamanya saja.
Butuh waktu sekitar 15-30 menit untuk tiba di Goa Jepang Binsari. Beruntung akses menuju goa ini cukup baik dan beraspal mulus.
Sejarah Awal Mula Goa Jepang biak ditemukan
Sebenarnya nama asli Goa Jepang Binsari ini adalah Abyab Binsari yang artinya Goa Nenek.
Dan Menurut cerita warga setempat, dulu ada nenek-nenek yang tinggal di sekitar goa ini.
Namun Setelah ada tentara Jepang datang, nenek itu kemudian menghilang tanpa jejak.
Goa Jepang Binsari memang sangat terasa aura mistisnya, bahkan saat saya tiba di mulut goa, bulu kuduk saya langsung berdiri.
Goa ini amat terasa angker terlebih berada di bawah pepohonan rindang di tengah hutan.
Saat saya searching dan ngobrol dengan wisatawan lainnya, ternyata saya baru tau jika goa ini adalah bekas benteng pertahanan tentara Jepang melawan tentara sekutu saat Perang Dunia Ke-2.
Petugas setempat menginfokan jika goa ini mempunyai lorong yang tembus hingga Gua Jepang Lima Kamar sepanjang 5-6 Km.
Baca juga : Melihat jejak sejarah di museum perang dunia kedua yang ada di Morotai
Sekitar tahun 1944, tentara sekutu yang berada di bawah kepemimpinan Jenderal Douglas McArthur mengatahui jika pusat Logistik tentara Jepang berada di Biak.
Maka sekutu langsung menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas gua Binsari ini.
Konon ada kurang lebih dari 3.000 tentara Jepang tewas di tempat tersebut.
Sedih sih, karena saya tidak bisa ikut merasakan langsung masuk kedalam goa
Hal ini dikarenakan mengingat cuaca yang saat itu sudah mulai gelap dan tidak ada satupun wisatawan yang mau masuk juga hanya berfoto dan melihat-lihat saja di depan goa dan anak tangga.
Bicara soal peninggalan tentara Jepang yang ada ditempat ini, bisa dibilang tempat ini salah satu paket lengkapnya.
Koleksi di Goa Jepang Biak
Dikawasan Goa Jepang Binsari ini ada banyak sekali bekas peninggalan pada masa Perang Dunia Ke-2.
Beberapa sisa peninggalan tersebut diantaranya berupa Tembakan, Peluru, Mortir, Tank, Perlengkapan Makan & Minum, Baju, hingga Topi-topi tentara yang masih lengkap dan terlihat jelas.
Sayangnya banyak sisa peninggalan yang masih dibiarkan begitu saja diluar ruangan.
Ironis memang, karena peninggalan berharga itu akan sangat mudah lapuk dimakan oleh cuaca panas dan hujan.
Semoga pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan sisa-sisa peninggalan tersebut.
Good bener
Perjalanan yang sangat menginspirasi untuk saya pribadi, bagaimana pun kita tidak boleh melupakan sejarah bangsa Indonesia dalam melawan penjajah di masa lalu.
mau koment takut dosa,, ga koment pengen ngatain,, Luar biasa ini ponder
artikelnya terbaik..
Ish minta jadwal kapal cepet di nunukan
Nice
Keren luuur