Daftar 10 Suku Pedalaman di Indonesia

Suku pedalaman di Indonesia ternyata cukup banyak jumlahnya. Tidak banyak yang mengetahui tentang suku – suku tersebut, mengingat kehidupannya yang sangat terasing di pedalaman hutan Indonesia.

Dengan kebiasaan hidupnya yang selalu berpindah – pindah secara nomaden, beberapa suku tersebut bahkan tidak diketahui lagi keberadaannya.

Dengan kata lain, populasinya dapat dikatakan sudah hampir punah dan susah dijumpai.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar suku pedalaman di Indonesia yang masih dapat ditemukan, meski sudah tidak banyak lagi.

Baca Juga:

1. Suku Mante

Orang Kerdil Suku Mante

Orang Kerdil Suku Mante – Photo by Intisari

Suku Mante adalah suku pedalaman di Indonesia yang hampir punah keberadaannya. Untuk lokasinya sendiri, berada di pedalaman Aceh.

Diperkirakan, mereka datang dari Kota Champa di Kamboja sejak ribuan tahun lalu.

Tidak hanya terasing dan hidup jauh dari peradaban, keberadaan Suku Mante sudah hampir tidak pernah terlihat lagi.

Meskipun, ada segelintir orang yang berhasil menemukannya secara tidak sengaja. Ciri fisik yang khas dari suku ini, yaitu ukuran tubuhnya yang mirip orang kerdil.

2. Suku Korowai

Suku Korowai

Suku Korowai

Daftar Suku Pedalaman di Indonesia berikutnya adalah Suku Korowai yang tinggal di pedalaman hutan Papua.

Suku Korowai merupakan salah satu suku asli yang mendiami beberapa kabupaten di wilayah adat Anim-Ha di Papua bagian selatan.

Seperti diwilayah Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Kabupaten Mappi Papua Selatan.

Suku Korowai juga merupakan salah satu suku yang hidupnya berpindah-pindah. Meski begitu, mereka tidak bisa berpindah ke lokasi yang bukan hak ulayatnya dan tidak bisa berpindah-pindah secara sembarangan.

Suku Korowai hanya berpindah di lokasi yang merupakan hak ulayatnya. Mereka tidak bisa berpindah dan membangun kehidupan di lokasi yang bukan hak ulayatnya.

Suku Korowai merupakan salah satu suku yang sangat menjunjung tinggi dan menghargai batas wilayah adat dari suku-suku lain yang ada di wilayah Papua bagian selatan.

Suku ini lebih suka tinggal di atas pohon, yang ketinggiannya bisa mencapai 100 meteran dari permukaan tanah.

3. Suku Togutil

Masyarakat Suku Togutil

Masyarakat Suku Togutil – Photo by WarungEva

Suku Togutil atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo yang mana populasinya berada di pinggir sungai pedalaman Hutan Halmahera, Maluku Utara.

Kehidupannya yang terasing, membuat suku ini menjadi terbelakang dan jauh dari peradaban.

Suku ini hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata.

Kadang juga berada di Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp.

Dan Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan panggung.

Suku Togutil juga dikategorikan suku terasing tinggal di pedalaman Halmahera bagian utara dan tengah, menggunakan bahasa Tobelo sama dengan bahasa yang dipergunakan penduduk pesisir, orang Tobelo.

4. Suku Sakai

Suku Sakai

Suku Sakai

Daftar Suku Pedalaman di Indonesia Selanjutnya adalah Sakai, yang merupakan suku pedalaman di Indonesia, atau tepatnya hidup di Kepulauan Riau, Sumatera.

Suku Sakai menyukai hidup secara nomaden, karena selalu menggantungkan hidupnya kepada alam.

Namun uniknya, mereka sangat menghormati hutan tempat mereka tinggal dan adatnya. Salah satunya, yaitu peraturan keras untuk tidak menebang pohon.

Apabila dilanggar, maka akan ada sanksi denda, yang jumlahnya akan disesuaikan dengan usia pohon yang sudah ditebang.

5. Suku Polahi

Suku Polahi

Suku Polahi

Suku Polahi berdiam di pedalaman hutan terasing, atau di lereng Gunung Boliyohuto, Desa Tamaila Utara, Gorontalo, Pulau Sulawesi.

Mereka menjalani hidupnya secara berpindah – pindah, dan jauh dari kehidupan modern.

Menurut catatan sejarah, sejatinya suku Polahi merupakan warga Gorontalo yang pada masa penjajahan Belanda dulu.

Mereka melarikan diri ke dalam hutan yang dikarenakan oleh pemimpin mereka waktu itu tidak mau ditindas oleh penjajah.

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang artinya “pelarian”.

Orang Polahi sangat terbelakang, tak hanya karena keterpencilan dan tak mempunyai pendidikan formal.

Bahkan dalam kebudayaan suku Polahi tidak mengenal hitung-menghitung dan tidak mengenal nama hari dalam kalender.

Orang Polahi hidup dalam kelompok-kelompok kecil di belantara hutan Gorontalo, mengenal 3 Tuhan dalam kepercayaannya.

Ketiga tuhan ini adalah Pulohuta, Lati dan Lausala.

6. Suku Samin

Suku Samin

Suku Samin – Photo by Hipwee

Masyarakat atau orang Samin, merupakan salah suku pedalaman yang banyak bermukim di Blora dan Bojonegoro.

Kehidupan dari Suku Samin terbilang sederhana. Ciri khasnya terlihat dari pakaian yang dikenakan.

Kaum laki – laki mengenakan ikat kepala dan baju lengan panjang berwarna hitam, sedangkan yang perempuan mengenakan kebaya dan kain.

Namun ada peraturan khusus yang harus selalu dipatuhi, dimana para laki – lakinya tidak diperkenankan memakai celana panjang.

Selain itu, Suku Samin juga menolak kapitalisme. Sehingga, tidak memilih untuk menjalani hidup sebagai pedagang.

Karena tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, tidak heran jika banyak dari masyarakatnya yang tidak bisa baca tulis.

7. Suku Laut

Suku Laut

Suku Laut

Kepulauan Riau juga memiliki suku primitif, yang lebih dikenal sebagai Suku Laut.

Salah satu suku pedalaman di Indonesia ini, hidup di pesisir sungai dan laut lepas secara nomaden.

Fakta lain berdasarkan sejarah, Suku Laut adalah sekelompok perompak, yang sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa.

Bahasa Orang Suku Laut memiliki kemiripan dengan Bahasa Melayu dan digolongkan sebagai Bahasa Melayu Lokal.

Saat ini mereka umumnya bekerja sebagai nelayan.

Seperti suku Bajau Orang Laut kadang-kadang dijuluki sebagai “kelana laut”, karena mereka hidup berpindah-pindah di atas perahu.

8. Suku Kajang

Masyarakat Suku Kajang

Masyarakat Suku Kajang – Photo by Good News From Indonesia

Beranjak ke Pedalaman Bulukumba di Sulawesi Selatan, disana tinggal masyarakat Suku Kajang.

Suku Kajang banyak bermukim di Desa Tana Toa, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dan Secara geografis, daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang bergelombang.

Dari beberapa wilayah tertentu di desa itu, dapat dilihat deretan pegunungan Lompobattang – Bawakaraeng dan Lembah Bantaeng di sebelah Barat.

Selain itu, di sebelah Timur juga terlihat Teluk Bone dengan gugusan pulau-pulau Sembilan.

Meski hidup secara sederhana dan tradisional, Suku Kajang juga memiliki peraturan yang harus ditaati antar mereka.

Suku Kajang juga terkenal dengan hukum adatnya yang sangat kental dan masih berlaku hingga sekarang.

Mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal moderenisasi, kegiatan ekonomi dan pemerintahan Kabupaten Bulukumba.

9. Suku Kombai

Suku Kombay

Suku Kombay

Diwilayah Pulau Papua juga terkenal, sebagai rumah bagi salah satu suku pedalaman di Indonesia yang masih terisolasi kehidupannya.

Namanya adalah Suku Kombai atau Suku Kombay yakni salah satu suku pedalaman di Indonesia yang masih menjalani kehidupan kanibalisme dan hidup di pohon tinggi.

Suku Kombay biasanya membangun rumah mereka pada pohon dengan ketinggian 10 hingga 30 meter yang terbuat dari kayu, rotan, bilah bambu dan kulit kayu.

Suku Kombay merupakan salah satu suku di Indonesia yang tinggal di Citak Mitak, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan.

Suku Kombai ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Boven Digoel Papua.

Suku ini sering disebut sebagai suku terakhir dari zaman batu yang masih ada di dunia.

Kendati demikian, suku ini terhubung dengan dunia luar. Salah satu buktinya adalah terdapat pemukiman baru di Yaniruma, tepi Sungai Becking, Mu dan Basma.

Sebagian besar dari mereka juga tinggal di Mabul, tepi Sungai Eilanden dan Khaiflambolup

10. Suku Kubu

Suku Kubu di Indonesia

Masyarakat Suku Kubu di Indonesia – Photo by Jurnal Soreang

Suku Kubu atau dikenal pula sebagai Anak Dalam, hidup terasing di pedalam hutan Jambi, Sumatera Selatan.

Masyarakatnya sendiri dikenal sebagai orang Maalau Sesat, yang pernah lari dan bermukim di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas.

Mata pencaharian Suku anak Dalam Jambi ini kebanyakan adalah meramu hasil hutan dan berburu.

Dan Senjata yang digunakan antara lain lembing kayu, tombak bermata besi,dan parang.

Mayoritas suku Anak Dalam biasanya menganut kepercayaan animisme atau kepercayaan kepada agama tradisional.

Mereka menggantungkan hidupnya, dari berburu dan menggarap lahan pertanian atau perkebunannya sendiri.

Namun sayangnya, populasi suku pedalaman di Indonesia semakin berkurang, akibat banyaknya lahan hutan yang ditebas.

Baca Juga:

Nah, demikianlah Daftar Suku Pedalaman di Indonesia, yang sudah tibutu banyak lagi jumlahnya.

Semoga dapat menjadi pengetahuan berguna, untuk dapat mencegahnya dari kepunahan yang terlalu cepat.

Kalo Berguna, Silahkan Share

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of