Daftar Pahlawan Dari Minangkabau Sumatera Barat Paling Terkenal
Di Indonesia ada kurang lebih 15 tokoh bersejarah kelahiran Sumatera Barat yang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional sejak tahun 1959 hingga 2019.
Para tokoh tersebut ditetapkan sebagai pahlawan nasional tentunya oleh Para Presiden di negara Indonesia ini dari masa ke masa.
Mulai dari masa pemerintahan Presiden Sukarno pertama kali hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sekarang ini.
Dengan mengenal para pahlawan nasional yang telah berjasa di negara Indonesia ini, kita secara tidak langsung akan menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sejarah Indonesia.
Inilah 6 Daftar Pahlawan Dari Minangkabau Sumatera Barat Paling Terkenal
Daftar Isi Contents
1. Tokoh Pahlawan Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang pada 5 Maret 1909. Beliau merupakan keturunan dari Ayahnya yang berasal dari Kotogadang, Agam dan ibunya merupakan seorang bangsawan Melayu keturunan Minang.
Sjahrir adalah seorang pejuang pergerakan kemerdekaan sejak zaman kolonial. Ia bahkan keluar masuk penjara karena perlawanannya tersebut.
Di awal kemerdekaan RI, Sutan Sjahrir dinobatkan menjadi perdana menteri dan telah memperjuangkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia sekaligus pencetus pertama politik bebas aktif.
Sjahrir wafat pada 9 April 1966 dan langsung ditetapkan Presiden Sukarno sebagai pahlawan nasional melalui Kepres No.76 Tahun 1966 tertanggal 9 April 1966
2. Tokoh Pahlawan Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, pada tahun 1772. Tuanku Imam adalah salah seorang pimpinan Pasukan Padri yang melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda.
Di bawah kepemimpinannya, kaum Padri berdamai dengan kaum adat dan kemudian bersama-sama menghadapi Belanda.
Tuanku Imam Bonjol ditangkap Belanda saat dibawa berunding, kemudian diasingkan ke Sukabumi, Ambon dan kemudian ke Manado. Ia wafat pada 6 November 1864.
Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto berdasarkan Kepres Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.
3. Tokoh Pahlawan Muhammad Yamin
Muhammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto pada 23 Agustus 1903. Beliau sudah aktif dalam perjuangan kemerdekaan sejak zaman kolonial Hindia Belanda.
Pada tahun 1928, ia juga aktif dalam kongres pemuda II yang membicarakan persatuan Indonesia.
Yamin adalah salah seorang konseptor Pancasila dan UUD 1945, penggali sejarah, sastrawan dan juga ahli bahasa.
Di awal kemerdekaan RI sempat menjadi menteri di beberapa departemen. Yamin wafat di Jakarta pada 17 Oktober 1962.
Kemudian, ia diangkat sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Soeharto pada 6 November 1973 melalui Kepres Nompor 088/TK/Tahun 1973.
4. Tokoh Pahlawan Mohammad Hatta
Mohammad Hatta lahir di kota Bukittinggi, pada tanggal 12 Agustus 1902 dan wafat di Jakarta pada 14 Maret 1980.
Bung Hatta adalah pejuang kemerdekaan Indonesia, konseptor Pancasila dan UUD 1945 sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia bersama dengan Bung Karno.
Bung Hatta ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Kepres Nomor 84/TK/Tahun 2012 tanggal 7 November 2012.
Sebelumnya, Presiden Soeharto menetapkan sebagai pahlawan proklamator melalui Kepres No. 081/TK/Tahun 1986.
5. Tokoh Pahlawan H. Agus Salim
Haji Agus Salim lahir dengan nama Masyhudul Haq di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat pada tanggal 8 Oktober 1884.
Beliau diketahui adalah sepupu dari ayah Sutan Sjahrir. Pria yang juga dijuluki The Grand Old Man, sudah terlibat perjuangan kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda.
Ia menguasai 7 bahasa asing dan terlibat aktif dalam diplomasi pengakuan kedaulatan RI di awal kemerdekaan, baik sebagai menteri luar negeri maupun diplomat.
Haji Agus Salim wafat pada 4 November 1954. Presiden Sukarno menetapkannya sebagai pahlawan pasional pada 27 Desember 1961 melalui Keppres nomor 657 tahun 1961.
6. Tokoh Pahlawan Rasuna Said
Bernama lengkap Rangkayo Hj. Rasuna Said, pahlawan ini lahir di Maninjau pada tanggal 14 September 1910.
Rasuna Said merupakan pendidik, tokoh politik, pejuang emansipasi sejak zaman Hindia Belanda.
Ia juga salah satu pendiri Persatuan Muslimin Indonesia (Permi).
Di zaman penjajahan Belanda, pidato-pidatonya yang menentang pemerintah Hindia Belanda dan membuatnya dipenjara pada tahun1932.
Di awal kemerdekaan, Rasuda said mewakili Provinsi Sumatera Barat di KNIP. Pada masa perang kemerdekaan, ia juga terlibat di Front Pertahanan Nasional.
Selain itu, Rasuna Said juga sempat menjadi anggota DPA. Rasuna Said wafat di Jakarta pada 2 November 1965.
Rasuna Said diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 084/TK/Tahun 1974 Tanggal 13 Desember 1974.
Sumber: langgam.id