2 Hari Backpackeran di Ambon, Catat info Wisata, Sewa Kendaraan, Penginapan Hingga Kulinernya

Beberapa kali saya mengunjungi Ambon, ada sesuatu yang terlewatkan. Yap rupaanya saya belum sama sekali menulis tentang cerita perjalanan saya eksplore kota yang cantik ini. Nah kebetulan beberapa waktu lalu setelah saya eksplore Raja Ampat dan akan melanjutkan perjalanan ke Morotai saya berkesempatan untuk singgah dan menetap dulu di kota Ambon.

Karena saya harus naik Pelni dari Kota Ambon ke Ternate maka saya menunggu jadwal yang pas sesuai tanggal keberangkatan. Oh ya kali ini saya melakukan perjalanan bersama 2 temen saya lainnya yakni Ridwan yang usianya masih 19 tahun dan Om Dodi yang sudah mulai pensiun dari pekerjaanya. Mereka sebelumnya juga ikut saya eksplore Raja Ampat dan sama-sama akan melanjutkan perjalanan ke Morotai.

Teluk Ambon

Teluk Ambon

Sekilas tentang Kota Ambon

Sebelum saya membahas apa saja sih yang menarik di kota Ambon, saya akan sedikit mengulas tentang Kota Musik ini terlebih dahulu. Ambon adalah ibu kota dari provinsi Maluku sekaligus menjadi kota terbesar dari sekian banyak kota yang ada di kawasan Maluku. Kota yang berdiri di selatan Pulau yang juga bernama Pulau Ambon ini  merupakan kota bersejarah sejak zaman dahulu. Bahkan dizaman perebutan kekuasaan rempah oleh para penjajah, Kota Ambon terus tumbuh menjadi kota dagang yang diingin semua negara.

Sejak zaman VOC dan Belanda, kota Ambon mulai berkembang cepat sebagai pusat pembudidayaan dan perdagangan rempah. Kota Ambon juga menjadi salah satu kota penting di Nusantara hingga sekarang khususnya dikawasan kepulauan Maluku dan juga Indonesia Timur.

Gambar Kota Ambon

Gambar Kota Ambon

Kota Ambon merupakan pusat pelabuhan, pariwisata, dan pendidikan bagi wilayah Kepulauan Maluku. Selain menyandang sebutan Kota Manise karena masyrakat Ambon terlihat manis-manis,  Ambon juga merupakan kota pertama di Asia Tenggara yang dianguerahi sebagai Kota Musik Dunia oleh UNESCO. Keren kan, makanya gak heran banyak musisi atau orang yang hobinya menyanyi atau bermain musik dikota ini

Cara Menuju Kota Ambon

Nah setelah mengulas tentang kota Ambon, kini saya akan mengulas sedikit tentang caranya datang ke Ambon. Kalian bisa memilih melalui cara Cepat dan mudah namun dengan biaya mahal atau dengan cara santai tetapi butuh waktu yang lama dan biayanya juga cukup murah.

1. Cara Mudah & Cepat ke Ambon

Sepertinya gak perlu dibahas cara cepat ke Ambon. Kalian pasti taulah bagaimana harus naik pesawat ke kota Ambon. Oh ya nama Bandar Udara di Ambon sama dengan nama tokoh atau pahlawan terpenting di Ambon yakni Bandar Udara Internasional Pattimura. Bandar udara ini terletak di Laha, Teluk Ambon atau sekitar 30 menit dari pusat kota Ambon. Melalui bandara Patimura ini, kota Ambon dapat terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya,Sorong dan Makassar.

Bandar Udara Patimura kota Ambon

Bandar Udara Patimura kota Ambon

Sekedar Tips saja, biaya kendaraan atau taksi bandara ke kota Ambon cukup mahal. Jika naik angkutan online seperti grab misalnya biayanya mencapai 140.000an dan kalo memesan langsungpun dikenakan biaya serupa. Maka alternatif atau tips kecil bagi kalian yang ingin menghemat budget maka kalian cukup naik angkot saja dari Bandar Patimura ke pusat Kota Ambon.

Kalian hanya perlu keluar Bandara saja dan tinggal jalan sebentar kedepan gerbang. Gak sampai 5 menit jalan kok kalian sudah menemukan jalan raya penghubung kota. Nah didepan bandara biasanya banyak angkot yang lalu lalang. Warna angkotnya merah dan pastikan angkot tersebut menuju kota Ambon dan melintasi jembatan merah putih.

Bandar Udara Patimura Ambon

Bandar Udara Patimura Ambon

Patokanya tanya saja apakah angkot lewatin jembatan Merah Putih Ambon atau tidak. Dan biayanya juga cukup murah hanya Rp 15.000 saja per penumpang. Nah dari tempat turunya angkot di Kota, kalian tinggal menlajutkan perjalanan dengan naik angkutan online yang harganya jauh lebih murah.

2. Cara Murah ala Bacakpackeran ke Ambon

Sebagai bagian dari provinsi kepulauan, Kota Ambon terhubung dengan pulau-pulau lainnya di Maluku melalui jasa layanan kapal feri atau kapal motor lainnya seperti kapal Pelni, Kapal Perintis, Kapal Fery asdp dan kapal Express. Kota Ambn memiliki tiga buah pelabuhan penyeberangan yang cukup besar yakni pelabuhan Galala, pelabuhan Poka, dan pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Pelabuhan Yos sudarso Kota Ambon

Pelabuhan Yos sudarso Kota Ambon

Karena saya cukup punya banyak waktu, maka cara yang saya tempuh adalah backpackeran ke Ambn dengan menggunakan kapal Pelni. Cukup banyak loh kapal pelni yang berlayar melintasi kota Musik ini. Terutama kapal yang melintas dari Jakarta, dari Surabaya, Dari Makassar, Dari Bau-Bau hingga dari kota Sorong dan Jayapura.

Tak hanya itu, kapal pelni yang melintas ke kota Ambon juga berasal dari pelabuhan-pelabuhan lainnya. Umumnya kapal pelni tersebut akan singgah di Ambon untuk menurunkan penumpang dan mengangkut penumpang baru. Nah untuk lebih jelasnya mengenai biaya dan jadwal kapal pelni yang berangkat ke Ambon, kalian bisa cek disitusnya pelni .co.id atau cek diinternet rute pelni dari tempat kalian.

Kapal Pelni KM Dorolonda

Kapal Pelni KM Dorolonda

Misalanya saja kalian dari Jakarta ke Ambon naik kapal pelni.  Dengan waktu sekitar 4 hari pelayaran diatas kapal besar kalian harus membayar tiket Penumpang Rp 631.000 (untuk penumpang dewasa) dan Penumpang Balita Rp 69.000. Tapi perlu dicatat jika jadwal keberangkatan kapal ke Kota Ambon khususnya dari Jakarta hanya akan berlayar setiap 2-4 kali dalam sebulan.

Untuk Refrensi bisa cek disini : inilah Jadwal Kapal Pelni dari Jakarta ke Ambon berserta harga tiketnya

Penginapan Murah di Ambon & Info Sewa Kendaraan di Ambon

Untuk Penginapan Murah di Ambon sangat banyak dan beragam. Ambon itu kota besar yang sudah tersedia beragam jenis penginapan dari berbintang sampai losmen. Bahkan di Ambon sudah ada hotel murah sepert Redorz, Oyo atau Airy. Booking saja diaplikasi Online.

Saya sendiri biasanya memilih hotel di Wisma Game. Dia itu hotel kecil seperti ruko dan sudah terintegrasi dengan Reddoorz. Jadi tiap saya memesan disana biayanya hanya Rp 90.000 saja untuk berdua. Plus yang saya suka karena lokasinya dekat dengan berbagai tempat seperti disebelahnya ada alfamidi 24 jam, warung makan padang, warung coffeee hingga banyak angkutan umum seperti angkot melintas.

Dan untuk Rental Mobil di Ambon atau Rental Motor di Ambon juga sangat banyak. Tinggal kalian searching saja di internet sudah banyak agen yang menawarkan jasanya. Umumnya sewa mobil diambon tanpa supir dikenakan biaya sewa mulai Rp 300.000 dan untuk motor mulai dari 100.000 / hari.

Rental Mobil Murah di Ambon

Rental Mobil Murah di Ambon

Karena saat itu saya sedang bertiga maka saya menyewa mobil saja. Berutung tempat mobil yang saya sewa ada paket 12 jam dengan biaya Rp 200.000 dan paket 24 jam dengan biaya sewa Rp 300.000. Pastinya itu diluar supir dan bensin ya guys. Jaminan sewa sama dengan tempat lainnya hanya foto KTP atau Foto SIM. Jangan lupa sebelum dibawa, mobilnya kalian rekam yah untuk dokumentasi menghindari insiden atau hal lainn yang tidak diinginkan.

Destinasi Wisata di Ambon

Saya dan 2 teman saya memiliki waktu 2 hari untuk eksplore kota Ambon. Kami akhirnya memutuskan untuk eksplore kota Ambon terlebih dahulu karena kebetulan hari saat itu sudah siang juga. Jadilah kami keliling kota Ambon dan pada keesokan harinya kami baru eksplore ketempat wisata di Ambon yang lumayan jauh.

Patung Patimura kota Ambon

Patung Patimura kota Ambon

Hari Pertama Explore Kota Ambon

Dihari pertama eksplore kota Ambon, saya menyusuri jalanan kota. Melihat keadaan kota dan melihat bagaimana macetnya kota ini. Selain lumayan macet, kota Ambon juga cukup sempit dan penuh oleh bangunan. Maklumlah ini kota Teluk dan untuk melakukan pembangunan yang lebih besar lagi maka salah satu solusinya pindah ibu kota provinsi. Banyak bangunan tua dan bersejarah hingga Gereja dan Masjid bertebaran disepanjang jalan.

1. Gong Perdamaian Kota Ambon

Saya sudah mengunjungi beberapa kota di Indonesia dan disana terdapat sebuah Gong Perdamaian.  Misalnya saja di Kupang, Bali, Yogya dan kota-kota lainnya. Begitupun dengan kota Ambon yang rupanya juga memiliki sebuah tugu atau icon bernama Gong Perdamaian Ambon. Biasanya kota yang memiliki multi etnis, agama dan suku pasti akan dibangun Gong perdamaian.

Seperti yang kita tahu terutama mungkin yang sekarang usianya diatas 25 tahun, Ambon pernah menjadi pusat kerusuhan antar agama diwilayah Timur Indonesia. Di kota ini sudah terjadi beberapa kerusuhan yang mengikutsertakan SARA. Kerusuhan yang paling terkenal adalah Kerusuhan Ambon tahun 1999 yang terjadi karena masalah politik, namun mengikutsertakan unsur SARA, terutama agama. Kerusuhan tahun 1999 yang terjadi di kota ini membuat kota Ambon terluluhlantahkan dan meninggalkan banyak kenangan pahit bagi keduanya.

Gong Perdamaian Kota Ambon

Gong Perdamaian Kota Ambon

Kerusuhan 1999 pun menimbulkan munculnya ribuan pengungsi yang di antaranya mengungsi ke Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Hingga kini, Banyak orang yang tidak menginginkan peristiwa ini terulang kembali. Nah Untuk memperingati kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Ambon serta untuk menegakkan perdamaian, didirikanlah Gong Perdamaian Dunia yang terletak di pusat kota Ambon ini. Gong Perdamaian di Ambon ini merupakan Gong Perdamaian Dunia ke-35 di dunia dan ke-2 di Indonesia setelah didahului gong sesamanya di Bali.

2. Jembatan Merah Putih

Kini icon baru kota Ambon adalah Jembatan megah yang berdiri tepat membelah teluk Ambon. Namanya adalah jembatan Merah Putih Kota Ambon. Seperti yang kita tahu lokasi Ambon terbelah 2 kawasan oleh oleh Teluk Ambon. Sebelum dibangun Jembatan ini, masyarakat Ambon yang akan melintas selalu menaiki kapal untuk menyeberangi teluk Ambon agar lebih cepat. Jika tidak mereka harus memutar jauh menyusuri sisi Teluk Ambon hingga ke seberang.

Jembatan Merah Putih Ambon

Jembatan Merah Putih Ambon

Hal ini rupanya selain memperlambat waktu tempuh juga memakan biaya yang cukup mahal terutama bagi mereka yang akan menuju bandara Patimura yang kebetulan berada diseberang pusat Kota.  Nah akhirnya pemerintah membangun Jembatan Merah Putih yang mulai diresmikan pada Maret 2016 lalu. Jembatan ini telah menghubungkan Rumah Tiga, Sirimau pada sisi utara dengan Hative Kecil dan Teluk Ambon pada sisi selatan. Jembatan Merah Putih Ambon sekaligus menjadi jembatan terpanjang di kawasan Indonesia Timur.

3. Patung Patimura & Taman Pattimura Ambon

Patung Patimura & Taman Musik Ambon

Patung Patimura & Taman Musik Ambon

4. Patung Martha Christina Tiahahu

Patung Martha Christina Tiahahu adalah salah satu tugu atau patung iconic kota Ambon selain patung Patimura. Martha Christina Tiahahu adalah seorang tokoh perempuan Ambon yang lahir pada 4 Januari 1800 – 2 Januari 1818. Ia merupakan seorang pejuang kebebasan Maluku dan juga Pahlawan Nasional Indonesia.

Patung Martha Christina Tiahahu

Patung Martha Christina Tiahahu – foto adnanlatukau.com

Lokasinya yang berada diatas puncak bukit dan berada dikomplek perkantoran pemerintah Maluku membuat patung ini tegak berdiri kokoh menghadap kearah lautan dan seolah menyambut siapapun yang datang dari arah laut. Sayangnya saat saya akan mengunjungi Patung Martha Christina Tiahahu bersama teman-teman masih dalam keadaan tutup karena beberapa ruas jalan tengah diperbaiki. Tapi sebelumnya saya pernah kesini sih dan memang tepat berada dikompleks pemerintahan.

5. Pemakaman Perang Ambon

Seperti yang kita tahu jika Ambon adalah salah satu kawasan bersejarah terutama pada masa perang dan perebutan wilayah kekuasaan antar bangsa penjajah hingga bangsa sekutu. Nah hingga kini banyak sekali peninggalan bersejarah di pulau ini seperti salah satunya kawasan kopleks pemakaman Perang Ambon. Selain itu, Gubernur Maluku, Said Assagaf, pernah menemukan dua torpedo peninggalan Jepang di dasar Teluk Ambon ketika menyelam.

Pemakaman Perang Ambon

Pemakaman Perang Ambon – foto pesona.travel

Pemakam ini merupakan pemakaman para tentara-tentara perang ANZAC pada Perang Dunia II. Tentara perang ANZAC merupakan tentara gabungan dari Australia dan Selandia Baru yang dibentuk untuk melawan pasukan Turki pada Perang Dunia I. Namun, saat Perang Dunia II pasukan ANZAC terus diberikan misi dan salah satunya adalah melawan kekuatan Jepang. Nah, salah satu peperangan tersebut berlangsung di Ambon, Maluku.

Pemakaman Perang Ambon ini juga bisa dibilang sebagai salah satu saksi bisu sejarah dunia yang ada di Ambon. War Cemetery ini luasnya sekitar 4 hektar dan ada sekitar 2.000 makam para pejuang ANZAC yang gugur dalam pertempuran melawan kekuatan tentara Jepang. Makam ini hingga kini terawat dengan baik dan sering dijadikan lokasi wisata bersejarah baik oleh keluarga veteran maupun masyrakat umum.

6. Pantai Pitu Kota Ambon

Nah bagi kalian yang ingin menikmati sunset berbeda, kalian bisa datang ke kawasan Pantai Pintu Kota Ambon. Selain di pantai ini biasanya banyak yang melihat sunset ditepi pantai lainnya disepanjang jalur pulau Ambon. Bahkan di jemabatan Merah Putih pun saat cuaca bagus bisa melihat sunset dengan sangat baik.

Pantai Pintu Kota Ambon

Pantai Pintu Kota Ambon – foto rezafanya.blogspot

Pantai Pintu Kota Amboon menjadi salah satu pantai yang paling terkenal karena memiliki keunikan yaitu ada sebuah lubang besar yang menerobos tebing karang sampai tembus di kedua sisinya. Lubang inilah yang menjadikanya seolah seperti sebuah gerbang atau pintu diantara kedua sisi kota Ambon. Pantai Pintu Kota Ambon terletak sekitar 20 km dari Kota Ambon. Pantai yang terletak di desa Latuhalat ini terkenal karena keindahan sunset yang tepat berada diantara lubang atau tebing  yang berbeda.

**

Puas berkeliling Kota Ambon dan bisa sejenak menikmati sunset, perjalanan saya dan teman-temanpun harus diakhiri dengan santap makan malam dekat dengan penginapan tempat kita beristirahat. Meski Pulau Ambon terlihat Kecil dari atas atau dari peta namun rupanya untuk mengelilingi kota ini cukup banyak waktu yang perlu dipersiapkan. Apalagi jalanan yang dilintasi juga berkelok-kelok dan berbukit-bukit.

Hari kedua Keliling Ambon

Memasuki hari kedua saya dan teman-teman berada di kota Ambon, arah atau rute perjalanan saya dilanjutkan menuju kesebelah sisi Pulau Ambon lainnya. Hari ini perjalanan full akan mengelilingi kawasan Ambon yang lain dimana kita akan menyebrangi jembatan Merah Putih atau menyusuri tepian teluk Ambon.

Setelah sarapan dekat wisma, sekitar pukul 09.00 kami memulai perjalanan menuju kawasan wisata lainnya di Ambon yang super hits dan keren. Om Dodipun sepertinya sudah gak sabar lagi untuk mengunjungi tempat wisata yang sering saya ceritakaan saat di penginapan. Sementara Ridwan, kali ini dia menjadi driver dan saya masih tetap menjadi juru peta alias juru jalan mengingat saya sudah beberapa kali kunjungan ke Ambon.

1. Makan Rujak di Pantai Netsepa

Pantai Netsepa, sepertinya pantai ini sudah menjadi icon utama pariwsata kota Ambon. Semua orang selalu menyebut dan mengarahkan orang yang pertama kali ke Ambon untuk mengunjungi pantai yang cantik ini. Sayapun selalu mampir kepantai ini meski berkali-kali datang ke Ambon.

Pantai Netsepa Ambon

Pantai Netsepa Ambon

Memang benar sih, menurut saya sendiri darisekian banyak pantai-pantai di Pulau Ambon, pantai yang paling terkenal ialah Pantai Natsepa ini. Pantai yang sebenarnya terletak di Desa Suli dan masuk kedalam wilayah kabupaten Maluku Tengah ini selaian pemandangan yang indah dan memiliki pasir putih yang halus juga terkenal karena kuliner rujaknya. Yap Rujak Netsepa, siapa sih yang gak tau kuliner satu ini.

rujak netsepa

Rujak Netsepa, rujak terenak di Indonesia

Rujak buah Natsepa adalah makanan primadona yang selalu dicari oleh siapapun yang berkunjung ke Pantai Natsepa. Kuliner Maluku khususnya Ambon memasukan Rujak Netsepa sebagai kuliner khas kota Ambon yang wajib dicicipi saat kalian datang ke Ambon. Menurut saya sendiripun, sambal kacang yang melengkapi buah-buahan di rujak Netsepa adalah yang terbaik dari semua rujak yang pernah saya coba selama saya keliling Indonesia.

Pantai Netsepa

Pantai Netsepa

Pantai Natsepa sering dijadikan tempat bermain atau berlibur bersama keluarga. Pantai ini memiliki ombak yang tenang dan lautnya bewarna biru. Pemandangan disekitar pantai yang indah membuat kita bisa melihat gugusan perbukitan yang ada disebrang pantai dan Bahkan, beberapa lalu lintas kapal-kapal besar juga terlihat dari tepi pantai netsepa ini.

2. Melihat Belut Raksasa Morea

Keindahan Kota Ambon tidak hanya melulu tentang pantai. Ambon juga memiliki tempat wisata yang menurut saya cukup unik dan langka dan wajib kalian kunjungi saat eksplore kota ini. Namanya adalah Belut Raksasa Morea. Wowo namanya saja sudah membuat imajinasi kalian terbayangkan. Belut raksasa yang artinya belut berukuran sangat besar dan tidak seperti belut pada umumnya.

Belut raksasa Morea yang dikeramatkan oleh warga ini memang dipelihara dan tidak ada yang berani mengkonsumsinya. Maka dari itu belut-belut yang ukuranya membuat saya merinding ini bisa hidup dan berkembang biak hingga akhirnya beranak pinak dan jumlahnya cukup banyak. Kalo saya hitung sih lebih dari 6 ekor.

Belut Raksasa Morea di Ambon

Belut Raksasa Morea di Ambon

Belut Raksasa atau Morea ini ada di tempat keramat bernama Kolam Waiselaka yang ada di Desa Waai, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah dan berbatasan dengan Kota Ambon namun masih satu pulau yakni ppulau Ambon. Kolam Waiselaka atau Kolam Belut Morea ini airnya cukup jernih dan punya lubang yang diyakini lubang tersebut terhubung ke laut.

Awalnya saya tidak melihat belut-belut raksasa ini muncul. Ternyata untuk memancing belut ini keluar harus memanggil pawangnya. Dan benar saja, saat pawangnya datang membawa telur, belut-belut raksasa ini keluar satu persatu. Gilaaa, belutnya gede-gede banget gengs, saya bahkan sampai gemetaran saat mencoba menyentuhnya ditengah kolam. Kalo Ridwan dan om Dodi mereka tidak berani mendekati belutnya sama sekali.

Oh ya, Biaya untuk melihat Belut Morea ini sekitar Rp 50 ribu per rombongan. Itu karena pawagnya harus membeli beberapa butir telur untuk si belut. Waktu terbaik untuk melihat Morea adalah siang hingga sore hari sekitar pukul 14.00 WIT saat jam makan siang para Belut dan konon lebih gampang memancing mereka keluar.

3. Makan Siang di Pantai Liang

Asik menikmati pemandangan unik bersama belut-belut raksasa, rupanya membuat perut berbunyi menandakan perlu diisi. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata di Ambon lainnya yakni Pantai Liang. Pantai Liang adalah salah satu pantai Indah yang terkenal karena pasir putihnya dan juga lokasinya yang dekat dengan pelabuhan penyebrangan ke pulau Seram.

Pantai liang Ambon

Pantai liang Ambon

Pantai Liang sebenarnya bernama pantai Hunimua. Hanya karena lokasi  pantai ini terletak di Liang, Salahutu, kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku maka wisatawan lebih mudah menyebut pantai ini dengan pantai Liang. Pantai Liang terletak 40 km dari pusat Kota Ambon. Sekitar 1-2 jam perjalanan darat untuk kita bisa sampai dipantai indah ini. Pantai Liang memiliki pemandangan teluk atau laut yang bewarna biru. Diantara perbukitan disebrangnya kita juga bisa melihat lalu lintas penyebrangan kapal antara pulau Ambon dan pulau Seram.

Pantai liang juga cukup tenang loh guys ombaknya jadi cocok buat kalian yang mau rendem-rendem manja. Terdapat pula dermaga kayu yang menjorok ke pantai sepanjang 200 meter dan biasanya dermaga ini jadi lokasi atau spot foto wisatawan. Pantai Liang menurutku sama dengan Pantai Netsepa dimana Fasilitas yang tersedia untuk pengunjung cukup lengkap. Ada banyak gazebo penjual makanan, ada ruang bilas, ruang berganti baju dan area parkir yang cukup luas. Plus ada area camping bagi yang ingin gethring atau kumpul rame-rame.

Keindahan Pantai Liang atau Pantau Hunimua di Maluku

Keindahan Pantai Liang atau Pantau Hunimua di Maluku

Pantai Liang pernah dinobatkan oleh UNDP-PBB sebagai pantai terindah di Indonesia pada tahun 1990. Namun semakin kesini, pantai Liang menurutku memiliki kendala yang cukup menggangu yakni beberapa sampah pelastik terkadang hanyut ketepi pantai menandakan masih banyaknya wisatawan maupun warga yang menyebrang atau warga disekitarnya kurang kesadaran akan kebersihan wisata.

Cukup lama saya dan temen-temen menikmati keindahan pantai liang. Sambil memesan menu makan siang dan menyantap kopi, kamipun sempat tertidur sebentar karena rasa nyaman dan angin yang berhembus cukup menyegarkan cuaca yang kala itu sangat terik. Beruntung kami tidak kesorean dan akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan kembali menuju destinasi selanjutnya.

4. Snorkling di Pantai Lubang Buaya

Bagi pecinta bawah air atau yang suka snorkling, Pantai Lubang Buaya adalah salah satu lokasi yang tepat. Etss jangan kaget dulu karena hanya namannya saja yang cukup bikin dahi berkerut. Pantai Lubang Buaya menjadi salah satu objek wisata bawah laut yang paling terkenal di Ambon. Wisatawan yang suka air dan snorkling atau diving melihat karang atau ikan-ikan pasti singgah atau mengunjungi pantai ini.

Pantai Lubang Buaya Ambon

Pantai Lubang Buaya Ambon – foto budimayo.blogspot

Pantai Lubang Buaya berada di Morela, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, provinsi Maluku. Jarak dari Pantai Liang juga cukup dekat dan hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menitan saja untuk sampai ditempat keceh ini. Nama Pantai Lubang buaya sendiri konon diambil dari legenda masyarakat sekitar pantai ini dimana dulunya dikawasan pantai ini hidup seekor buaya putih dan menetap didalam lubang karang di tepi pantai. Sehingga masyarakat sekitar menamakan daerah tersebut sebagai pantai lubang buaya.

Oh ya fasilitas yang ada dipantai Lubang Buaya sudah cukup lengkap dan memadai. Jadi kalian gak perlu khawatir. Yang terkenal dipantai ini selain terumbu karangnya juga terkenal akan kuliner pisang goreng dan sambelnya. Jangaan lupa juga cicipi ikan bakar khasnya yang lezat dan gurih. Sayangnya karena kami bertiga sudah kesorean dan tidak ingin basah-basahan maka pantai ini kapi skip alias dilewatkan. Apalagi hari sudah semakin sore dan kami harus menuju destinasi bersejarah yang ada di Ambon. Kalo kamu punya waktu jangan lupa snorkling yah, dizamin gak nyesel.

5. Belajar Sejarah di Benteng Amsterdam

Akhirnya salah satu tempat wisata di Ambon yang paling saya sukai saya kunjungi kembali. Yap namanya adalah Benteng Amsterdam Ambon. Benteng Amsterdam ini adalah benteng peninggalan Belanda yang letaknya di perbatasan antara Negeri Hila dan Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Jarak Benteng Amsterdam ke kota Ambon adalah sekitar 42 km atau 1 jam perjalanan. Sementara dari Pantai Lubang Buaya hanya butuh waktu sekitar 25 menitan saja.

Tempat wisata di Ambon

Benteng Amstterdam, Tempat wisata di Ambon

Menurut si Bapak yang bertugas alias berjaga, Benteng Amsterdam ini adalah bangunan kedua yang didirikan oleh Belanda setelah Casteel Vanveere di Negeri Seith hancur. Benteng Amsterdam juga merupakan salah satu bangunan tua yang sudah berusia ratusan tahun. Benteng Amsterdam ini juga merupakan bagian dari sejarah penguasaan VOC di Ambon, Maluku.

Sekilas tentang Sejarah Benteng Amsterdam

Okeh biar kalian baca info ini  gak nanggung maka saya akan menulis sedikit tentang sejarah Benteng Amsterdam atau asal-usul Benteng Amsterdam ini awalnya dibangun. Jadi dulunya Sebelum menjadi sebuah benteng seperti sekarang, tempat ini adalah loji milik Portugis. Si portugis ini menjadikan tempat ini sebagai lokasi menyimpan rempah-rempah (pala dan cengkih) saat dia menguasai perdagangan rempah dikawasan Maluku.

Kenapa dibangunya di sini itu karena lokasinya yang startegis dan berada di Teluk Ambon yang merupakan jalur keluar-masuk kapal-kapal dagang di Maluku. Daerah ini juga dijadikan Portugis sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dan basis pertahanan dalam menghadapi serangan kapal asing yang datang. Oh ya bangunan utama Benteng Amsterdam ini dibangun tahun 1512 oleh Portugis yang dipimpin Fransisco Serrao.

Sejarah Benteng Amsterdam Ambon

Sejarah Benteng Amsterdam Ambon

Namun Seiring berjalannya waktu, masyarakat Maluku merasa dirugikan oleh keserakahan Portugis dalam memperoleh keuntungan atas rempah-rempah di Nusantara. Dan Akhirnya sekitar abad ke-16 rakyat Maluku melakukan perlawanan terhadap Portugis. Situasi yang panas ini akahirnya dimanfaatkanlah oleh Belanda untuk memenangkan hati masyarakat Maluku . Setelah Belanda datang berperang melawan Portugis dan hingga berhasil menguasai Pulau Ambon pada tahun 1605, m tempat ini dijadikan Benteng pertahanan Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.

Benteng Amsterdam

Benteng Amsterdam

Nah kurang lebih ceritanya begitu ya gengs. Kalo mau tau lebih jauh silahkan baca wikipedia saja atau datang langsung kesini heee. Oh ya lupa, untuk tiket masuk ke benteng Amsterdam ini sebenarnya sukarela alias seiklasnya. Kalo kalian mau pake guide ya bayar seiklasnya juga karena gakda tarifnya. Jujur saya suka banget sama arsitektur Benteng Amsterdam ini. Unik menarik dan instagenik. Apalagi pemandangan ditepi laut dari atas Benteng, duhhh keceh banget deh.

Dan kalo kalian mau liat sunset ditempat ini dijamin super romantis dan keceh abis. Sayang pas saya kesini bareng temen-temen lagi gak bersahabat cuacanya karena mendadak gerimis. Tapi jujur saya pernah kesini dulu itu sunsetnya duhhh bikin pengen datang lagi dan ngeliat lagi. Dan karena waktu juga sudah mulai semakin sore akhirnya kami bertiga lanjutin perjalanan ke tempat wisata lainnya yang bersejarah juga tak jauh dari Benteng Amsterdam ini.

6. Indahnya Masjid Tua Wapauwe

Tak jauh dari benteng Amsterdam ada sebuah banguhnan bersejarah yang konon sangat tua dan sudah ada sejak sebelum benteng Amsterdam ini dibangun. Namanya adalah Masjid Wapauwe. Masjid Tua Wapauwe adalah masjid yang sangat bersejarah dan merupakan masjid tertua di Maluku. Umurnya mencapai tujuh abad. Masjid ini dibangun pada tahun 1414 Masehi. Saat ini Masjid Wapauwe masih berdiri dengan kokoh dan menjadi bukti sejarah Islam di Maluku pada masa lalu.

Masjid Tua Wapauwe

Masjid Tua Wapauwe

Karena saat itu sudah masuk sholat Ashar, saya dan Ridwan melaksanakan ibadah terlebih dahulu di masjid indah ini. Didalam area bangunan utama atau didalam masjidnya nampak terlihat tidak terlalu luas namun sangat adem. Bahkan sangking ademnya membuat cuaca panas diluar sama saekali tak terasa. Oh ya di Masjid Wapauwe ini juga ada beberapa benda bersejarah lainnya yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Salah satunya adalah Mushaf Alquran yang konon termasuk tertua di Indonesia. Yang tertua adalah Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis (tangan) pada tahun 1550 dan tanpa iluminasi (hiasan pinggir). Sedangkan Mushaf lainnya adalah Mushaf Nur Cahya yang selesai ditulis pada tahun 1590, dan juga tanpa iluminasi serta ditulis tangan pada kertas produk Eropa.

Masjid Wapauwe Masjid bersejarah di Ambon

Masjid Wapauwe Masjid bersejarah di Ambon

Selain peninggalan Alquran tua, peninggalan lainya adalah Kitab Barzanzi atau syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, sekumpulan naskah khotbah seperti Naskah Khutbah Jumat Pertama Ramadhan 1661 M, Kalender Islam tahun 1407 M, sebuah falaqiah (peninggalan) serta manuskrip Islam lain yang sudah berumur ratusan tahun.

Kesemuanya peninggalan sejarah tadi, saat ini merupakan pusaka Marga Hatuwe yang masih tersimpan dengan baik di rumah pusaka Hatuwe yang dirawat oleh Abdul Rachim Hatuwe, Keturunan XII Imam Muhammad Arikulapessy. Jarak antara rumah pusaka Hatuwe dengan Masjid Wapauwe hanya 50 meteran.

7. Gereja Tua Imanuel yang bersejarah

Gereja Tua Emanuel di Ambon

Gereja Tua Imanuel di Ambon

Setelah shalat Ashar dimasjid tua hila, perjalanan kami lanjutkan ke destinasi terkahir yang lokasinya masih di Desa Hila dan tidak jauh dari Benteng Amsterdam atau sekitar 50 Meter ke arah selatan yakni Gereja Tua Imanuel.  Gereja Tua Imanuel ini merupakan bangunan kedua yang di bangun oleh Belanda di Pulau Ambon.

Gereja Tua Imanuel sendiri pernah beberapa kali di pugar namun bentuk aslinya tetap di pertahankan. Saat terjadi konflik SARA yang berlangsung di wilayah Maluku rupanya juga berimbas pada bangunan Gereja Tua Imanuel. Namun setelah perjanjian perdamaian  digulirkan, Gereja Tua Imanuel pun kembali di bangun dengan arsitektur bentuk yang masih sama.

***

Sepertinya perjalanan singkat selama 2 hari di Ambon harus segera berakhir. Aplagi saat itu hari sudah mulai gelap dan kami harus segera mengembalikan mobil kepada pemiliknya.  Perjalanan kembali ke kotaa Ambon dari kawasan Bersejarah Hila ini memakan waktu sekitar 1 jam melintasi jalanan berbukit dan berkelok-kelok. Pastikan jika kalian tidak terbiasa menyetir malam hari, kalian bisa agendakan kepulanganya sore hari.

Selamat explore guys..

5 Makanan Khas Ambon Atau Kuliner Khas Ambon yang wajib kalian coba

Kalo Berguna, Silahkan Share

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of