Masjid Kiyai Gede, Masjid Bersejarah di Kotawaringin Lama

Masjid Jami Kiyai Gede di Kotawaringin adalah salah satu tempat wisata religi dan bersejarah di Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Masjid Jami Kiyai Gede ini adalah salah satu masjid tertua di propinsi Kalimantan Tengah dan menjadi salah satu warisan dari kesultanan Kotawaringin.

Masjid tua Jami Kiyai Gede ini terbuat dari kayu ulin yang membuatnya masih berdiri kokoh dan menjalanakan fungsinya dengan baik hingga hari ini.  bahkan bentuk dan designya masih sama seperti awal pembangunanya meski berada tepat ditepi sungai dan berganti-ganti cuaca.

Masjid Agung Kotawaringin Lama

Masjid Agung Kotawaringin Lama

Mungkin banyak yang belum tahu tentang Kesultanan Kotawaringin. Saya sendiri mulai mengenal kesultanan ini setelah menemui banyak sekali keraton-keraton di Kalimantan Khsusnya di Kalimantan Tengah. Ternyata salah satu Kesultanan yang cukup besar di Kalimantan adalah Kesultanan Kotawaringin di Pangkalanbun ini.

Sekilas Tentang Kesultanan Kotawaringin

Kesultanan Kotawaringin merupakan kesultanan pertama dan satu satunya yang pernah berdiri di wilayah propinsi Kalimantan Tengah. Nah salah satu peninggalan yang cukup bersejarah adalah Masjid Kiai Gede. Nama masjid ini diambil dari Kia Gede yang menjadi salah seorang Ulama dari tanah pulau jawa dan berjasa menyebarkan Islam di Kotawaringin.

Kesultanan Kotawaringin awalnya merupakan sebuah kepangeranan yang menjadi bagian dari Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan. Wilayah Kesultanan kotawaringin kini masuk dalam dalam wilayah administrasi Kabupaten Kotawaringin Barat yang berpusat di Kota Pangkalan Bun, Propinsi Kalimantan Tengah.

Desaign Masjid Jami Kiyai Gede & Keunikanya

Salah satu Keistimewaan Masjid Kiyai Gede ini bisa kita lihat dari bahan baku bangunannya yang semuanya terbuat dari kayu pilihan, yaitu kayu ulin. Seperti yang kita tahu jika kayu Ulin ini terkenal dapat bertahan dalam jangka waktu lama dan disegala cuaca. Masjid Kiai Gede ini memang tidak terlalu besar hanya berukuran 16 x 16 meter atau 256 m² saja.

Masjid Jami Kiai Gede di Kotawaringin

Masjid Jami Kiyai Gede di Kotawaringin mirip dengan masjid agung Demak

Keistimewaan dari Masjid Kiyai Gede ini adalah  gaya arsitekturnya. Gaya arstiketur Masjid Kiyai Gede juga sangat unik, seperti misalnya bentuknya tidak seperti arsitektur masjid-masjid di Kalimantan pada umumnya, tetapi Masjid Kiyai Gede lebih menyerupai gaya arsitektur masjid-masjid di Jawa, khususnya Masjid Agung Demak.

Yang membuat Masjid Kiyai Gede ini mirip dengan Masjid Agung Demak adalah jika dilihat dari bentuk atapnya yang bersusun menyerupai pura. Selain itu juga bentuk tiang-tiangnya yang tidak ditanam, melainkan hanya diletakkan di atas tumpuan menyerupai mangkuk yang terbuat dari kayu ulin.

Bagian Dala Masjid Kiai Gede

Bagian Dala Masjid Kiai Gede – foto budayakita.com

Menurut sejarah, Justru design atau yang merancang Masjid ini adalah Kiyai Gede sendiri dan dia juga yang mengusulkan agar tiang masjid dibangun seperti itu. Tujuanya sendiri adalah agar masyarakat Islam di periode selanjutnya tidak kesulitan untuk mengganti tiang-tiang tersebut jika suatu saat terjadi kerusakan.

Lokasi Masjid Kiai Gede

Secara lokasi, Masjid Kiai Gede ini berada di desa Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Sekitar 61 km menyusuri sungai Limandau dari kota Pangkalan Bun yakni ibukota kabupaten Kotawaringin Barat.

Kota Pangkalan Bun sendiri berjarak sekitar 449 Km dari Palangkaraya yaitu ibukota propinsi Kalimantan Tengah. Pada pencitraan satelit tahun 2002 di google earth lokasi masjid ini masih belum terlihat jelas, Selain kualitas foto penginderaan nya yang masih beresolusi rendah ditambah dengan gumpalan awan menutupi lokasi nya.

Masjid Kyai Gede Kotawaringin Lama

Masjid Kyai Gede Kotawaringin Lama

Lokasi Masjid Kiai Gede ini tepat berada ditepi sungai Limandau dan juga menghadap ke arah Sungai yang membelah Kota Waringin Barat. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu sarana angkutan air terutama sungai masih menjadi pilihan utama, apalagi kawasan Kotawaringin banyak dilalui sungai besar.

Tapi tenang saja gengs, bagi kalian yang ingin melihat langsung Masjid Jami Kiai Gede ini tak perlu lagi naik perahu atau lewat jalur sungai sebab sekarang sudah ada akses jalur darat yang bisa dilalui oleh motor atau mobil dari pusat kota Pangkalanbun. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam saja dan jalanya juga sudah cukup bagus.

Sejarah Masjid Kyai Gede

Masjid Kyai Gede Kotawaringin Lama Pangkalanbun

Masjid Kyai Gede Kotawaringin Lama Pangkalanbun

Masjid Jami Kiai Gede adalah masjid bersejarah di Kalimantan Tengah khususnya di Kotawaringin. Masjid Jami Kiai Gede di bangun tahun 1632 Miladiyah yang bertepatan dengan tahun 1052 Hijriyah. Saat itu Kerajaan Banjarmasin yang membawahi Kasultanan Kotawaringin dengan pemerintahan dipegang Pangeran Adipati Muda sekitar tahun 1010-1055 H. Jauh sebelum masuknya kaum imperialis kolonial Belanda, Kotawaringin merupakan wilayah kerajaan/kesultanan.

Siapakah Kiai Gede itu ?

Mungkin banyak yang belum tahu tentang tokoh islami Kiai gede yang cukup penting ini. Kiai Gede adalah seorang ulama dari Kesultanan Demak yang ada di pulau Jawa.  Beliau pernah berguru kepada Sunan Giri di Gresik, beliau dan para pengikutnya yang setia berangkat ke pulau Kalimantan sekitar tahun 1591 M. Ketika itu Kasultanan Banjarmasin dibawah perintahan Sultan Mustainubillah raja keempat yang memerintah tahun 1650-1678 Miladiyah.

Masjid ini dibangun pada tahun 1632 Miladiyah/Masehi atau tahun 1052 Hijriyah, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1650-1678 M), raja keempat dari Kesultanan Banjarmasin. Beliau sebenarnya diutus oleh Kesultanan Demak untuk menyebarkan ajaran Islam di Pulau Kalimantan.

Kedatangan Kiai Gede tersebut ternyata disambut baik oleh Sultan Mustainubillah. Oleh sang Sultan, Kiai Gede kemudian ditugaskan menyebarkan Islam di wilayah kawasan Kotawaringin, sekaligus membawa misi untuk merintis kesultanan baru di wilayah ini.

Masjid Kiai Gede

Masjid Kiai Gede

Karena Berkat jasa-jasanya yang besar dalam menyebarkan Islam dan membangun wilayah Kotawaringin, Sultan Mustainubillah kemudian menganugerahi jabatan kepada Kiai Gede sebagai Adipati di Kotawaringin dengan pangkat Patih Hamengkubumi dan bergelar Adipati Gede Ing Kotawaringin.

Bagi Kiai Gede sendiri, hadiah yang paling berharga dari sang Sultan adalah dibangunnya sebuah masjid yang kelak bukan sekadar sebagai tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan kemasyarakatan bagi Kiai Gede dan para pengikutnya. Bahkan Masjid Jami Kiai Gede hingga sekarang terus digunakan sebagai tempat menyebarkan agama islam di tanah kalimantan.

Bersama para pengikutnya, Kiai Gede kemudian membangun Kotawaringin dari hutan belantara menjadi sebuah kawasan permukiman yang cukup maju. Kini wilayah Kotawaringin khusunya kawasan Pangkalnbun dan Kotawaringin Lama telah menjadi salah satu kota yang terbilang maju di Kalimantan Tengah. Hal itu tentunya tidak dapat dipisahkan dari jasa besar Kiai Gede dan para pengikutnya.

Masjid Kiai Gede, Tempat wisata Religi di Pangkalanbun

Masjid Kiai Gede memang sudah berumur ratusan tahun. Namun bangunanya masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik. Hal ini disebabkan karena perawatan dan penggunaan Masjid Jami Kiai Gede oleh masyarakat Kotawaringin Barat cukup baik.

Salah satu Sekolas Islam di samping Masjid Kiyai Gede

Salah satu Sekolas Islam di samping Masjid Kiyai Gede

Masyarakat setempat masih memfungsikan Masjid Jami Kiai Gede sebagai pusat agama islam dan juga tempat wisata bersejarah yang bisa dikunjungi dan dipelajari oleh siapa saja. Masjid Jami Kiai Gede juga selalu dianggap menjadi tonggak sejarah perkembangan Islam di wilayah ini. Banyak para penziarah atau yang benar-benar ingin berkunjung ke Masjid Jami Kiai Gede sengaja datang dari jauh.

Pesona keindahan Masjid Jami Kiai Gede dan juga sejarah yang ditorehkanya menjadikan Masjid Jami Kiai Gede sebagai salah satu wisata serjarah yang cukup penting di Kotawaringin. Bagi Umat islam khsusnya, Masjid Jami Kiai Gede ini menjadi simbol tongggak berdirinya Islam di Tanah Kalimantan Tengah.

Bagi masyarakat Kotawaringin Barat, Masjid Kiai Gede tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan sosial-kemasyarakatan, sebagaimana Kiai Gede dan para pengikutnya memfungsikan masjid ini pada masa lalu. Tak jauh dari Masjid Jami Kiai Gede ada bangunan tempat anak-anak setempat menuntut ilmu.

You may also like...

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x