Info Pendakian Gunung Bukit Raya Dan Rincian Biaya
Gunung Bukit Raya adalah salah satu gunung tertinggi di Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah yang termasuk dalam rangkaian 7 gunung tertinggi di Indonesia yang dikenal dengan nama 7 Summits of Indonesia.
Gunung-gunung lainnya yang termasuk daftar 7 Summits of Indonesia adalah Gunung Kerinci, Semeru, Latimojong, Rinjani, Binaiya, dan Carstenz Pyramid (Jaya Wijaya). Gunung ini termasuk kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yang berada di Kalimantan Barat.
Puncak tertinggi dari Gunung Bukit Raya adalah Puncak Kakam dengan ketinggian 2.278 MDPL. Uniknya, hampir seluruh zona gunung ini masuk wilayah Kalimantan Barat, tetapi puncaknya termasuk wilayah Kalimantan Tengah.
Baca : 35 Bukit di Kalimantan Barat Dan Lokasinya
Berbeda dengan puncak gunung lainnya, Puncak Kakam hanya berupa tanah lapang yang tertutup banyak pepohonan. Jika ingin melihat keindahan pemandangan dari puncak gunung ini, para pendaki harus memanjat pohon.
Gunung Bukit Raya adalah gunung termahal kedua setelah Gunung Carstensz Pyramid di Papua karena letaknya yang sangat terpencil sehingga harus naik berbagai macam moda transportasi untuk tiba di titik pendakian. Jadi Tak heran jika gunung ini masih sangat lestari, bahkan habitat flora dan faunanya masih terjaga karena gunung ini memang jarang didaki.
Ada lebih dari 800 jenis tumbuhan yang berasal dari bermacam-macam familia. Salah satu bunga cantik yang menjadi tumbuhan primadona atau endemik di kawasan ini adalah Rhododendron. Para pendaki harus berhati-hati karena ada berbagai jenis pacet, tawon, dan binatang liar lainnya.
Pendakian ke puncak Gunung Bukit Raya membutuhkan waktu sekitar 6 hari pulang-pergi. Nah untuk Jalur pendakian Gunung Bukit Raya dapat ditempuh melalui Desa Tumbang Habanoi di Kabupaten Katingan. Jadi selama Pendaki akan menemui berbagai rintangan, seperti undakan kecil, tebing batu, dan hutan lumut.
Sudah penasaran seperti apa pendakian Gunung Bukit Raya? Simak info pendakian Gunung Bukit Raya berikut ini.
Cara Menuju Gunung Bukit Raya
Gunung ini bisa didaki melalui dua jalur yang terletak di dua provinsi berbeda, yaitu Desa Kasongan di Kalimantan Tengah dan Desa Rantau Malam di Kalimantan Barat. Jalur yang lebih sering dipilih oleh para pendaki adalah Desa Rantau Malam karena informasi pendakian di jalur ini lebih jelas dan alat transportasi menuju desa ini lebih mudah didapatkan.
Pendakian biasanya dimulai dari Resort TNBB-BR di Rantau Malam atau naik ojek sampai pos Korong HP untuk mempersingkat waktu pendakian.
Pendakian Gunung Bukit Raya berbeda dengan gunung lainnya, setiap rombongan harus melakukan ritual adat yang bernama ‘Ngukuih Hajat’ sebelum pendakian. Ritual adat ini dilakukan untuk menguatkan semangat para pendaki agar tidak goyah atau tetap selamat sampai kembali ke tempat asalnya.
Jalur pendakian ini masih sangat rapat dan minim petunjuk sehingga butuh jasa guide agar pendakian semakin mudah. Gunung ini memang benar-benar jarang didaki. Buktinya adalah jumlah pendaki tidak lebih dari 50 grup dalam satu tahun.
Gunung ini memang benar-benar hutan sehingga tidak ada pemandangan indah dengan lautan awan terhampar luas atau padang savanna yang hijau dengan langit biru. Pendakian hanya ditemani oleh pepohonan rapat yang menjulang tinggi.
Jalur pendakian cukup landai, tetapi banyak undakan kecil sehingga para pendaki harus sering menanjak yang tentunya sangat menyiksa fisik. Hal yang menjadi tanda bahwa puncak semakin dekat adalah sebuah tebing batu yang cukup tinggi. Vegetasi akan berubah menjadi sebuah hutan lumut yang penuh akar dan batang pohon yang menghalangi trek pendakian.
Gunung ini memang tidak terlalu tinggi, tetapi pendakiannya lebih sulit daripada gunung-gunung di Pulau Jawa. Para pendaki harus menempuh perjalanan darat dan sungai selama 2 hari menuju kaki gunung.
Kemudian berjalan kaki selama 6 hari pulang-pergi hingga sampai di puncaknya. Hutan rimba basah khas Pulau Kalimatan yang berada dekat dengan garis khatulistiwa ini tentunya akan memberikan sensasi pendakian yang berbeda dan tak terlupakan.
Estimasi Biaya Pendakian Bukit Raya
Setelah tiba di Pontianak atau Bandara Supadio sebagai patokannya, naik bus Patas jurusan Nangah Pinoh dengan tarif sekitar Rp 180.000 hingga Rp 200.000 karena jarak yang ditempuh sangat jauh.
Setelah tiba di Nangai Pinoh, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal penyebrangan ke Rantau Malam dengan mengarungi mengarungi Sungai Melawi menuju Serawai, Jelundung dan Rantau Malam.
Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 3.000.000 per kapal yang bisa dibayar beramai-ramai dengan penumpang lainnya. Biaya simaksi atau tiket pendakian hanya Rp 5.000 per orang. Jika ada upacara adat setempat maka para pendaki wajib mengikutinya dengan membayar biaya tertentu yang ditentukan oleh masyarakat setempat.
Berikut ini estimasi total rincian biaya pendakian Gunung Bukit Raya :
SIMAKSI = Rp. 150.000
Sewa Mobil Sintang-Nanga Pinoh = Rp. 600.000
Logistik dan Makan = Rp. 2.170.000
Penginapan di Nanga Pinoh = Rp. 300.000
Speedboat PP = Rp. 3.000.000
Perahu Klotok = Rp. 2.500.000
Upacara Adat = Rp. 200.000
Syarat Upacara Adat (2 Ayam) = Rp. 250.000
Homestay 2 Malam = Rp. 600.000
Perahu Rantau Malam – Pangkalan Ojek = Rp. 100.000
Porter Grup 2 Orang = Rp. 2.100.000
Hotel di Sintang = Rp. 530.000
Taxi ke Bandara = Rp. 100.000
Total Rp. 12.600.000 / 4 Orang : Rp. 3.150.000 / orang diluar tiket pesawat.
baca : Sejarah Masjid Jami Pontianak Dan Keistimewaanya
Itulah sekilas tentang info pendakian Gunung Bukit Raya yang mungkin bermanfaat bagi siapapun yang ingin menaklukkan semua 7 Summits of Indonesia. Jangan lupa jaga kebersihan selama pendakian karena alam akan terus lestari jika dijaga dengan baik dan benar. Semangat menuju puncak!