Uniknya Tradisi Dabus, Tradisi Menusuk Dada Saat Ada Yang Berduka

Ada hal unik yang saya temukan saat saya berada di Misool. Saya melihat banyak para pria muda dan tua yang dadaknya seperti tergores luka namun bentuknya sama. Setelah memberanikan diri bertanya kepada teman saya Bang Jabir akhirnya saya tahu jawabanya.

Bekas luka yang ada pada dada sebelah kiri atau sebelah kanan Pra pria di Misool khususnya di kampung Yelu atau Kampung Harapan Jaya adalah sebuah cap atau bekas Tradisi mereka saat ada salah satu keluarga mereka yang berduka atau saat perayaan Maulid Nabi.

Baca Juga : Pesona Kali Biru, Wisata baru di Raja Ampat

Dabus, Tradisi Khas Maluku

Tardisi Dabus, Bagian Budaya Maluku

Memang terdengar sangat ngeri, bagimana bisa mereka menusukan besi tajam kedada mereka setiap kali ada yang neninggal dalam anggota keluarganya. Namun tradisi ini masih bertahan hingga sekarang dan tetap dipertahankan.

acara Dabus atau Tusuk Dada oleh masyarakat Maluku (Foto by Youtube)

Karna semakin penasaran akhirnya saya banyak bertanya mengenai tradisi ini yang akhirnya saya tahu tradisi Tusuk Dada yang unik ini bernama Tradisi Dabus. Mungkin tradisi ini bisa dibilang mirip dengan tradisi warga sebagian maluku sebab Misool sendiri mayoritas warganya keturunan Maluku.

Baca Juga : Desa Takpala, Desa adat yang masih bertahan di Alor

Menurut bang Jabir, tradisi tusuk dada dengan besi tajam sudah dilakukan sejak remaja. Tapi perlu diingat jika tusuk dada disini bukan berati menghujamkan besi kedada namun hanya sedikit menggoreskan luka ke dadanya hingga keluar darah. Bisa dilakukan sambil menari dengan lantunan lagu dan pujian-pujian.

tradisi dabus bisa dilakukan oleh siapa saja. Umumnya saat perayaan hari tertentu atau saat anggota keluarga meninggal (Foto by Youtube)

Tentunya sebelum melakukan tradisi ini kita juga harus melalui doa dan ritual tertentu dan juga harus dilakukan oleh orang tertentu. Biasanya hanya oleh anggota keluarga yang meninggal atau biasa juga dilakukan oleh warga saat perayaan Maulid Nabi.

Akh Indonesia, memang selalu kaya dengan Tradisi dan Kebudayaanya.

Omed

Bapaknya komunitas Backpacker Jakarta yang hanya ingin menceritakan pengalaman saya berkeliling Indonesia selama 360 Hari ke 34 Provinsi dan lebih dari 380 Kabupaten atau kota se Indonesia. Jangan lupa Follow Instagram @kataomed untuk melihat aktivitas dan keseharian saya

You may also like...

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of