Perbedaan Investasi Saham dan Reksadana Saham, Jangan Keliru Ya!
Perbedaan Investasi Saham dan Reksadana Saham, Jangan Keliru Ya! Investasi memiliki banyak sekali instrumen, salah satunya adalah saham atau efek yang berubah menjadi surat berharga.
Saham sendiri termasuk salah satu jenis investasi high risk high return yang cukup populer di Indonesia. Karena tawarkan profit yang tinggi, banyak orang tertarik meski resikonya juga cukup besar.
Di dalam dunia investasi, ada juga istilah yang mirip-mirip. Seperti halnya saham dan reksadana saham. Jika dibaca sekilas memang sama, namun keduanya cukup berbeda. Baik dari segi modal, cara kerja, sampai keuntungan.
Salah satu produk reksadana saham bisa dicek lebih lengkap di website makmur.id
Bagi Anda yang masih bingung dengan investasi saham atau reksadana saham, kali ini akan diberikan perbedaan keduanya.
Supaya Anda juga bisa lebih mudah menentukan jenis investasi apa yang akan dipilih antara saham atau reksadana saham.
Daftar Isi Contents
Perbedaan Investasi Saham dan Reksadana Saham
1. Modal Awal
Salah satu pembeda utama antara investasi saham dan reksadana saham adalah modal awal yang disetorkan.
Jika berencana investasi di saham, modal awal yang dikeluarkan cukup banyak. Bahkan awalnya saja bisa mengeluarkan angka jutaan.
Sementara jika berencana untuk investasi di reksadana saham, modal awal yang dikeluarkan sangat kecil sekali.
Bahkan lebih murah dari kopi kekinian yang Anda minum sehari-hari. Contohnya saja di Makmur.id, Anda sudah bisa mulai investasi dengan uang Rp10 ribu saja.
2. Pengelolaan Dana
Dalam hal pengelolaan dana juga sangat berbeda, karena itulah seringkali mereka yang terjun ke investasi saham adalah seseorang yang sudah berpengalaman.
Dalam dunia saham, sang investor sendirilah yang akan mengelola kemana lajunya investasi.
Hanya saja, para investor di saham biasanya melakukan konsultasi ke broker atau pialang sebelum melakukan transaksi pembelian atau penjualan. Tentu saja hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang terjadi.
Sementara untuk reksadana saham, pengelola utamanya adalah Manajer Investasi.
Biasanya, Manajer Investasi ini merupakan orang berpengalaman yang sudah lama berkecimpung dalam dunia investasi. Sehingga, Anda para pemula pun juga bisa memilih jenis investasi ini.
Para investor tidak perlu melakukan investasi secara langsung. Namun nanti akan mendapatkan berbagai laporan dari para Manajer Investasi secara berkala. Baik itu tentang laporan keuntungan investasi atau hal lainnya.
4. Imbal Hasil atau Return
Sudah bukan rahasia umum jika investasi saham akan memberikan potensi timbal balik atau return yang sangat tinggi.
Meski begitu, kemungkinan loss juga besar. Ditambah lagi ada beberapa biaya yang ditanggung seperti online trading.
Sementara untuk reksadana saham, karena nantinya dana dikelola oleh perusahaan pihak ketiga, maka akan ada pembagian hasil dan juga biaya.
Untuk nominalnya, tergantung dengan kesepakatan masing-masing dan negosiasi yang telah dibuat sebelumnya.
5. Tingkat Risiko
Dari segi tingkat risiko, investasi saham tentu saja memiliki potensi loss lebih besar. Apalagi bagi para pemula yang belum terlalu piawai menyiasati masalah-masalah genting.
Bisa jadi Anda tidak tepat dalam menentukan kapan waktu untuk menjual atau membelinya.
Terkait reksadana saham, jika dibandingkan dengan saham sendiri, resikonya lebih rendah.
Karena seperti yang sudah disinggung sebelumnya, investasi reksadana dikelola dengan bantuan Manajer Investasi. Pengalamannya tentu saja akan membantu dalam situasi kritis.
6. Proses Pencairan Dana
Selanjutnya dari segi pencairan dana, investasi saham akan lebih cepat. Hal tersebut dikarenakan para investor di saham mengelola secara langsung tanpa pihak ketiga.
Sehingga pencairannya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk sampai ke rekening sendiri.
Reksadana saham yang melibatkan pihak ketiga perlu sedikit memakan waktu. Karena biasanya akan diproses beberapa hari kerja melalui beberapa orang terkait. Mulai dari Manajer Investasi, bagian finance, dan lain sebagainya.
7. Objek yang Dibeli
Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dari objek yang bisa dibeli dalam investasi saham dan reksadana saham.
Di saham, objek yang bisa dibeli adalah aset perusahaan, jadi akan mendapatkan hak milik.
Objek yang dibeli di reksadana saham bisa berwujud banyak instrumen. Mulai dari surat utang, deposito, obligasi, dan lain sebagainya.
8. Pajak Investasi
Bisa dilihat juga perbedaanya dari pajak investasi. Jika berkaitan dengan saham, biasanya akan dikenakan pajak sebesar 0,1 % dari penjualan saham yang biasanya sudah masuk ke dalam biaya penjualan.
Selain itu, biasanya para investor juga akan membayar pajak final yang nominalnya sampai 10% jika dapatkan dividen perusahaan.
Berbeda dengan saham, reksadana saham merupakan investasi yang tidak dikenakan pajak.
Namun, tentu saja Anda harus melaporkan keuntungan dari investasi reksadana yang sudah dilakukan lewat laporan SPT Tahunan.
9. Pihak yang Terlibat
Satu lagi perbedaanya bisa dilihat juga dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Jika berkaitan dengan saham ada beberapa pihak yang terlibat, seperti halnya investor sendiri, broker, perusahaan efek, perusahaan dan saham, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dan lain sebagainya.
Pihak yang terlibat di reksadana saham seperti halnya investor sendiri, Manajer Investasi, bank kustodian, dan lain-lain.
**
Demikianlah perbedaan antara investasi saham dan reksadana saham. Jika dilihat dari risikonya, saham memang memiliki risiko loss yang tinggi.
Karena itulah, bagi yang masih pemula dan belum banyak pengalaman, bisa pilih reksadana saham untuk sekadar tambah pengalaman sekaligus kumpulkan cuan.
Jika tertarik reksadana saham, bisa cek di halaman ini. Itu merupakan produk investasi reksadana saham yang ditawarkan PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI, selain sudah berpengalaman memiliki segudang keunggulan.