Daftar Hutan Mangrove di Maluku, Kunjungi 7 Tempat Ini
Hutan Mangrove di Maluku yang ada saat ini, sudah banyak berkembang menjadi destinasi wisata alam.
Pemandangannya sendiri, menampilkan panorama kehijauan deretan tumbuhan bakau yang sejuk dan asri.
Tidak hanya berupa taman wisata alam, Hutan Mangrove juga dapat berfungsi sebagai sarana wisata edukasi mengenai konservasi alam.
Selain itu, berbagai habitat endemik yang hidup di hutan ini keberadaannya perlu dipertahankan, agar keseimbangan alam tetap terjaga.
Beberapa dari hutan wisata yang terdapat di maluku, bahkan sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk pengunjung.
Beberapa Diantaranya, seperti jembatan kayu, gazebo, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Inilah Daftar Hutan Mangrove di kalimantan dan lokasinya
Daftar Isi Contents
1. Dian Wakat Park
Wisata Hutan Mangrove yang paling terkenal di Maluku adalah salah satunya Dian Wakat Park.
Lokasi Dian Wakat Park ini berada di desa Dian, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Wisata Hutan Mangrove Dian Wakat Park ini sangat unik dan menarik karena memadukan kawasan wisata fun keluarga dengan wisata edukasi tentang tanaman mangrove.
Ohoi Dian Darat adalah satu Ohoi (desa) di Kabupaten Kepualuan Kei. Saya menyambagi desa ini pada 14 Oktober kemarin.
Ada Jembatan panjang warna-warni menyambut ketika para pengunjung datang.
Biasanya Orang-orang yang hobi berpose ria akan langsung menjadikan jembatan warna-warni ini sebagai spot untuk berfoto dan langsung mengunggahnya ke media sosial.
Ada bangunan kayu besar berada di tengah-tengah. Area ini bisa dijadikan tempat untuk mereka yang punya acara dan mengundang banyak orang.
2. Hutan Mangrove Rumadian
Wisata Hutan Mangrove di Maluku Berikutnya adalah Hutan Mangrove yang terletak di Desa Rumadian, Manyewu, Maluku Tenggara.
Awalnya, hutan ini hanya berfungsi untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. Namun setelah dikembangkan, kini sudah menjadi tempat wisata bernama Hoat Tamangil.
Jika tertarik menyusuri hutan lebih dalam lagi, pengunjung bisa menyusurinya dengan menggunakan perahu motor yang tersedia.
Tarif tiket perahu yang dikenakan, yaitu sekitar Rp. 200 ribu untuk perjalanan selama 30 menit.
Para pengunjung dapat merasakan sensasi, melintas di antara tumbuhan air yang tinggi, dari atas perahu motor layaknya Indiana Jones!
Jangan lupa membawa kamera, karena di setiap sudut Hutan mangrove, akan terlihat aneka jenis burung endemik yang berlalu lalang.
3. Hutan Mangrove Namano
Hutan Mangrove di Maluku yang satu ini, sempat viral di media sosial karena keindahan alamnya.
Lebih populer dengan nama Hutan Mangrove Namano, yang dapat memanjakan mata para pengunjungnya selama berada disana.
Saat keluar dari rimbunnya pepohonan bakau itu, akan langsung terlihat pesona laut yang berwarna biru tosca.
Air lautnya yang jernih, membuat biota laut yang hidup di dalamnya dapat terlihat dengan jelas dari permukaan.
Uniknya lagi, hutan ini juga memiliki jembatan kayu sepanjang 100 meter dimana pada bagian ujungnya biasa digunakan sebagai dermaga mini.
Disana tersandar fasilitas speed boat untuk penumpang, bagi yang ingin menyeberang dari Pulau Seram menuju Saparua.
Lokasi dari Hutan Mangrove Namano, yaitu berada di sepanjang Teluk Namano, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Baca juga : Wajib tahu Daftar Hutan Mangrove di Indonesia yang bisa dikunjungi
4. Hutan Mangrove Libsangaj
Salah satu tempat wisata di maluku yang wajib masuk daftar liburan, yaitu Hutan Mangrove Libsangaj atau yang bernama Wisata mangrove libsangaj pohea.
Hutan Mangrove ini Berlokasi di Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Hutan ini dikelola oleh BUMDes Manayana, dan saat ini telah melengkapi fasilitas di dalamnya.
Beberapa diantaranya, berupa jembatan titian, homestay, gazebo, kantin dan resto, toilet, spot foto untuk selfie, hingga area parkir. Selain itu, juga memiliki fasilitas internet gratis.
Salah satu Hutan Mangrove di maluku yang paling berkembang ini, masih akan terus melakukan penambahan fasilitas lainnya.
Hingga satu hari nanti menjadi lokasi wisata terpadu, dimana konsepnya merupakan penggabungan antara wisata alam, kuliner, edukasi, dan konservasi.
5. Hutan Mangrove Desa Olong
Hutan Mangrove Desa Olong lokasinya berada di suatu teluk, yang ada di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Teluk ini terkenal dengan tempat wisatanya yang unik, dan mudah dijangkau melalui jalan darat maupun perairan.
Taman Mangrove ini sebenarnya merupakan destinasi wisata buatan, yang dibangun oleh masyarakat dan pemuda desa.
Perpaduan konsep antara hutan alami dan spot wisata buatan, membuat kawasan ini mulai banyak dikunjungi.
Kawasan ini juga memiliki fasilitas wisata seperti jembatan, gazebo hingga spot foto kekinian yang Instagenic!
Cukup banyak tempat wisata yang juga tidak jauh dari Hutan Mangrove Desa Olong. Diantaranya adalah Tebing Hatu Pia dan Hatu Kaiki’it di Desa sawai, dan masih banyak yang lainnya.
6. Hutan Mangrove Ohoi Werka
Kawasan wisata Hutan Mangrove di Maluku Tenggara yang tak kalah indahnya adalah Hutan Mangrove Ohoi Werka.
Lokasi Hutan Mangrove Ohoi Werka ini berada di Jl. Kabupaten, Ohoiwait, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Karena lokasinya berad atepat di tepi pantai membuat kawasan hutan mangrove ini bisa digunakan sebagai salah satu wisata air.
Pengunjung bisa naik kapal mengelilingi area mangrove sembari melihat habitat yang ada di tempat ini.
Meskipun kawasan hutan mangrove ini masih minim fasilitas namun tak menyrutkan semngat pengunjung untuk datang.
Keberadaan hutan mangrove Ohoi Werka ini sangat bermanfaat bagi penduduk sekitar karena menjadi habitat berbagai jenis kepiting dan ikan.
Kini mangrove Ohoi Werka sedang dikembangkan menjadi kawasan wisata baru di daerah kepulauan Kei.
7. Hutan Mangrove Waiheru
Tempat wisata hutan mangrove selanjutnya yang direkomendasikan adalah hutan mangrove desa waiheru.
Lokasi hutan mangrove waiheru ini berada di desa Waiheru, kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku
Dikawasan ini telah dibangun jembatan kayu untuk berkeliling area hutan mangrove dan gazebo untuk berteduh.
Biasanya Hutan mangrove desa waiheru ini juga sering dijadikan sebagai kawasan pelatihan konservasi dan penanaman mangrove berbagai instansi di Maluku.
Hal ini dikarenakan kondisi Hutan mangrove desa waiheru yang mulai mengkhawatirkan terkena abrasi laut dan juga sering dilakukan penebangan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Ekosistem mangrove Desa Waiheru memiliki sebaran jenis mangrove yang cukup beragam.
Sudah Ditemukan 11 jenis mangrove dan 15 spesies gastropoda yang terdiri dari 8 famili dan 13 genera dari hasil penelitian para mahasiswa.
Baca Juga: Inilah daftar Wisata Hutan Mangrove di Indonesia yang terkenal
Demikianlah daftar Hutan Mangrove di Maluku, yang saat ini juga sudah menjadi kawasan wisata dan konservasi alam.
Semoga bermanfaat!