Inilah 5 Keraton yang ada di Kalimantan Barat Dan Sejarahnya
Selama ini yang kita ketahui adalah bahwa keraon hanya ada di Yogyakarta. Namun yang masih beranggapan seperti itu salah besar, ternyata keraton juga ada di Kalimantan Barat.
Bahkan Kalimantan Barat memiliki beberapa keraton yang kini dijadikan sebagai tempat wisata.
Keraton sendiri berarti tempat kediaman ratu atau raja, atau bisa disebut juga istana. Keraton-keraton yang ada menjadi saksi bisu perjalanan sebuah desa, daerah, atau kota.
Berikut ini adalah 5 keraton yang ada di provinsi Kalimantan Barat yang masih bisa kamu lihat hingga sekarang.
Daftar Isi Contents
1. Keraton Kadariah
Keraton di Kalimantan Barat yang paling terkenal pastinya Keraton Kadariah yang Berlokasi di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Keraton Kadariah ini dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri. Sultan Syarif juga merupakan pendiri Masjid Jami yang letaknya berdekatan dengan keraton Kadariyah.
Keraton atau Istana Kadariyah dibangun di tepi sungai dengan bentuk yang megah dan berukuran 30 x 50 meter serta bangunannya terdiri dari 3 tingkat.
Nah Inilah yang menyebabkan Istana Kadariyah menjadi istana terbesar di Kalimantan Barat.
Didalam bangunan tersebut, terdapat beberapa benda peninggalan sejarah seperti kursi singgasana, keris, cermin seribu, baju kesultanan, tombak penobatan, dan pedang.
Tak lupa pula Alqur’an yang usianya lebih dari 2 abad dan ditulis langsung oleh Sultan Abdurrahman.
Salah satu yang unik dan menarik perhatian adalah cermin seribu. Cermin ini bisa memantulkan bayangan kita hingga ribuan kali.
Cocok nih buat kamu yang suka bercermin. Kemudian ada juga adat istiadat yang sampai saat ini masih dilakukan, yaitu perkawinan, gunting rambut bayi, tepong tawar, dan masih banyak lagi.
Bangunan keraton ini identik dengan warna kuning dan persis di depannya terletak sebuah meriam yang menentukan letak istana tersebut.
Jika kamu berkunjung ke Pontianak tapi belum pernah menginjakkan kaki disini, maka bisa dibilang liburanmu kurang lengkap dan belum pernah mengunjungi Pontianak.
2. Keraton Pakunegara Tayan
Keraton Paku Negara Tayan terletak di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Sama seperti Keraton Kadariyah, Keraton Panu Negara Tayan juga dulunya merupakan tempat tinggal bagi keluarga kerajaan.
Keraton ini dibangun pada masa pemerintahan Gusti Lekar bin Gusti Dikibiri Kusuma, Raja Tayan pertama yang memerintah dari tahun 1683-171.
Strktur bangunannya terdiri dari 2 lantai dengan bahan utama bangunan adalah kayu. Berdiri kokoh diatas lahan yang bekuran panjang 110 m dan lebar 76 m.
Untuk ukuran tinggi tiangnya mencapai 2 m dan total ada 110 buah tiang penyangga.
Untuk bagian lantai dasar, terdiri dari kamar atau bilik, sedangkan lantai atasnya digunakan sebagai tempat berlindung keluarga keraton dari berbagai macam serangan. Namun fungsi lantai atas berubah menjadi tempat menenun .
Dibagian depan istana, terdapat 10 meriam yang besar dan berjajar rapi bertuliskan VOC. Didalamnya tersimpan benda-benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk menambah pengetahuan para pengunjung yang datang.
3. Keraton Surya Negara
Keraton ini bisa disebut dengan Keraton Surya Negara atau Keraton Sanggau. Didirikan oleh Putri Daranante pada tahun 1826.
Nah Ciri khas dari keraton ini hampir sama dengan yang lainnya yaitu dominan berwarna kuning.
Bangunannya terdiri dari beberapa bagian, yaitu
- Rumah Kuta, yang meupakan rumah utama atau kantor dari raja dengan luas 1.118 meter persegi.
- Rumah Raden Penghulu, mepakan tempat tinggal para penghulu yang bertugas saat acara perkawinan dan perceraian. Luasnya sekitar 417 meter persegi.
- Rumah Tinggi, yaitu tempat tinggal para kerabat raja dengan luas 290 meter persegi.
- Rumah Balai, merupakan tempat pertemuan dan musyawarah dalam bertukar pikiran dan memecahkan masalah dengan luas 9828 meter persegi.
- Rumah Laut, merupakan tempat tinggal penembahan Haji Sulaiman Paku Negara dengan luas 926 meter persegi.
- Rumah Bosor, merupakan tempat tinggal istri tertua dari penembahan keluarga raja dengan luas 926 meter persegi.
- Masjid Jami Syuhada, yaitu tempat ibadah dengan luas 64 meter persegi
Selain bisa melihat berbagai macam benda peninggalan sejarah, kegiatan yang bisa dilakukan disini adalah menonton Festival Paradje yang merupakan festival tahunan. Tentu saja festival ini sarat akan budaya.
Tujuan dilakukan festival adalah untuk melestarikan tradisi keraton, keselamata, aman,, tentram, dan terhindar dari malapetaka.
Biasanya festival ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti tarian, permainan tradisional, pemilihan bujang dara, pengenalan objek wisata dan sebagainya. Ini semua juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Tak hanya kegiatan diatas, untuk menarik minat pengunjung, ada kegiatan menarik yang bisa dilakukan seperti menghanyutkan perahu sampan berisi sesajen.
Sesajen tersebut berupa bunga, kelapa, dan wewangian yang dilepas ke Sungai Kapuas. Untuk menghibur penonton, biasanya akan disewa artis dangdut maupun pop seingga pengunjung yang datang tidak akan merasa bosan dan sepi.
4. Keraton Alwatzikoebillah
Keraton selanjutnya yang ada di provinsi Kalimantan Barat adalah Keraton Alwatzikoebillah.
Keraton ini merupakan sebuah istana Kesultanan Sambas yang dulunya Sambas merupakan Kerajaan Hindu dan sekarang berubah menjadi Kerajaan Islam. Raden Sulaiman merupakan sultan Sambas yang pertama.
Setelah membangun kota yang lebih maju dari kota lama, Raden Sulaiman pun memutuskan untuk pindah ke Lubuk Madung yang merupakan lokasi pertemuan 3 sungai sekaligus, yaitu Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau.
Dan Disinilah didrikan Kesultanan yang sekarang diberi nama Istama Alwatzikoebillah.
Letak Istana ini d wilayah pesisir utara Provinsi Kalimantan Barat atau wilayah Barat Laut Kalimantan dengan pusat pemerintahannya adalah di Sambas.
5. Keraton Ismahayana Landak
Di Kabupaten Landak Kalimantan Barat, juga ada sebuah keraton yang masih berdiri dan sering dikunjungi iwsatawan.
Namanya adalah Keraton Ismahayana Landak. Lokasi Keraton Ismahayana Landak ini ada di Jalan Pangeran Sancanata, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
Lokasinya tepat berada sekitar 50 meter di sebelah barat Sungai Landak yang membelah Kota Ngabang atau sekitar 177 kilometer dari Pontianak.
Siapapun bisa berkunjung kesini dan mengenal langsung peninggalan sejarah dan simbol kejayaan Kerajaan Landak pada masa itu.
Tapi untuk bisa mengunjungi tempat ini tidak bisa setiap hari, karena hanya buka pada hari-hari besar seperti Upacara Ngantar Tumpang Negeri dan lainnya.
Dan Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada jam 09.00 -17.00 sore
Keraton ini berhadapn langsung dengan Sungai Punyuh sehingga sangat betah berada disini.
Untuk bangunannya sendiri sangat khas berupa rumah panggung khas Melayu Kalimantan Barat. Warna yang mendominasi adalah warna kuning sama seperti keraton lainnya yang ada di Kalimantan Barat.
Bagian dalam bangunan ini terdiri dari ruang pertama yang digunakan untuk menerima tamu kerajaan.
Biasanya juru kunci akan menjelaskan atau menceitakan perjuangan para sultan dan rakyatnya di masa lampau.
Baca juga : ternyata ada 5 bandar udara di kalimantan barat dan lokasinya
Itulah tadi daftar keraton yang ada di provinsi Kalimantan Barat yang pastinya bisa kalian kunjungi dan pelajari sejarahnya.